Karena letaknya di "bawah" sana, kebersihan area selangkangan kerap kali terabaikan. Padahal, area selangkangan paling rentan lembap dan berkeringat sehingga menjadi lingkungan favorit bagi bakteri untuk berkembang biak. Bila tidak segera diatasi, hal ini dapat menimbulkan rasa gatal di selangkangan bahkan sampai kemerahan dan mengelupas. Lantas, apa penyebab gatal di selangkangan dan bagaimana mengatasinya? SImak ulasan lengkapnya berikut ini.
Apa penyebab gatal di selangkangan?
Dalam dunia medis, gatal selangkangan biasa disebut dengan Tinea cruris atau jock itch. Penyebab jock itch umumnya karena infeksi jamur yang menyerang kulit area paha dalam, sekitar kelamin, hingga bokong.
Kondisi ini dapat dialami oleh siapa saja, terutama yang kurang menjaga kebersihan area selangkangan. Akan tetapi, penderita diabetes dan obesitas berisiko lebih tinggi untuk mengalami gatal pada selangkangan karena infeksi jamur.
Selain karena infeksi jamur, selangkangan gatal juga dapat disebabkan oleh:
- Iritasi akibat penggunaan pakaian dalam yang terlalu ketat
- Infeksi bakteri pada area vagina wanita
- Infeksi bakteri pada kulup pria
- Kudis
- Infeksi bakteri lainnya, seperti Molluscum contagiosum
Bagi orang-orang yang yang sudah aktif secara seksual, gatal di area selangkangan bisa menjadi salah satu gejala penyakit menular seksual, contohnya herpes genital, sifils, atau infeksi kutu dan kutil.
Cara mengatasi gatal di selangkangan
Pada dasarnya, gatal selangkangan yang disebabkan oleh jamur sebetulnya tidak berbahaya. Namun, guna mengetahui lebih lanjut, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan mengambil sampel kulit di area yang bermasalah.
Setiap orang mungkin akan mendapatkan pengobatan yang berbeda-beda, tergantung dari masing-masing penyebab gatal di selangkangan. Dokter dapat memberikan obat-obatan berupa antibiotik, krim, atau bedak antijamur.
Walaupun gejalanya sudah mereda, tetap lanjutkan penggunaan krim atau bedak antijamur sesuai saran dokter. Jangan berhenti menggunakan obat jika tidak diinstruksikan oleh dokter. Hal ini bertujuan agar infeksi jamur penyebab gatal di selangkangan tidak kambuh lagi.
Jika selangkangan gatal disebabkan oleh penyakit menular seksual, dokter dapat meresepkan antibiotik untuk membantu meredakan gejalanya. Bisa juga dengan prosedur bedah untuk mengangkat kutil yang menyebabkan gatal di sekitar kelamin.
Meskipun umumnya tidak berbahaya, gatal di selangkangan tetap tidak boleh disepelekan. Bila gejala tak juga membaik selama 2 minggu bahkan setelah pemakaian obat, terjadi secara berulang-ulang, atau infeksi semakin parah, segera konsultasikan ke dokter.
Baca Juga: Ciri-Ciri dan Cara Mengobati Jamur di Selangkangan
Cara mencegah selangkangan gatal
Menjaga area selangkangan tetap bersih dan kering adalah salah satu kunci terpenting untuk mencegah infeksi jamur. Pastikan area selangkangan dan kelamin benar-benar kering supaya tidak memicu pertumbuhan jamur.
Selain itu, beberapa cara berikut juga dapat membantu mencegah gatal di selangkangan, yaitu:
- Hindari berbagi baju atau handuk dengan orang lain.
- Jangan terlalu lama memakai pakaian atau celana lembap atau basah, contohnya setelah Anda berolahraga atau berenang.
- Memilih pakaian dalam yang terbuat dari bahan katun.
- Hindari memakai pakaian dalam dan celana dalam yang terlalu ketat.
- Segera mencuci pakaian, pakaian dalam, kaus kaki, atau handuk setelah digunakan.
- Gunakan alas kaki saat di kamar mandi umum.
- Mengeringkan tubuh dahulu setelah mandi, baru mengeringkan bagian kaki. Jangan terbalik.
- Pakailah kaus kaki sebelum Anda memakai celana, untuk meminimalisasi penularan.
- Pakailah kondom saat berhubungan intim.
- Saat membeli pakaian dalam dan baju renang, hindari mencobanya secara langsung. Cuci terlebih dahulu sebelum memakai pakaian dalam dan baju renang yang baru dibeli.
Baca Selengkapnya: Mencegah Luka Selangkangan Gatal
Walau mengganggu, Anda tidak perlu khawatir secara berlebihan jika mengalami gatal selangkangan. Yang terpenting, selalu utamakan kebersihan diri terutama di area "bawah" agar terhindar dari risiko gatal di selangkangan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.