Terdapat banyak cara dan alat yang bisa Anda gunakan sebagai alat kontrasepsi. Semua metode tersebut bertujuan untuk mencegah kehamilan, baik dalam jangka waktu sementara atau bahkan secara permanen. Kemudian penggunaannya pun bisa diberikan kepada perempuan maupun laki-laki.
Salah satu alat kontrasepsi yang kini terkenal di masyarakat adalah implan atau susuk KB. Alat ini berbentuk tabung kecil terbuat dari plastik fleksibel. Bentuknya mirip batang korek api yang berisi cairan atau hormon.
Penggunaan Kontrasepsi Implan
Cairan hormon yang berada di dalam tabung plastik tersebut selanjutnya ditanam di bawah kulit, yakni dengan membuka kulit melalui sayatan kecil. Kemudian secara perlahan-lahan cairan hormon progesteron akan menyebar dengan kadar rendah dan mencegah proses pembuahan rahim.
Fungsi hormon progesteron bagi tubuh akan menipiskan dinding rahim, sehingga tidak akan ada sel telur yang menempel di dalam rahim jika terjadi pembuahan sel telur. Kemudian sel telur tersebut mengalami kegagalan pembuahan di lapisan dinding rahim.
Kemudian hormon progesteron juga akan mampu menebalkan produksi di sekitar leher rahim, sehingga sperma tidak akan berhasil untuk memasuki rahim dan tidak terjadinya proses pembuahan sel telur.
Efektifkah Implan Mencegah Kehamilan?
Dalam penggunaan KB implan telah dilaporkan perbandingan yang menonjol bagi setiap pemakainya. Menurut data, hanya terjadi 1 kehamilan dari 100 perempuan yang menggunakan implan dalam kurun waktu setahun.
Akan tetapi Anda akan memiliki resiko hamil apabila susuk atau KB implan yang Anda pakai tidak segera dicek ulang apakah telah habis masa berlakunya sehingga tidak terkontrol dengan baik. Dengan demikian, sebagai salah satu antisipasi tambahan, Anda dapat menggunakan alat kontrasepsi yang lebih mudah, yakni memakai kondom.
Pencegahan kehamilan melalui alat kontrasepsi KB implan memiliki kondisi berbeda-beda. Salah satunya karena faktor kesehatan pengguna dan konsumsi obat-obat tertentu yang dapat menurunkan efektivitas implan dalam pencegahan kehamilan.
Kemudian KB implan juga tidak akan bekerja secara efektif apabila tidak digunakan dengan benar. Cek ulang secara berkala sesuai jadwal ganti dan pemasangan ulang. Sehingga dapat berusaha menekan terjadinya kehamilan di luar kendali Anda bersama dengan pasangan.
Efek Samping Penggunaan Implan atau Susuk KB
Efek samping yang paling sering dialami pengguna alat kontrasepsi implan adalah berubahnya siklus haid. Kemudian ditemukan juga kasus seperti keluarnya flek darah saat tidak haid, bertambahnya berat badan, terjadinya gejala PMS dan timbulnya rasa sakit di area yang diletakkan susuk implan.
Anda tidak perlu khawatir, karena tidak semua efek samping tersebut dialami pengguna implan. Secara perlahan, rasa sakit akan hilang dengan sendirinya.
Apakah Anda Cocok Menggunakan Implan?
Implan menjadi pilihan alat kontrasepsi bagi kebanyakan perempuan yang selalu lupa meminum pil KB dan ingin menunda kehamilan dalam waktu yang cukup lama.
Alat kontrasepsi ini baik digunakan oleh semua perempuan, namun dengan beberapa syarat tertentu supaya implan dapat berfungsi dengan baik. Bagi wanita yang memiliki riwayat liver, pembekuan darah, pendarahan yang terjadi di area vagina dan timbulnya masalah di dalam rahim, pemakaian implan tidak direkomendasikan.
Dengan demikian, Anda perlu melakukan konsultasi dengan lebih baik dan teliti kepada praktisi kesehatan ahli, supaya menghindari risiko buruk yang dapat menimpa Anda di kemudian hari.
Setidaknya, terdapat beberapa penyakit berikut ini yang harus didiskusikan bersama para ahli kesehatan. Yakni, alergi, gangguan ginjal, masalah empedu, hipertensi, migrain, diabetes dan depresi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.