Meragukan diri sendiri setelah berbicara atau berdebat dengan orang lain mungkin tanpa Anda sadari sering Anda alami. Kondisi ini pada akhirnya bisa membuat seseorang ragu terhadap kemampuan, perasaan hingga ingatannya terhadap suatu kejadian.
Beberapa bahkan bisa sampai menyalahkan diri sendiri ketika orang yang Anda ajak bicara tersebut justru memutarbalikkan cerita agar kesalahan justru seolah-olah disebabkan oleh Anda.
Kondisi ini bukan hal yang aneh dan baru. Bentuk kekerasan terhadap mental yang membuat seseorang meragukan diri sendiri ini disebut dengan gaslighting.
Gaslighting dapat dilakukan oleh siapapun di sekitar Anda, mulai dari keluarga, teman hingga atasan. Gaslighting sendiri memiliki efek yang berbahaya untuk mental.
Oleh sebab itu, kenali 5 tanda seseorang menjadi korban gaslighting berikut agar Anda terhindar menjadi salah satu korban.
1. Meragukan diri sendiri
Ketika berdebat dengan orang lain, mereka mungkin akan memberikan argumen-argumen yang membuat Anda berpikir seolah-olah Anda yang terlalu berlebihan dalam bersikap.
Pelaku gaslighting akan membuat Anda merasa diabaikan hingga membuat Anda seolah tidak dapat mengendalikan emosi. Mereka akan menganggap remeh Anda.
Pada akhirnya, Anda mungkin saja akan berpikir bahwa semua ini terjadi karena Anda yang terlalu berlebihan. Bahkan, pelaku bisa saja memanipulasi ingatan hingga membuat Anda berpikir bahwa semua ini merupakan kesalahan Anda.
2. Sering merasa bingung
Ditekan berkali-kali oleh pelaku ketika berbicara dan berdebat bisa membuat Anda akhirnya bingung dan meragukan kemampuan Anda dalam berpikir. Anda akan meragukan logika Anda hingga pada akhirnya Anda akan membuang seluruh logika tersebut. Anda bahkan akan kesulitan untuk menghubungkan rentetan peristiwa yang terjadi sebelumnya.
3. Ada yang salah terhadap diri Anda sendiri
Kalimat ampuh yang akan sering diucapkan oleh para pelaku gaslighting ketika Anda mendebat mereka adalah “Itu semua hanya khayalan kamu. Ada yang salah dengan pikiran kamu” atau bisa juga dia menuduh Anda terlalu sensitif dan berpikir yang tidak masuk akal.
Pada saat awal Anda mendengar hal ini, Anda akan mulai bingung dan ragu-ragu terhadap pemikiran Anda sendiri. Namun, jika ini terus dibiarkan, Anda akan sampai pada titik Anda ragu terhadap diri sendiri.
Anda akan ragu terhadap kemampuan Anda menginterpretasikan fakta.
4. Lebih mempercayai orang lain ketimbang diri sendiri
Sesekali percaya kepada orang lain boleh-boleh saja. Namun bagaimana jadinya jika Anda sampai pada titik Anda bahkan ragu terhadap pemikiran Anda sendiri.
Hal ini bisa muncul ketika si pelaku terus-menerus bereaksi meragukan pendapat Anda. Jika Anda terus mendapat respon seperti ini, Anda akan ragu terhadap diri sendiri hingga percaya seluruhnya terhadap perkataannya.
5. Mengikuti keinginan pelaku gaslighting
Gaslighting bisa sampai pada tahap yang menyeramkan Anda secara sadar akan mengikuti permainan pelaku. Hal ini timbul akibat pemikiran Anda yang sudah meragukan kemampuan berpikir Anda sendiri.
Pada titik ini, pelaku gaslighting akan memanfaatkan Anda untuk mendapatkan semua yang dia inginkan.
Bahkan, Anda pun menjadi tidak ragu untuk berbohong dan mengabaikan beragam fakta hanya untuk menyenangkan pelaku dan membenarkan tuduhannya.
Anda juga akan meminta maaf pada pelaku atas kesalahan yang sebenarnya dilakukan pelaku akibat Anda merasa bahwa penyebab kesalahan ini adalah karena tindakan Anda.
Seseorang yang terus menerus terkena gaslighting dari orang-orang terdekat sangatlah tidak sehat untuk kesehatan mentalnya. Untuk mencegah hal ini memburuk, segera putuskan hubungan Anda dengan para pelaku gaslighting.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.