Pola menstruasi yang dialami setiap wanita tentunya tidaklah sama. Ada beberapa wanita yang mengalami siklus menstruasi panjang, namun ada juga yang mengalami siklus menstruasi pendek. Begitu pula dengan volume darah yang keluar ketika haid.
Ada yang lancar, namun ada pula yang sedikit. Inilah beberapa penyebab darah haid yang keluar lebih sedikit.
Efek stres
Ada banyak sekali orang yang mengaitkan tingkat stres dengan perubahan siklus menstruasi. Faktanya ternyata stres juga mampu memicu hadirnya hormon kartisol yang mampu menghambat kerja hormon dalam tubuh. Salah satunya adalah hormon estrogen yang berperan aktif dalam siklus menstruasi.
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif
Ternyata produksi hormon tiroid yang terlalu banyak juga memiliki dampak yang buruk terhadap otot, jantung, dan tekanan darah. Tanpa disadari hal inilah yang ikut mempengaruhi kelancaran siklus menstruasi Anda.
Kelenjar tiroid yang terlalu aktif juga dapat menyebabkan aliran darah ketika menstruasi menjadi lebih sedikit dari biasanya.
PCOS
Sebenarnya apa sih PCOS itu? Polycystic Ovary Syndrome atau PCOS merupakan masalah reproduksi yang disebabkan karena hormon dalam tubuh wanita tidak seimbang.
Pada umumnya wanita yang mengalami PCOS cenderung memiliki kadar hormon seks yang tidak seimbang, ada kista kecil di ovarium, hingga kelebihan hormon androgen.
Berbagai kondisi ini tentunya akan mempengaruhi proses ovulasi menjadi tidak normal. Hal ini tentunya akan mengakibatkan darah yang keluar selama haid menjadi tidak lancar dan kurang teratur. Bahkan dalam beberapa kasus hal ini dapat membuat wanita tidak mengalami menstruasi dalam beberapa waktu.
Kehamilan
Pada umumnya wanita yang sedang hamil tidak akan mengalami menstruasi. Namun terkadang Anda mengalami bercak daerah yang sering disalah artikan sebagai haid.
Padahal darah yang keluar ini bukanlah darah menstruasi melainkan darah sebagai tanda awal kehamilan atau yang lebih sering dikenal dengan pendarahan implantasi.
Penggunaan alat kontrasepsi
Ternyata penggunaan alat kontrasepsi juga mampu mempersingkat siklus menstruasi Anda. Hal ini disebabkan karena volume darah yang diproduksi cenderung lebih sedikit dari biasanya. Bahkan terkadang ada sebagian wanita yang tidak mengalami menstruasi sama sekali ketika menggunakan alat kontrasepsi.
Sedang berada dalam masa menyusui
Menyusui ternyata dapat membuat siklus menstruasi menjadi tidak normal. Hal ini tentunya akan menyebabkan volume darah yang keluar lebih sedikit dari biasanya. Bahkan terkadang hal ini juga akan membuat siklus haid menjadi tertunda.
Jika Anda memberikan ASI eksklusif Anda akan mengalami haid 6 bulan setelah melahirkan.
Hal ini disebabkan karena selama masa menyusui tubuh Anda cenderung akan lebih banyak memproduksi hormon alfa laktalbumin, prolaktin, dan sintetis laktosa. Hormon inilah yang akan menekan hormon reproduksi yang memicu terjadinya ovulasi.
Siklus menstruasi Anda akan kembali normal setelah masa menyusui selesai.
Penuaan
Pertambahan usia juga merupakan salah satu faktor yang mampu mempengaruhi siklus haid Anda. Terlebih lagi bagi Anda yang mulai memasuki masa pramonopause. Pada umumnya hal ini akan terjadi pada usia 40 hingga 59 tahun dan membutuhkan waktu selama 4 hingga 6 tahun sebelum akhirnya Anda mengalami monopause.
Jadi Anda tak perlu merasa khawatir, jika tiba-tiba volume darah haid Anda tidak sebanyak biasanya atau bahkan Anda tidak mengalami haid sama sekali. Pasalnya hal ini sangat normal terjadi. Anda hanya perlu berkonsultasi dengan dokter agar untuk mendapatkan informasi yang lebih lanjut.
Itulah beberapa faktor yang mampu mempengaruhi volume darah yang keluar selama haid lebih sedikit dari biasanya. Jika Anda mengalami masalah ini tak perlu merasa khawatir. Sebab hal ini dapat disebabkan karena beberapa faktor. Pastikan untuk pergi ke dokter untuk mengetahui apa penyebabnya dengan pasti.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.