Kenali Penyebab Kulit Kering Selama Kehamilan dan Cara Mengatasinya

Kekeringan kulit yang berlebihan selama kehamilan, dikombinasikan dengan beberapa kondisi kulit yang sudah ada sebelumnya, dapat menyebabkan beberapa masalah kulit seperti:
Dipublish tanggal: Agu 30, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Mar 27, 2020 Waktu baca: 3 menit
Kenali Penyebab Kulit Kering Selama Kehamilan dan Cara Mengatasinya

Anda mungkin pernah mendengar tentang pregnancy glow. Tapi tahukah Anda bahwa kehamilan juga bisa membuat kulit kering? Setiap kehamilan berbeda, dan gejala yang dialami wanita berbeda berdasarkan reaksi tubuh mereka terhadap perubahan hormon. 

Jika Anda bertanya-tanya mengapa Anda memiliki kulit kering dan tidak bercahaya seperti yang lain, baca terus artikel berikut ini…

Apakah normal memiliki kulit kering selama kehamilan?

Sekitar 90% wanita mengalami perubahan pada kulit ketika mereka sedang hamil. Beberapa mungkin memiliki masalah kulit yang sudah ada sebelumnya, sementara yang lain mungkin mengembangkan masalah kulit yang baru. 

Sebagian besar hal ini dikarenakan perubahan hormon selama kehamilan. Salah satu gangguan tersebut adalah kulit kering yang terjadi selama kehamilan.

Apakah Anda hamil untuk pertama kalinya atau mengalami kekeringan pada kulit untuk pertama kalinya selama kehamilan, perhatikan bahwa itu adalah normal dan kondisi ini akan hilang setelah melahirkan.

Kapan dan di mana muncul kulit kering?

Kulit Anda, terutama di sekitar perut, mulai terasa kering selama trimester kedua dan ketiga. Saat kehamilan Anda berlanjut, kulit mungkin terasa kering di wajah, lengan, leher, payudara, dan paha.

Apa penyebab kulit kering selama kehamilan?

Kehidupan yang berkembang di rahim Anda membawa banyak perubahan dalam tubuh Anda, dan beberapa di antaranya adalah kulit kering. 

  • Tubuh Anda membutuhkan cairan yang cukup ketika Anda hamil untuk meningkatkan volume darah dan mengeluarkan oksigen. Kekurangan air atau dehidrasi selama kehamilan bisa membuat kulit Anda kering.
  • Perubahan suhu dan cuaca, seperti kelembaban dan aliran udara, juga dapat menyebabkan kulit kering
  • Tingkat hormon yang berfluktuasi selama kehamilan dapat melemahkan atau merusak penghalang hidrolipid yang melindungi permukaan kulit Anda. Hal ini menghasilkan penguapan air dari tubuh, yang menyebabkan kulit menjadi kering.
  • Pembersihan atau pencucian kulit secara berlebihan dapat melemahkan penghalang dan mengeringkan kulit Anda. Wanita hamil yang memiliki kulit berminyak cenderung mencuci wajah mereka berulang kali, yang seharusnya dihindari.
  • Jika Anda memiliki hipotiroidisme selama kehamilan, kulit Anda bisa menjadi gatal, kental, dan kering.
  • Kekurangan vitamin A dalam diet kehamilan dapat menyebabkan kulit menjadi kering dan mengelupas. Karena itu, dokter menyarankan konsumsi makanan bergizi tinggi saat Anda hamil.
  • Peregangan kulit di atas perut Anda juga menyebabkan kulit Anda kering, dan menyebabkan pengelupasan dan gatal-gatal. Namun, ini bersifat sementara dan dapat diobati dengan mudah.

Apa komplikasi dari kekeringan kulit selama kehamilan?

Kekeringan kulit yang berlebihan selama kehamilan, dikombinasikan dengan beberapa kondisi kulit yang sudah ada sebelumnya, dapat menyebabkan beberapa masalah kulit seperti:

  • Eksim: Dalam kondisi kronis ini kulit menjadi kering dan bersisik. Daerah yang sering terkena termasuk kaki, perut, leher, dan lengan. Jika tidak diobati, itu dapat menyebabkan ruam merah dan masalah kulit lainnya. 
  • Prurigo: Kondisi ini tidak begitu umum selama kehamilan, dengan kemungkinan 1 dari sekitar 300 wanita hamil terkena kondisi ini. Ini biasanya terjadi setelah trimester pertama.
  • Masalah kulit lainnya: Kekeringan berlebihan dapat menyebabkan erupsi polimorfik pada kehamilan atau papula urtikaria pruritus dan plak kehamilan (PUPPP). Kondisi ini membutuhkan konsultasi dokter diikuti dengan perawatan.

Kondisi di atas bisa membuat kulit Anda gatal, tetapi cobalah untuk tidak menggaruk karena dapat menyebabkan bekas luka dan infeksi. Kulit kering selama kehamilan tidak akan membahayakan bayi Anda dan hanya bersifat sementara.

Bagaimana cara mengatasi kulit kering selama kehamilan?

Berikut adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan di rumah untuk mengelola kulit kering:

  • Air yang terlalu dingin atau terlalu panas dapat mengekstrak kelembaban dari tubuh Anda. Jadi, cuci muka dan mandilah dengan air hangat.
  • Minumlah air yang cukup dan tetap terhidrasi.
  • Melembabkan dan melembabkan kulit Anda. 
  • Anda dapat menambahkan minyak esensial ke air mandi Anda karena membantu mengurangi kekeringan pada kulit Anda.
  • Gunakan lotion tabir surya saat Anda berpergian keluar.
  • Sertakan makanan bergizi dengan lemak sehat seperti alpukat, kacang-kacangan, minyak zaitun, minyak canola, dan sayuran berdaun dalam makanan Anda.
  • Gunakan humidifier untuk mencegah kekeringan kulit yang berlebihan.
  • Gunakan pembersih ringan untuk mencuci kulit Anda.

Bagaimana Anda dapat mencegah kulit Anda menjadi kering saat kehamilan?

Ada beberapa hal tertentu yang Anda lakukan tanpa disadari merusak kulit Anda, membuatnya kering, gatal, dan bersisik. Menghindari hal-hal ini dapat membantu mencegah kulit kering.

  • Cobalah untuk tidak menggunakan sabun berbahan kimia saat Anda hamil karena dapat membuat kulit Anda kering dan bersisik.
  • Jangan menggaruk kulit Anda saat gatal
  • Hindari mandi atau mencuci terlalu sering menggunakan sabun karena dapat membuat kulit Anda kering.
  • Usahakan untuk menjauhi dari minuman berkafein seperti teh, kopi, dan soda karena minuman ini dapat mengeringkan kulit Anda.
  • Air yang diklorinasi dapat merusak kulit Anda dan membuatnya kering. Saat Anda hamil, hindari pergi ke kolam renang.
  • Jangan menggosok kulit Anda dengan kasar menggunakan handuk.

Kulit kering selama kehamilan merupakan kondisi umum, dan terdapat berbagai cara untuk mengembalikan kulit ke keadaan normal. 

Namun, penting bagi Anda untuk merawat kulit dan berhati-hati terhadap perubahan kulit yang terjadi sehingga Anda dapat merawatnya dengan tepat waktu.


12 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app