Pembahasan soal hubungan seksual tidak hanya mengarah pada kesenangan antara pasangan. Namun berkaitan pula dengan kesehatan, rasa aman, dan nyaman selama melakukan kegiatan tersebut. Karena itulah, sekarang ini ada banyak alat atau benda yang bisa Anda manfaatkan bersama pasangan untuk menambah keharmonisan saat bercinta. Salah satunya adalah dengan penggunaan dental dam.
Apa itu dental dam?
Dental dam adalah salah satu jenis pengaman yang dapat digunakan oleh setiap perempuan dalam berhubungan seksual. Penggunaan dental dam awalnya ditujukan untuk menjaga area mulut ketika gigi sedang dibersihkan. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dental dam digunakan sebagai pelindung ketika melakukan hubungan seksual.
Dental dam tersusun dari lembaran elastis berbahan dasar lateks dan polyurethan. Biasanya, dental dam dipasang di mulut dan area kelamin wanita, fungsinya untuk mencegah penularan penyakit kelamin saar seks oral-vaginal atau oral-anal.
Lembaran dental dam akan menghalangi penis atau mulut bersentuhan langsung dengan area vagina. Dengan demikian, hal ini dapat membantu mengurangi risiko penyebaran bakteri dan jamur akibat seks oral ataupun seks anal.
Begini cara pakai dental dam yang benar
Apabila Anda masih merasa asing dengan istilah dan penggunaan dental dam, maka simak langkah-langkah dalam menggunakan atau cara pakai dental dam yang aman dan benar berikut ini:
- Pastikan produk dental dam yang Anda beli masih layak pakai dan tidak kadaluarsa, sehingga kualitas produk masih aman untuk digunakan.
- Keluarkan produk dengan hati-hati dari dalam kemasan.
- Sebelum dipakai, pastikan terlebih dahulu kondisi fisik dental dam yang Anda beli. Caranya adalah dengan membentangkan produk untuk memastikan dental dam tidak robek dan layak pakai.
- Letakkan dental dam di area vagina atau daerah anus sampai menutupi bagian tersebut dengan baik.
- Setelah selesai digunakan, pastikan untuk segera membuangnya. Seperti halnya kondom, maka dental dam juga hanya bisa digunakan sebanyak satu kali saja.
Benarkah dental dam mampu mencegah penularan penyakit kelamin?
Jawabannya adalah iya, dental dam dapat membantu mencegah penularan penyakit kelamin. Penggunaan dental dam yang baik dan sesuai dengan aturan pakai akan benar-benar mencegah menyebarnya penyakit menular akibat seks oral.
Beberapa penyakit kelamin yang bisa dihindari di antaranya adalah klamidia, gonore, virus herpes, sipilis, HPV, dan bahkan sampai virus HIV. Akan tetapi Anda juga patut berhati-hati, sebab selain penularan lewat kelamin, penyakit tersebut juga bisa berkembang dari seks oral.
Seks oral akan membuat mulut bersentuhan langsung dengan alat kelamin, sehingga tetap saja meningkatkan risiko penyakit kelamin. Bahkan pada kasus tertentu, seks oral dapat memicu kanker tenggorokan pada pria dan kanker serviks pada wanita.
Baca Selengkapnya: 6 Penyakit Kelamin Paling Sering Menyerang Kaum Wanita
Kondom, dental dam dadakan yang bisa diandalkan
Dental dam sebetulnya telah dijual bebas di pasaran dalam bentuk kemasan. Akan tetapi, jika Anda dan pasangan tidak menemukan dental dam dan memerlukan pengaman sebelum berhubungan intim, maka Anda bisa menggunakan kondom sebagai alternatifnya.
Akan tetapi, pastikan kondisi kondom yang akan Anda gunakan tidak rusak dan masih baru. Kemudian gunting salah satu sisinya sehingga membentang membentuk persegi panjang yang lebih lebar. Dengan demikian, Anda bersama pasangan sudah memiliki dental dam "dadakan".
Dental dam memang sangat baik dalam mencegah penularan penyakit kelamin saat melakukan hubungan seksual. Akan tetapi, para praktisi kesehatan tetap menyarankan untuk selalu menggunakan kondom apalagi dalam kegiatan seksual yang melibatkan mulut, anus, dan vagina.
Demikian pembahasan mengenai dental dam, semoga Anda dan pasangan dapat lebih bijak dalam memilih pengaman yang sesuai untuk keharmonisan seksual yang lebih baik.
Baca Juga: Awas Bocor, Begini Langkah-Langkah Memakai Kondom yang Benar
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.
