Penyebab Batuk
1. Pilek biasa
Sebagian besar batuk adalah bagian dari pilek yang meliputi jalan napas bagian bawah. Nama medisnya adalah bronkitis virus. Bronkus adalah bagian bawah jalan napas yang menuju ke paru-paru. Bronkitis pada anak selalu disebabkan oleh virus. Termasuk virus flu, influenza dan croup. Bakteri tidak menyebabkan bronkitis pada anak yang sehat.
2. Infeksi sinus
Tidak diketahui bagaimana sinus dapat mengakibatkan batuk. Mungkin aliran cairan dari hidung mengiritasi tenggorokan bagian bawah. Atau tekanan di dalam sinus bisa memicu refleks batuk.
3. Batuk alergi
Beberapa anak batuk karena bersinggungan dengan zat alergi. Contohnya serbuk sari atau kucing. Batuk alergi dapat dikontrol dengan obat-obatan alergi, seperti Benadryl.
4. Asma
Asma dengan mengi adalah penyebab paling umum dari batuk kronis pada anak-anak. Pada orang dewasa, asma dapat timbul akibat merokok.
5. Batuk Varian Asma
25% anak-anak dengan asma hanya batuk dan tidak pernah mengi. Batuk ini memiliki pemicu yang sama dengan serangan asma.
6. Batuk Polusi Udara
Asap jenis apa pun dapat mengiritasi saluran napas dan menyebabkan batuk. Asap tembakau adalah contoh paling umum. Yang lainnya adalah knalpot mobil, kabut asap dan cat.
7. Olahraga Yang Mengakibatkan Batuk
Berlari dapat memperburuk batuk. Jika udaranya dingin atau tercemar, batuk lebih mungkin terjadi.
Penyebab Serius.
Pneumonia, bronkiolitis, batuk rejan dan benda asing memasuki jalan nafas
Masalah Pernapasan: Cara Mengenalinya
Kesulitan bernapas adalah alasan untuk segera pergi ke dokter. Respiratory distress adalah nama medis untuk gejala kesulitan bernafas. Berikut gejala yang perlu diperhatikan:
- Paru-paru bekerja lebih keras untuk bernafas atau sesak nafas
- Nafas terasa ketat sehingga anak hampir tidak bisa berbicara atau menangis
- Iga seperti terangkat setiap kali menarik napas (disebut retraksi)
- Bernafas menjadi bising (seperti mengi)
- Bernafas lebih cepat dari biasanya
- Bibir atau wajah berubah warna menjadi biru
Dahak atau Sputum: Seperti Apa Yang Normal?
- Dahak kuning atau hijau merupakan hal yang normal terjadi sebagai bagian penyembuhan bronkitis virus.
- Ini berarti lapisan trakea (batang tenggorokan) rusak oleh virus. Dahak tersebut juga merupakan bagian dari dahak yang dikeluarkan anak.
- Bakteri tidak menyebabkan bronkitis pada anak yang sehat. Antibiotik tidak membantu untuk dahak kuning atau hijau yang terjadi bersamaan dengan pilek.
- Pengobatan utama batuk berdahak adalah minum banyak cairan. Selain itu, jika udaranya kering, menggunakan pelembab akan membantu. Menghirup cairan bening yang hangat juga akan membantu mengatasi batuk.
Kapan Menghubungi Bantuan Medis Untuk Batuk
- Pernapasan yang parah (paru-paru bekerja lebih keras saat bernapas, hampir tidak bisa berbicara atau menangis)
- Pingsan atau berhenti bernapas
- Bibir atau wajah kebiru-biruan saat tidak batuk
- Anda merasa anak mengalami keadaan darurat yang mengancam jiwa
Segera Hubungi Dokter atau Bantuan Medis
- Kesulitan bernafas. Pengecualian: hanya muncul saat batuk.
- Bibir atau wajah menjadi kebiru-biruan saat batuk
- Iga terangkat saat bernapas (retraksi)
- Suara keras saat menghirup (disebut stridor)
- Mengi (suara mendengkur bernada tinggi atau bersiul saat bernapas)
- Bernapas lebih cepat dari biasanya
- Tidak bisa mengambil napas dalam-dalam karena dada sakit
- Nyeri dada yang parah
- Batuk darah
- Tidak sadar saat bangun ("kebingungan")
- Sistem kekebalan tubuh lemah. Contohnya: penyakit sel sabit, HIV, kanker, transplantasi organ, mengambil steroid oral.
- Anak berisiko tinggi (seperti cystic fibrosis atau penyakit paru kronis lainnya)
- Umur kurang dari 12 minggu dengan demam. Perhatian: JANGAN memberikan bayi obat demam sebelum bayi terlihat demam.
- Demam lebih dari 104 ° F (40 ° C)
Hubungi Dokter Dalam 24 Jam
- Batuk tanpa henti
- Usia kurang dari 6 bulan
- Sakit telinga atau drainase telinga
- Nyeri sinus (bukan hanya tersumbat) di sekitar tulang pipi atau mata
- Demam berlangsung lebih dari 3 hari
- Demam kembali setelah hilang lebih dari 24 jam
- Nyeri dada bahkan saat tidak batuk
Saran Perawatan untuk Batuk
1. Yang Harus Anda Ketahui Tentang Batuk:
- Sebagian besar batuk adalah bagian dari flu biasa.
- Batuk lendir sangat penting. Batuk jenis ini membantu melindungi paru-paru dari pneumonia.
- Batuk bisa menjadi hal yang baik.
Berikut adalah beberapa saran perawatan yang harus membantu.
2. Obat Batuk Buatan Rumah:
- Tujuan: Mengurangi iritasi tenggorokan yang menyebabkan batuk kering.
- Usia 3 bulan hingga 1 tahun: Berikan cairan bening hangat untuk mengobati batuk. Contohnya jus apel dan limun. Jumlah: Gunakan dosis 1-3 sendok teh (5-15 mL). Berikan 4 kali sehari saat batuk. Perhatian: Jangan gunakan madu sampai 1 tahun.
- Usia 1 tahun dan lebih tua: Gunakan Madu ½ hingga 1 sendok teh (2-5 mL) sesuai kebutuhan. Bekerja sebagai obat batuk rumahan. Dapat mengencerkan sekresi dan melonggarkan batuk. Jika Anda tidak punya madu, Anda bisa menggunakan sirup jagung.
- Usia 6 tahun ke atas: Gunakan permen batuk untuk mengurangi rasa geli di tenggorokan. Jika Anda tidak punya, Anda bisa menggunakan permen keras.
3. Obat Batuk Tanpa Resep:
- Obat batuk tanpa resep tidak disarankan. Alasan: Tidak terbukti manfaatnya untuk anak-anak dan tidak disetujui untuk anak di bawah 4 tahun. (FDA)
- Madu terbukti bekerja lebih baik untuk batuk. Perhatian: Jangan gunakan madu sampai usianya 1 tahun.
- Jika usianya di atas 4 tahun, Anda dapat menggunakan obat batuk. Pilih Dextromethorphan (DM), seperti sirup Robitussin Cough. Obat ini ada di sebagian besar sirup obat batuk non-resep.
- Kapan Harus Digunakan: Berikan hanya untuk batuk parah yang mengganggu tidur atau sekolah.
- Dosis DM: Berikan setiap 6 hingga 8 jam sesuai kebutuhan.
4. Batuk Mendadak - Penggunaan Uap dan Cairan Hangat:
- Hirup uap hangat, seperti shower di kamar mandi tertutup.
- Berikan cairan bening hangat. Contohnya adalah jus apel dan limun.
- Untuk usia di bawah 3 bulan. Jangan gunakan cairan hangat.
- Untuk usia 3 - 12 bulan. Berikan 1 ons (30 mL) setiap kali. Batasi hingga 4 kali sehari.
- Untuk usia di atas 1 tahun. Berikan sebanyak yang dibutuhkan.
Alasan: Keduanya dapat mengendurkan jalan napas dan melepaskan dahak apa pun.
5. Muntah akibat Batuk Keras:
- Untuk muntah yang terjadi disertai dengan batuk yang keras, berikan jumlah yang lebih kecil per menyusui.
- Selain itu, beri makan lebih sering.
Alasan: Muntah karena batuk lebih sering terjadi pada perut penuh.
6. Beri Cairan Lebih Banyak:
- Usahakan anak minum banyak cairan.
Tujuan: Menjaga agar anak tetap terhidrasi dengan baik.
- Selain itu bermanfaat melonggarkan segala jenis dahak di paru-paru. Memudahkannya untuk batuk.
- Bermanfaat juga untuk mengencerkan keluarnya lendir dari hidung.
7. Pelembab:
- Jika udara di rumah Anda kering, gunakan pelembab udara. Alasan: Udara kering memperburuk batuk.
8. Obat Demam:
- Untuk demam di atas 102 ° F (39 ° C), berikan produk asetaminofen (seperti Tylenol).
- Bisa juga menggunakan produk ibuprofen (seperti Advil).
Catatan: Demam yang kurang dari 102 ° F (39 ° C) penting untuk melawan infeksi.
- Untuk semua demam: Jaga agar anak tetap terhidrasi dengan baik. Berikan banyak cairan dingin.
9. Hindari Asap Tembakau:
- Asap tembakau dapat memperburuk batuk.
10. Kembali Ke Sekolah:
- Anak dapat kembali ke sekolah setelah demamnya hilang.
- Anak juga harus merasa cukup sehat untuk bergabung kembali dalam kegiatan normal.
- Dalam praktik sebenarnya, penyebaran batuk dan pilek tidak dapat dicegah.
11. Saran Tambahan- Obat Alergi untuk Batuk Alergi:
- Obat alergi dapat mengendalikan batuk alergi dalam waktu 1 jam. Hal yang sama berlaku untuk gejala alergi hidung.
- Obat alergi short-acting (seperti Benadryl) dapat membantu. Tidak perlu resep.
- Berikan setiap 6 hingga 8 jam sampai batuknya hilang.
12. Apa yang Perlu Diperhatikan:
- Virus bronkitis menyebabkan batuk selama 2 hingga 3 minggu.
- Terkadang, anak akan batuk berdahak (lendir). Lendir biasanya berwarna abu-abu, kuning atau hijau.
- Antibiotik tidak selalu membantu menyembuhkan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.