Sel telur merupakan bagian yang sangat penting pada sistem reproduksi wanita. Meski begitu, ternyata tidak semua wanita memahami seluk beluk mengenai sel telur. Tak hanya berperan penting saat proses menstruasi, sel telur terdiri dari beberapa lapisan yang menyimpan informasi genetik untuk janin yang akan tumbuh dan berkembang.
Fakta menarik seputar sel telur
Berikut ini adalah beberapa fakta lengkap mengenai sel telur yang menarik untuk Anda simak, antara lain:
1. Sel telur sudah terbentuk ketika masih janin
Selama ini, Anda mungkin mengira bahwa sel telur baru dihasilkan setelah perempuan memasuki masa pubertas. Namun, faktanya sel telur sudah mulai diproduksi bahkan sejak janin berusia 9 minggu, lho!
Memasuki usia 6 bulan, janin dapat memproduksi lebih dari 7 buah sel telur. Begitu bayi lahir, sel telur yang belum sempat matang tersebut akan mati. Namun, Anda tak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang wajar terjadi.
2. Jumlah sel telur tidak banyak
Tidak seperti sperma yang bisa mencapai jutaan dalam 1 mililiter (ml) air mani, jumlah sel telur hanya sekitar 400-500 buah di sepanjang hidup wanita. Oleh karena itulah, sel telur wanita akan dihargai lebih mahal ketimbang sperma karena jumlah donornya yang lebih sedikit dan terbatas.
3. Ukuran sel telur sangat besar
Menariknya, sel telur adalah salah satu sel terbesar yang ada di dalam tubuh wanita. Ukuran sel telur bahkan 26 kali lebih besar dibandingkan sel darah merah dan 16 kali lebih besar dari sel sperma.
Sel telur sendiri terdiri dari berbagai lapisan yang berperan penting dalam perkembangan janin. Lapisan terluar pada sel telur merupakan zona pellucida, berfungsi untuk melindungi sel telur ketika sedang berkembang
Lapisan berikutnya adalah sitoplasma, yaitu lapisan mengandung protein tinggi yang memberikan nutrisi bagi sel telur. Selanjutnya, ada inti sel telur yang bertugas membawa informasi genetik.
Ukuran diameter sel telur mencapai 100 mikron, ukurannya kurang lebih setebal sehelai rambut sehingga Anda dapat melihatnya dengan mata telanjang.
4. Sel telur memiliki siklus hidup yang panjang
Setiap ovulasi, hanya ada satu sel telur yang dilepaskan menuju tuba fallopi (saluran telur). Namun, sebenarnya ada beberapa sel telur lainnya di dalam ovarium tapi kondisinya belum matang.
Ketika ovulasi terjadi, maka hanya sel telur yang telah matang yang akan dilepaskan ke dalam tuba fallopi. Proses ini dilakukan secara bergantian oleh salah satu ovarium setiap bulannya. Misalnya, pada bulan ini ovarium kiri yang melepaskan 1 buah sel telur, kemudian ovarium kanan melakukan tugas yang sama pada bulan depan.
Berbagai risiko kelainan pada sel telur
Karena fungsinya sangat penting bagi sistem reproduksi wanita, maka sangatlah penting untuk menjaga kesehatan sel telur. Sebab jika tidak, sel telur bisa mengalami kelainan atau gangguan yang dapat memengaruhi proses kehamilan.
Berikut ini beberapa kelainan pada sel telur yang dapat dialami oleh wanita, antara lain:
1. Kelainan kromosom
Sel telur dapat mengalami kelainan kromosom. Kondisi ini menyebabkan sel telur yang sudah dibuahi sperma tidak mampu tumbuh karena tidak ada embrio di dalamnya.
Pada kondisi normal, embrio pada sel telur akan berkembang ketika usia kehamilan mencapai 6 minggu. Akan tetapi, hal ini tidak terjadi pada sel telur yang rusak. Dalam istilah medis, kondisi ini disebut dengan kehamilan kosong (blighted ovum).
Baca Selengkapnya: Blighted Ovum (BO): Tanda-Tanda Kehamilan Kosong
2. Hamil anggur
Wanita dapat mengalami hamil anggur (mola hidatidosa) ketika terjadi kelainan pada jumlah kromosom, baik pada sperma ayah maupun sel telur ibu. Hal ini dapat terjadi ketika jumlah kromosom yang berasal dari sperma maupun sel telur ternyata kurang atau kelebihan.
Ada 2 jenis hamil anggur, yaitu hamil anggur parsial dan hamil anggur lengkap. Hamil anggur parsial adalah kondisi ketika ada 2 sperma yang membuahi sel telur, tapi ternyata tidak mengandung kromosom. Hal ini mengakibatkan janin tumbuh secara abnormal dan tidak dapat bertahan hidup.
Sedangkan hamil anggur lengkap adalah kondisi saat sperma membuahi sel telur yang tidak mengandung genetik. Akibatnya, janin tidak dapat berkembang di dalam rahim.
Baca Selengkapnya: Waspada, Ciri-Ciri Hamil Anggur Bisa Terjadi Tanpa Disadari
3. Kelainan genetik
Kelainan genetik bisa disebabkan dari sisi sperma maupun sel telur. Ketika sel telur atau sperma mengalami mutasi, maka sangat dimungkinkan membuat bayi lahir cacat.
Baca Juga: 3 Jenis Gangguan Pada Indung Telur Berdasarkan Gejalanya
Oleh karena itu, penting untuk selalu menjaga kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan agar sel telur juga dalam kondisi sehat. Jangan ragu untuk berkonsultasi pada dokter untuk mengetahui kondisi dan kesehatan sel telur Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.