Selama masa kehamilan, ibu hamil tentu harus memperhatikan kondisi kesehatan dirinya dan bayi dalam kandungan. Hal ini sangat penting bagi perkembangan dan pertumbuhan janin selama masa kehamilan. Sebenarnya secara normal, ibu hamil tetap boleh menjalani aktivitas seperti biasa, hanya saja tidak boleh terlalu lelah dan perlu memiliki waktu istirahat yang cukup.
Menjalani pola hidup sehat selama masa kehamilan juga sangat penting dilakukan, termasuk melakukan olahraga ringan seperti yoga dan pilates untuk menjaga kebugaran tubuh serta memperlancar proses persalinan ketika waktu melahirkan tiba.
Selain itu, mencukupi kebutuhan makanan dan asupan yang bergizi bagi kesehatan dan pertumbuhan janin seperti asam folat juga penting dikonsumsi ibu hamil.
Memiliki waktu tidur atau istirahat yang cukup juga dibutuhkan selama masa kehamilan agar ibu hamil tidak merasa kelelahan dan mencegah terjadinya risiko komplikasi ketika hamil.
Jika adanya komplikasi selama kehamilan, kondisi tersebut sangat membahayakan keselamatan ibu dan bayi. Oleh karena itu, menjaga kondisi tubuh selama hamil sangatlah penting dengan melakukan istirahat yang cukup dan mengetahui batas kemampuan diri.
5 Kondisi Kehamilan yang Mewajibkan Ibu Hamil Istirahat Total
Sebagian besar ibu hamil mungkin memiliki kondisi kandungan yang kuat dan sehat, tetapi ada juga beberapa kondisi tertentu yang dapat melemahkan kandungan. Alhasil, ibu hamil harus lebih waspada dan melakukan istirahat total di tempat tidur (bedrest) untuk menjaga pertumbuhan bayi berjalan dengan baik.
Beberapa kondisi kehamilan yang mewajibkan ibu hamil istirahat total, antara lain:
1. Risiko keguguran atau bayi prematur
Meningkatnya risiko ibu hamil mengalami keguguran atau melahirkan bayi secara prematur bisa menjadi penyebab ibu hamil harus beristirahat total (bed rest).
Beberapa faktor seperti stress dan kelelahan selama kehamilan bisa meningkatkan risiko keguguran pada ibu hamil sehingga dibutuhkan waktu istirahat yang lebih banyak serta tercukupinya kebutuhan gizi pada masa kehamilan.
Selain itu, risiko melahirkan bayi secara prematur juga menjadi salah satu penyebab ibu hamil harus bed rest. Kondisi kelahiran prematur dapat meningkatkan risiko bayi mengalami masalah pada fungsi organ tubuh, salah satunya gangguan pernapasan pada paru-paru.
Kelahiran bayi prematur sendiri dapat terjadi ketika persalinan terjadi sebelum waktunya atau usia kehamilan belum mencapai 37 minggu.
Baca juga: Gangguan Paru-Paru pada Bayi Prematur
2. Preeklamsia
Preeklamsia merupakan suatu kondisi di mana terjadi peningkatan tekanan darah tinggi atau hipertensi pada ibu hamil selama masa kehamilan. Kondisi ini biasanya muncul setelah kandungan memasuki usia di atas 20 minggu ketika preeklamsia juga ditandai dengan meningkatnya kadar protein dalam urin dan pembengkakan di beberapa bagian tubuh.
Jika preeklamsia terjadi maka tekanan darah yang tinggi dapat merusak plasenta dan mengganggu aliran darah dari plasenta ke bayi. Oleh karena itu, ibu hamil disarankan untuk beristirahat total demi menjaga kestabilan tekanan darah.
3. Plasenta previa
Plasenta previa merupakan suatu kondisi di mana sebagian atau seluruh plasenta (ari-ari) menutupi mulut rahim. Jika kondisi ini terjadi maka plasenta akan terjadi gangguan suplai oksigen dan nutrisi dari ibu hamil pada bayi serta menghambat jalan lahir untuk bayi dalam kandungan.
Hal ini juga dapat menyebakan ibu hamil mengalami pendarahan hebat dan sangat berbahaya bagi keselamatan janin maupun ibu hamil. Oleh karena itu, jika sudah merasa lelah sebaiknya ibu hamil menghentikan aktivitas berat yang dilakukan dan memilih untuk beristirahat demi menjaga kondisi kesehatan tubuh.
Istirahat total di tempat tidur juga diperlukan ketika beberapa kondisi kehamilan seperti mengalami morning sickness yang berlebihan ataupun pecahnya air ketuban yang terjadi di awal kehamilan.
Baca juga: Naik Motor Saat Hamil, Amankah Untuk Ibu dan Bayi?
4. Masalah serviks
Salah satu masalah serviks yang akan mempengaruhi kondisi kehamilan adalah inkompetensi serviks di mana leher rahim rendah. Kondisi ini dapat disebabkan karena seiring bertambah usia kandungan maka berat bayi akan semakin bertambah dan kemudian menekan leher rahim sehingga mengalami penurunan dan membuat leher rahim terbuka meskipun belum waktunya melahirkan. Hal ini juga dapat menimbulkan risiko kelahiran prematur bahkan keguguran.
Masalah serviks lainnya yang dapat membuat ibu hamil wajib istirahat total adalah terjadinya penipisan atau perubahan pada serviks, insufisiensi serviks yang disebabkan akibat kerusakan serviks, laserisasi serviks ataupun kelainan kongenital pada uterus yang bisa menyebabkan janin terlepas dari rahim.
5. Pendarahan
Pendarahan menjadi salah satu penyebab paling sering terjadi selama kehamilan dan dapat berbahaya bagi keselamatan janin. Maka dari itu, ibu hamil yang sering mengalami pendarahan di terutama di trimester kedua atau ketiga masa kehamilan akan diminta melakukan istirahat total. Hal itu dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu kondisi seperti keguguran atau melahirkan secara prematur pada bayi.
Baca juga: Makanan Penguat Kandungan untuk Cegah Keguguran
Saran untuk beristirahat total sebaiknya tidak dianggap remeh karena hal tersebut bisa berdampak fatal bagi kesehatan ibu hamil maupun bayi dalam kandungan.
Sambil beristirahat, ibu hamil juga bisa mengisi waktu luang dengan membaca buku, menonton tv, mengobrol, hingga mendengarkan musik yang dapat membantu tumbuh kembang buah hati. Selain itu, pastikan untuk memeriksakan kandungan secara rutin serta menikmati proses kehamilan dengan bahagia dan menghindari stress.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.