Kekeringan vagina dapat mempengaruhi wanita mana pun, namun menopause sangat mempengaruhi kekeringan vagina pada lebih dari setengah wanita pasca-menopause yang berusia antara 51 dan 60 tahun.
Biasanya, dinding vagina tetap dilapisi dengan lapisan tipis cairan bening. Hormon estrogen membantu menjaga cairan itu dan menjaga lapisan vagina Anda sehat, tebal, dan elastis.
Penurunan kadar estrogen mengurangi jumlah kelembaban yang tersedia. Ini dapat terjadi pada usia berapa pun dari sejumlah penyebab yang berbeda.
Kekeringan vagina menyebabkan iritasi ringan. Tetapi kurangnya kelembaban vagina dapat memiliki dampak besar pada kehidupan seks Anda. Untungnya, beberapa perawatan tersedia untuk meredakan kekeringan pada vagina.
Gejala vagina kering
Gejala-gejala lain yang umumnya dikaitkan dengan atrofi vagina dan kekeringan pada vagina diantaranya gatal-gatal pada vagina, rasa terbakar, dan iritasi. Perubahan vagina ini memudahkan infeksi terjadi.
Seperti disebutkan, penurunan kadar estrogen selama perimenopause mengurangi jumlah sekresi vagina alami.
Estrogen
Estrogen membantu membawa perubahan fisik
Ada wanita untuk menjadi wanita dari pubertas. Perubahan yang dikaitkan hormon estrogen yaitu:
- Pertumbuhan payudara
- Pertumbuhan rambut kemaluan dan ketiak
- siklus menstruasi
Estrogen membantu mengendalikan siklus menstruasi dan penting untuk melahirkan anak.
Estrogen juga memiliki fungsi lain:
- Menjaga kolesterol tetap terkendali
- Melindungi kesehatan tulang untuk wanita dan pria
- Mempengaruhi otak, tulang, jantung, kulit, dan jaringan lainnya
Cara kerja estrogen
Ovarium, yang menghasilkan sel telur wanita, adalah sumber utama estrogen dari tubuh Anda. Kelenjar adrenalin yang terletak di bagian atas setiap ginjal menghasilkan sedikit hormon. Estrogen bergerak melalui pembuluh darah ke seluruh tubuh.
Penurunan kadar estrogen
Kadar estrogen rendah pada wanita paling umum disebabkan oleh menopause dan operasi pengangkatan ovarium.
Gejala estrogen yang rendah meliputi:
- Menstruasi yang jarang atau yang berhenti
- Rasa hangat pada tubuh yang muncul tiba-tiba tanpa pemicu
- keringat di malam hari
- Sulit tidur
- Kekeringan pada vagina
- Hasrat seksual (libido) yang rendah
- Perubahan mood drastis
- Kulit kering
- migrain menstruasi yang buruk tepat sebelum periode menstruasi pada wanita karena penurunan estrogen.
Apa yang menyebabkan vagina kering?
Sejumlah faktor dapat menyebabkan kekeringan pada vagina, termasuk:Kekeringan vagina paling sering disebabkan oleh penurunan kadar estrogen. Estrogen adalah hormon yang membantu menjaga agar jaringan vagina Anda tetap terlumasi dan sehat.
Banyak faktor yang dapat menyebabkan penurunan kadar estrogen, diantaranya:
1. Menopause atau perimenopause (masa transisi sebelum menopause)
Menopause didefinisikan sebagai titik di mana siklus menstruasi berhenti secara permanen karena menipisnya oosit ovarium akibat penuaan. Menopause menandai akhir kesuburan yang permanen dan terjadi pada usia sekitar 50 tahun.
2. Persalinan
Kadar estrogen dan progesteron menurun drastis setelah Anda melahirkan. Faktanya, kadar hormon kembali ke tingkat sebelum kehamilan dalam 24 jam setelah melahirkan. Tubuh Anda menurunkan estrogen lebih lanjut saat menyusui karena estrogen dapat mengganggu ASI.
3. Menyusui
Setelah melahirkan tingkat estrogen dan progesteron wanita menurun, Perubahan drastis kadar hormon dapat menyebabkan vaginitis atrofi, yang meliputi peradangan vagina, serta rasa sakit, gatal, dan kekeringan pada vagina.
Kondisi ini dapat bertahan selama menyusui wanita karena selama ini kadar estrogen akan tetap relatif rendah - kadar estrogen yang tinggi akan menghambat produksi susu.
4. Merokok
5. Pembedahan untuk mengangkat ovarium
Operasi pengangkatan vagina sebagai teknik pembedahan pada penyakit tertentu seperti kanker juga memicu kekeringan pada vagina.
6. Gangguan kekebalan tubuh
Sindrom Sjogren Penyakit autoimun yang langka ini dapat menyebabkan kekeringan pada mata, mulut, dan vagina.
1. Bahan iritan
Sabun, lotion, parfum, dan douches tertentu dapat mengganggu keseimbangan alami bahan kimia di vagina Anda, yang menyebabkan kekeringan.
2. Obat-obatan
Obat-obatan lain Alergi, pilek, dan obat-obatan asma yang mengandung antihistamin dapat memiliki efek pengeringan pada tubuh dan berkontribusi terhadap berkurangnya cairan yang ada di vagina.
Antidepresan tertentu juga dapat menyebabkan pengurangan sekresi vagina.
3. Kecemasan dan stress
Kecemasan dapat memengaruhi hasrat seksual dan dapat menyebabkan kekeringan pada vagina.
4. Hasrat seksual yang rendah
Libido rendah atau masalah seksual lainnya dapat menyebabkan kekeringan, dan sebaliknya, kekeringan dapat memperburuk libido.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.