Apa itu cacat saluran atrioventrikular?
Cacat saluran atrioventrikular adalah suatu kondisi di mana pusat jantung tidak sepenuhnya terbentuk saat lahir. Dikenal juga sebagai cacat kanal atrioventrikular atau cacat bantal endokardial.
Jantung normal memiliki total 4 ruang. Ada 2 ruang atas, yang disebut atrium kanan dan atrium kiri. Ada juga 2 ruang bawah, yang disebut ventrikel kanan dan ventrikel kiri. Ada juga 2 katup yang membagi atrium dari ventrikel (katup atrioventrikular). Katup di sisi kanan adalah katup trikuspid. Katup di sisi kiri adalah katup mitral.
Pada AVSD, terdapat lubang di dinding (septum) antara atrium kanan dan kiri (ASD). Ada juga lubang di septum antara ventrikel kanan dan kiri (VSD).
Selain itu, 2 katup atrioventrikular tidak terbentuk dengan benar. Bayi dengan AVSD hanya memiliki 1 pembukaan katup yang lebih besar di tengah, bukannya 1 di setiap sisi jantung.
Masalah-masalah ini dapat membuat lubang di tengah jantung bayi. Akibatnya, darah tidak mengalir seperti seharusnya di antara ruang-ruang tersebut. Hal ini mengakibatkan jantung harus bekerja lebih keras untuk memompa darah ke paru-paru dan seluruh tubuh.
Cacat saluran atrioventrikular pada anak-anak
Normal bagi bayi memiliki lubang antara atrium dan ventrikel saat jantung mulai berkembang di dalam rahim. Lubang-lubang itu umumnya menutup pada saat jantung sepenuhnya berkembang, yang terjadi sekitar minggu ketujuh kehamilan.
Pada beberapa bayi, lubang-lubang di septum tidak menutup sepenuhnya dan katup atrioventrikular tidak sepenuhnya terbentuk.
Apa yang menyebabkan cacat saluran atrioventrikular?
Sekitar 2 dari setiap 10.000 bayi dilahirkan dengan AVSD. Sebagian besar tidak diketahui mengapa hal ini bisa terjadi. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat terjadi akibat adanya kondisi genetik seperti Down-Syndrome, di mana 50% orang kemungkinan memiliki penyakit jantung bawaan.
Gejala Cacat Septum Atrioventrikular
AVSD berkisar dari kecil hingga besar. Cacat kecil mungkin hanya menyebabkan gejala ringan. Tergantung pada seberapa banyak darah yang bergerak di antara ruang-ruang jantung dengan cara yang tidak normal.
AVSD dapat menyebabkan gejala seperti ini:
- Napas cepat
- Nafas pendek atau paru-paru bekerja lebih keras untuk bernafas saat menyusui
- Aritmia
- Berkeringat, terutama saat menyusu pada bayi
- Gagal untuk berkembang
- Kesulitan berolahraga
- Kelelahan
- Palpitasi
Sebagian besar anak-anak dengan AVSD memiliki gejala pada beberapa minggu pertama setelah lahir. Terkadang beberapa dapat mengembangkan gejala di kemudian hari.
Jika tidak diperbaiki, AVSD dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti tekanan darah tinggi di paru-paru dan gagal jantung.
Mendiagnosis Cacat Septum Atrioventrikular
Untuk mendiagnosis AVSD, dokter akan memeriksa anak, memeriksa detak jantung mereka dan mendengarkan jantung mereka. Pada anak-anak dengan AVSD, dokter sering dapat mendengar murmur jantung.
Dokter akan menanyakan secara rinci tentang gejala apapun yang dialami anak, riwayat kesehatannya, dan riwayat kesehatan keluarga Anda.
anak kemungkinan akan membutuhkan tes lain, seperti ekokardiografi, elektrokardiogram atau sinar-X dada.
Mereka mungkin memerlukan tes lain yang menyediakan lebih banyak informasi tentang bagaimana jantung mereka terlihat dan bekerja. Termasuk MRI (magnetic resonance imaging) jantung dan kateterisasi jantung.
Mengobati Cacat Septum Atrioventrikular
Sebagian besar bayi dan anak-anak dengan AVSD akan memiliki gejala yang menunjukkan jantung mereka tidak memompa darah secara normal, dan mereka akan membutuhkan pembedahan untuk memperbaiki cacat tersebut. Dokter bedah melakukan operasi untuk menutup lubang di septum menggunakan tambalan dan untuk membagi katup pusat menjadi 2 katup: 1 di sebelah kanan dan 1 di sebelah kiri.
Rincian operasi akan tergantung pada seberapa parah cacat anak dan akan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan anak.
Jika anak mengalami gagal jantung, mereka mungkin memerlukan perawatan selain operasi untuk membantu jantung mereka bekerja.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.