Beragam gangguan kesehatan yang terjadi pada tubuh dapat mengurangi kemampuan fungsi organ untuk bekerja maksimal setiap saat. Salah satunya adalah malnutrisi atau penyakit kurang gizi.
Apa itu malnutrisi?
Malnutrisi adalah salah satu masalah serius sebab tubuh tidak memiliki nutrisi yang cukup. Kondisi kurang gizi ini umumnya terjadi pada usia anak-anak yang bisa dimulai sejak masa kehamilan hingga bayi. Padahal nutrisi yang cukup sangat diperlukan terutama pada anak di bawah 2 tahun yang sedang mengalami masa pertumbuhan.
Secara umum, anak kurang gizi terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:
- Stunting atau tinggi badan sangat rendah
- Wasting atau berat badan sangat kurang
- Underweight atau berat badan kurang
- Kondisi kurang vitamin dan mineral
Baca juga: Anak Susah Gemuk? Ini 5 Cara Membuat Anak Gemuk
Ciri ciri kurang gizi atau malnutrisi
Ciri ciri kurang gizi atau kondisi tubuh yang menandakan seseorang mengalami malnutrisi adalah:
- Penurunan berat badan secara drastis dan hilangnya nafsu makan
- Sulit berpikir ataupun berkonsentrasi
- Kulit kering dan rambut rontok
- Mudah merasa lelah yang berlebihan
- Terdapat luka atau nyeri pada mulut dan gusi
- Mengalami penyusutan jaringan lemak
- Pembengkakan pada bagian tubuh tertentu
- Menurunnya sistem imun tubuh dan melemahnya jaringan otot
- Mudah merasa kedinginan dan suasana hati yang berubah-ubah
Penyebab malnutrisi atau kekurangan gizi
Kondisi malnutrisi terjadi akibat berkurangnya kemampuan tubuh dalam menyerap nutrisi dengan lebih baik. Hal ini dipicu karena makanan yang masuk tergolong makanan yang tidak sehat atau tubuh tidak mampu menyerap nutrisi yang terkandung di dalamnya.
Berikut ini beberapa penyebab malnutrisi atau kekurangan gizi:
1. Diet ketat
Secara tidak langsung diet ketat akan membuat tubuh kekurangan asupan kalori yang penting untuk dipenuhi setiap hari. Hal ini tentunya akan mempengaruhi fungsi kerja tubuh dan menyebabkan risiko kekurangan gizi menjadi lebih besar.
Pada bayi, gejala malnutrisi juga cukup banyak disebabkan karena kurangnya asupan ASI dari ibu menyusui padahal ASI adalah dasar penting nutrisi bagi anak. Ketika asupan makanan terlalu sedikit, maka pemenuhan kebutuhan gizi tentu akan bermasalah.
2. Gangguan makan
Anoreksia Nervosa dan Bulimia menjadi salah satu jenis gangguan makan yang dapat menyebabkan terjadinya malnutrisi secara signifikan. Pada kondisi Anoreksia Nervosa parah akan ditandai dengan menyusutnya berat badan secara drastis dan kesulitan mengembalikan berat badan pada kondisi semula meskipun telah melakukan beragam cara.
Baca juga: Jenis Gangguan Makan (Eating Disorder)
3. Memiliki penyakit tertentu
Beberapa penyakit yang dialami juga memungkinkan terjadinya penurunan nafsu makan, seperti penyakit gangguan hati, gangguan pencernaan, kanker, hingga gejala HIV/AIDS. Pada anak-anak, penyakit Crohn juga dapat menyebabkan tubuh sulit menyerap nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Selain itu, penyakit jantung bawaan atau infeksi paru juga dapat meningkatkan risiko anak mengalami kekurangan gizi.
4. Kesulitan mencerna
Disfagia dan radang usus menjadi salah satu penyebab terjadinya malnutrisi. Kondisi itu dapat menimbulkan penyerapan nutrisi yang tidak optimal dari beragam jenis makanan yang dikonsumsi setiap hari.
Malnutrisi juga bisa terjadi karena terlalu banyak mengonsumsi minuman beralkohol atau sedang mengalami diare dan muntah sehingga mengganggu proses pencernaan dan penyerapan nutrisi pada tubuh.
5. Gangguan mental
Kondisi gangguan mental seperti skizofrenia dan depresi menjadi salah satu hal yang ikut berpengaruh pada penyerapan asupan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Hal tersebut bisa terjadi akibat tidak adanya keinginan untuk makan pada waktu tertentu atau mengonsumsi makanan dalam jumlah yang tidak teratur.
6. Kurangnya pengetahuan soal nutrisi
Pada beberapa kasus yang terjadi di masyarakat adalah terdapat sebuah paham bahwa “tetap makan berarti akan sehat,” tetapi hal tersebut tidak diimbangi dengan nutrisi seimbang yang masuk ke dalam tubuh.
Kondisi ini biasanya terjadi akibat ketidaktahuan atau minimnya pengetahuan soal nutrisi di mana orang tua tidak mengetahui apa saja jenis dan jumlah nutrisi yang dibutuhkan anak dalam masa tumbuh kembang.
7. Kurangnya aktivitas fisik
Tak hanya dari segi asupan makanan yang dikonsumsi, tetapi malnutrisi atau kondisi kurang gizi juga bisa disebabkan akibat kurangnya aktivitas fisik (olahraga). Hal ini membuat jumlah energi yang masuk dan keluar menjadi tidak seimbang.
Akibatnya proses kerja sistem pencernaan mengalami gangguan sehingga tidak mampu menyerap gizi secara maksimal. Karena itu, harus diimbangi dengan aktivitas fisik agar asupan makanan yang dikonsumsi tidak mengendap dan membentuk timbunan lemak.
Tubuh akan kekurangan nutrisi dalam jumlah banyak akibat mengonsumsi makanan secara sembarangan serta faktor usia yang dapat mempengaruhi kebutuhan nutrisi. Kesulitan ekonomi dan kurangnya pengetahuan soal nutrisi juga dapat menjadi salah satu penyebab mengalami malnutrisi yang serius.
Baca juga: Semakin Tua, Semakin Kurus? Kenapa Bisa?
Cara mengatasi malnutrisi atau kekurangan gizi
1. Mengetahui penyebab malnutrisi
Sebelum menentukan penanganan apa yang tepat terhadap kondisi kekurangan gizi atau malnutrisi, Anda harus mengetahui terlebih dahulu apa yang menjadi penyebab dan faktor terjadinya malnutrisi.
Apakah malnutrisi disebabkan oleh frekuensi makan yang sedikit, jumlah asupan makanan yang kurang, tidak ada gizi yang terkandung pada makanan yang dikonsumsi, atau disebabkan karena kondisi penyakit tertentu.
2. Mengonsumsi makanan kaya nutrisi
Para praktisi kesehatan terutama dokter ahli gizi akan menyarankan Anda untuk mencukupi kebutuhan nutrisi setiap hari dalam jumlah yang seimbang dan bergizi. Meningkatkan jumlah asupan makanan yang mengandung karbohidrat, seperti nasi, kentang, dan pasta, buah dan sayur, protein seperti telur dan susu, serta lemak juga bisa membantu memperbaiki kondisi tubuh. Perhatikan juga frekuensi makan dengan menerapkan pola makan dengan porsi kecil tapi sering.
3. Konsultasi ke dokter
Malnutrisi bisa dialami oleh siapa saja mulai dari balita hingga lansia. Oleh karena itu, pemeriksaan rutin ke dokter dapat membantu memastikan asupan kalori dan nutrisi harian yang dikonsumsi sudah tepat.
Selain itu, Anda juga disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter gizi untuk memastikan kondisi tubuh agar tetap prima atau segera dilakukan penanganan apabila Anda terindikasi mengalami malnutrisi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.