Keracunan Minyak Tanah - Minyak tanah yang banyak dipergunakan sebagai bahan bakar, baik dirumah tangga maupun di pabrik, dapat menimbulkan keracunan apabila terminum oleh manusia. Minyak tanah merupakan suatu hasil sampingan penyulingan minyak bumi. Secara kimiawi minyak tanah terdiri dari rangkaian hidrokarbon yang terletak antara nonan dan heksadekan.
Toksikologi Minyak Tanah
Berat ringannya gejala yang ditimbulkan oleh keracunan minyak tanah, bergantung pada apakah minyak tanah selain tertelan, juga sebagian teraspirasi ke dalam paru atau tidak. Keluhan ini dapat timbul tidak hanya pada saat tertelan, tetapi juga bila kemudian minyak tanah yang sudah ditelan itu dimuntahkan kembali. Bila minyak tanah ini diaspirasi (masuk ke dalam saluran pernafasan seperti paru) , dapat menimbulkan keracunan akut, perdarahan dan bronkopneumonia yang dapat menyebabkan kematian. Hal ini dapat berlangsung beberapa menit sampai beberapa jam. Menurut Cohen (1953) perubahan dalam paru akibat keracunan minyak tanah dapat diikuti secara radiologis. Brunner (1964) mengatakan bahwa kelainan paru yang kadang-kadang sangat luas dapat terjadi tanpa didapatkannya gejala klinis lain. Kematian yang dapat timbul akibat keracunan minyak tanah ialah sebagai akibat asfiksia (kekurangan oksigen) karena edema (bengkak) dan konsolidasi (penebalan pada jaringan paru) . Sebagai akibat sistemik keracunan minyak tanah ini, terjadi depresi susunan saraf pusat.
Minyak tanah yang diinhalasi atau dihirup menyebabkan efek sistemik yang lebih kuat daripada minyak tanah yang diminum. Hal ini disebabkan penyerapan minyak tanah dari usus terjadi secara lambat dan tidak lengkap. Kadang-kadang minyak tanah yang terminum dapat menyebabkan kelainan pada paru.Hal ini disebabkan oleh minyak tanah yang sampai ke paru melalui aliran darah. Kadang-kadang dengan dosis minum yang lebih besar, kelainan paru tidak terjadi. Menurut Gerarde (1963) hal ini disebabkan karena sebagian besar minyak tanah diekskresi melalui paru.
Di samping kelainan iritasi lokal dan depresi susunan saraf pusat, keracunan minyak tanah dapat pula menyebabkan kerusakan pada alat tubuh lain berupa kelainan degeneratif dan perdarahan kecil-kecil di hati, ginjal, limpa dan sumsum tulang yang bersifat reversible (dapat kembali normal).
Gejala Keracunan Minyak Tanah
Gejala keracunan minyak tanah dapat dibagi dalam gejala inhalasi dan gejala akibat minyak tanah yang terminum. Gejala inhalasi dapat menimbulkan euforia yang menyerupai intoksikasi alkohol.
- Gejala iritatasi atau peradangan terhadap faring, esofagus, lambung dan usus halus dapat menyebabkan perasaan terbakar pada mulut, tenggorok, esofagus dan ulkus pada mukosa.
- Gejala fibrilasi ventrikel, walaupun jarang terjadi. Fibrilasi ventrikel merupakan gangguan bergetarnya ruang jantung yang berlangsung lebih cepat. Fibrilasi ventrikel ini disebabkan karena minyak tanah menyebabkan sensitisasi jantung terhadap katekolamin eksogen dan endogen (epinefrin, norepinefrin).
- Gejala pada susunan saraf pusat berupa mengantuk atau koma yang terjadi segera setelah terminum minyak tanah.
- Infeksi pada paru berupa bronkopneumonia. Bronkopneumonia ini bukan disebabkan oleh minyak yang diabsorbsi melalui oral atau ekskresi minyak tanah-melalui paru, tetapi akibat aspirasi trakeobronkial.
Pada keracunan minyak tanah yang berat dapat pula dilihat kelainan pada urin berupa albuminuria. Kematian biasanya timbul sebagai akibat asfiksia (kekurangan oksigen pada jaringan).
Pengobatan Keracunan Minyak Tanah
Harus diingat bahwa obat yang dapat menimbulkan muntah ialah indikasi kontra mutlak keracunan minyak tanah ini. Juga sebaiknya dihindarkan mengingat bahaya inhalasi yang dapat ditimbulkan. Pemakaian adrenalin sebaiknya dihindarkan mengingat miokardium yang sudah sensitif terhadap keracunan minyak tanah. Alkohol dan minyak mineral jangan diberikan sebab mempermudah absorbsi minyak tanah. Terapi Keracunan Minyak Tanah yang sebaiknya adalah sebagai berikut:
- Pemeriksaan apakah pasien dalam kondisi stabil baik pernafasan maupun nadi serta tensinya.Berikan suplementasi oksigen
- Zona Dekontaminasi
- Zona Suportif
- Pada zona ini pasien akan dilepaskan semua seluruh bajunya kemudian dimandikan dengan air untuk membilas sisa-sisa minyak tanah 2-3 menit kemudian dibersihkan dengan sabun. Setelah itu gunakan selimut untuk mencegah hipotermia.
- Irigasi mata bila paparan minyak terkena pada mata
- Kumbah lambung dan pemberian senyawa karbon tidak boleh dilakukan. Senyawa sodium sulfate atau monosodium sulfate dapat diberikan
Berupa pemeriksaan apakah dekontaminasi telah berhasil. Kemudian dilakukan pemeriksaan pasien secara berkala hingga kondisi pasien stabil.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.