Gastroparesis secara harfiah berarti "kelumpuhan perut". Gastroparesis adalah gangguan pencernaan di mana kontraksi lambung tidak normal atau bahkan tidak ada sama sekali.
Pada orang sehat, ketika perut berfungsi normal, kontraksi lambung membantu menghancurkan makanan yang dicerna dan kemudian mendorong makanan yang dihaluskan ke dalam usus kecil tempat pencernaan dan penyerapan nutrisi lebih lanjut terjadi.
Ketika kondisi gastroparesis terjadi, lambung tidak dapat berkontraksi secara normal, dan karena itu makanan tidak dapat dihancurkan dengan baik dan tidak dapat proses pendorongan makanan dari lambung ke usus kecil menjadi terganggu. Sehingga mengganggu pencernaan.
Apa yang menjadi penyebab utama terjadinya Gastroparesis?
Penyebab utama terjadinya Gastroparesis masih tidak diketahui, kelainan ini dianggap memiliki hubungan dengan gangguan sinyal saraf di perut. Diketahui bahwa gangguan saraf yang mengontrol lambung sehingga mengakibatkan kelainan ini disebabkan oleh berbagai macam faktor.
Masalah lain seperti lambung yang terlalu sensitif terhadap sinyal dari sistem saraf dan lambung yang tidak dapat bereaksi terhadap makanan diyakini juga berperan dalam terjadinya kondisi ini. Walaupun disebabkan oleh banyak faktor, Sebagian besar gastroparesis disebabkan oleh 3 faktor utama seperti dibawah ini:
- Idiopatik, atau tidak diketahui penyebabnya
Pada 36% gastroparesis terjadi tanpa diketahui penyebabnya secara jelas, dikenal sebagai idiopatik. Sering kali kondisi ini terjadi setelah penyakit akibat infeksi virus, tetapi hal ini tidak sepenuhnya dipahami. - Gastroparesis akibat diabetes
Penyebab umum kerusakan pada sistem saraf yang mempengaruhi pencernaan adalah diabetes, khususnya diabetes yang tidak terkontrol dengan baik.Kadar gula darah yang tinggi dapat merusak sistem saraf seiring berjalannya waktu. - Pasca operasi
Pembedahan yang melibatkan lambung atau organ pencernaan lainnya juga dapat mempengaruhi saraf yang mengontrol lambung. Sekitar 13% kasus gastroparesis terjadi setelah dilakukannya operasi pada sistem pencernaan, khususnya di lambung.
Gejala dan tanda-tanda Gastroparesis
Gejala-gejala utama dari Gastroparesis adalah mual dan muntah.
Gejala-gejala lain dari gastroparesis termasuk nyeri perut, perut kembung, merasa cepat kenyang ketika makan, dan pada beberapa kasus, kehilangan berat badan yang disebabkan oleh berkurangnya makanan yang dikonsumsi karena gejala-gejala lain.
Pada tingkatan tertentu, hal ini dapat mengarah ke malnutisi. Muntah biasanya terjadi akibat mengkonsumsi makanan dalam jumlah banyak; tetapi pada Gastroparesis yang parah, muntah tetap terjadi walaupun tidak makan apapun, muntah terjadi karena adanya penumpukan sekresi asam lambung.
Muntah pada gastroparesis memiliki ciri khas berupa muntahan yang berisi makanan yang tampak masih utuh.Hal ini terjadi Karena proses pencernaan makanan oleh lambung tidak terjadi, sehingga, makanan yang dimuntahkan tetap dalam potongan-potongan yang besar.
Berbeda dengan muntah yang disebabkan oleh gangguan pencernaan lain, muntah dimana makanan sudah menyatu dan tidak terdapat potongan-potongan makanan. Karena gejala pada Gastroparesis adalah muntah dan penurunan nafsu makan, maka kedua gejala ini dapat menyebabkan dehidrasi dan malnutrisi.
Dehidrasi dan malnutrisi dapat menyebabkan banyak masalah lain, seperti:
- ketidakseimbangan elektrolit
- menurunkan tekanan darah
- detak jantung yang meningkat
- Pernapasan yang cepat
- penurunan jumlah urin
- sistem kekebalan yang melemah
- penyembuhan luka yang buruk
- kelemahan otot
Karena gastroparesis menyebabkan makanan untuk tinggal di lambung lebih lama, maka kelainan ini juga dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebih. Makanan juga dapat mengeras menjadi massa yang disebut bezoars yang menyebabkan mual, muntah, dan penyumbatan di perut.
Pemeriksaan yang dilakukan untuk mendiagnosa kelainan ini
Sebelum melakukan pengobatan, Dokter akan melakukan berbagai pemeriksaan untuk mengetahui apakah lambung Anda benar-benar mengalami masalah gastroparesis. Untuk mengetahui secara pasti ada beberapa pemeriksaan yang dapat dilakukan seperti:
- Pemeriksaan USG dan endoscopy mungkin dilakukan untuk memastikan bahwa gangguan pencernaan ini terjadi karena gangguan saraf. Bukan karena adanya sumbatan pada saluran pencernaan
- Gastric emptying scintigraphy test. Adalah suatu prosedur yang dilakukan dengan cara memasukan zat radioaktif ke dalam saluran pencernaan, sehingga dokter Anda dapat melihat seberapa cepat makanan dicerna dan dikosongkan dari perut Anda.
- SmartPill. SmartPill adalah kapsul yang berisi perangkat untuk melacak seberapa cepat makanan bergerak melalui saluran pencernaan Anda.
Apa yang dapat dilakukan untuk menangani kondisi ini?
Jika gastroparesis disebabkan oleh kondisi seperti diabetes, langkah pertama adalah mengontrol kadar gula darah yang mengakibatkan kondisi ini. Setelah itu, dokter beberapa pilihan pengobatan dapat dilakukan seperti penggunaan obat-obatan, perubahan pola makan, dan operasi dapat dipilih sesuai dengan kondisi Anda.
-
Obat-obatan
Obat-obatan yang digunakan untuk mengontrol mual dan muntah contohnya: prochlorperazine (Compro), ondansetron (Zofran), promethazine (Phenergan)
Obat-obatan lain yang dapat merangsang pergerakan otot lambung dan membantu pencernaan meliputi: metoclopramide (Reglan), eritromisin (EES), domperidone (Motilin). Perlu diingat penggunaan obat-obatan ini bisa menimbulkan berbagai macam efek samping. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mengetahui segala kemungkinan yang dapat terjadi akibat penggunaan obat-obatan. -
Operasi
Jika malnutrisi atau muntah Anda tetap menjadi masalah bahkan dengan penggunaan obat-obatan, dokter Anda mungkin memutuskan bahwa operasi pada lambung Anda diperlukan. Tujuan operasi untuk gastroparesis adalah untuk membantu pengosongan perut lebih efektif. Prosedur operasi dilakukan dengan cara menanam suatu alat yang disebut gastric electrical stimulator(GES), alat ini ditanam untuk merangsang pergerakan lambung. Dilaporkan sekitar 97% pasien mengalami perbaikan gejala setelah menggunakan GES. -
Perubahan pola makan
Perubahan pola makan bertujuan agar makanan yang Anda konsumsi lebih mudah di cerna. Perubahan pola makan dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti di bawah ini :- makan empat hingga enam kali per hari
- batasi minuman beralkohol dan berkarbonasi
- Batasi konsumsi daging dan susu karena lebih sulit di cerna
- makan sayur dan buah yang dimasak dengan baik untuk menurunkan jumlah serat yang dikandungnya
- makan makanan rendah lemak
- hindari makanan yang memiliki banyak serat, seperti brokoli dan jeruk
- Hindari berbaring sesaat setelah makan.
- ganti makanan padat dengan bubur atau makanan yang lunak
Pada beberapa kasus gastroparesis yang parah, Anda membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit dan hanya dapat makan melalui selang Nasogastric/Orogastric Tube (NGT/OGT).
Anda sebaiknya menghubungi dokter Anda jika gejala Anda berkepanjangan dan tidak membaik. Tubuh setiap orang bereaksi berbeda. Selalu diskusikan dengan dokter apa yang terbaik bagi situasi Anda.
Malam dok, saya mau tanya kalau gejala penyakit jantung rematik apa saja ya? apa bisa didiagnosa dengan anamnesa, jika bisa, berapa persen tingkat keakuratannya terhadap kemungkinan menderitanya?