HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
Ditulis oleh
HONESTDOCS EDITORIAL TEAM
DR. SCIENTIA INUKIRANA
Ditinjau oleh
DR. SCIENTIA INUKIRANA

Nyeri Perut: Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Apr 13, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Sep 10, 2019 Waktu baca: 5 menit

Sakit perut adalah nyeri yang muncul pada daerah antara dada dan panggul. Sakit perut bisa berupa kram, nyeri, perasaan tidak enak perut, nyeri yang tajam dan nyeri yang hilang timbul.

Peradangan atau penyakit yang mempengaruhi organ-organ di perut dapat menyebabkan sakit perut. Organ utama yang terletak di perut termasuk:

  • Usus (kecil dan besar)
  • Ginjal
  • Usus buntu (bagian dari usus besar)
  • Limpa
  • Lambung
  • Kantong empedu
  • Hati
  • Pankreas

Infeksi virus, bakteri, atau parasit pada lambung dan usus juga dapat menyebabkan sakit perut yang signifikan.

Mengenai nyeri perut

Jenis sakit perut

Sakit perut dapat digambarkan sebagai nyeri yang terlokalisasi pada bagian tertentu dari perut, seperti kram, atau nyeri yang menusuk dan terasa sakit sekali (nyeri kolik).

Nyeri yang terlokalisasi terbatas pada satu area perut. Jenis rasa sakit ini sering disebabkan oleh masalah pada organ tertentu. Penyebab paling umum dari nyeri yang terlokalisasi pada bagian ulu hati atau kanan atas adalah tukak lambung (luka terbuka pada lapisan dalam lambung).

Nyeri seperti kram dapat dikaitkan dengan diare, sembelit, kembung, atau perut kembung. Pada wanita, nyeri seperti kram dapat dikaitkan dengan menstruasikeguguran, atau komplikasi pada organ reproduksi wanita. Rasa sakit ini datang dan pergi, dan dapat mereda dengan sendirinya tanpa pengobatan.

Nyeri kolik adalah gejala dari kondisi yang lebih parah, seperti batu empedu atau batu ginjal. Nyeri ini terjadi secara tiba-tiba dan mungkin terasa seperti kejang otot yang parah.

Penyebab sakit perut

Sakit perut dapat disebabkan oleh banyak kondisi. Namun, penyebab utamanya adalah infeksi, pertumbuhan abnormal, peradangan, obstruksi (penyumbatan), dan gangguan saluran pencernaan lainnya.

Infeksi di tenggorokan, usus, dan darah dapat menyebabkan bakteri memasuki saluran pencernaan Anda, yang mengakibatkan sakit perut. Infeksi ini juga dapat menyebabkan gangguan pencernaan, seperti diare atau sembelit.

Kram yang berhubungan dengan menstruasi juga merupakan sumber potensial nyeri perut bagian bawah, tetapi kram saat menstruasi lebih cenderung disebut sebagai nyeri panggul.

Penyebab umum sakit perut lainnya termasuk:

  • Sembelit
  • Diare
  • Gastroenteritis (flu perut)
  • Refluks asam lambung (ketika isi lambung kembali ke kerongkongan, menyebabkan dada terasa terbakar dan gejala lainnya)
  • Muntah
  • Stres

Penyakit yang mempengaruhi sistem pencernaan juga bisa menyebabkan sakit perut kronis. Penyebab yang paling umum adalah:

  • Penyakit refluks gastroesofagus (GERD)
  • Irritable bowel syndrome atau spastic colon (kelainan yang menyebabkan sakit perut, kram, dan perubahan pergerakan usus terutama dipengaruhi oleh stress)
  • Penyakit Crohn ( penyakit radang usus karena autoimun)
  • Intoleransi laktosa (ketidakmampuan untuk mencerna laktosa, gula yang ditemukan dalam susu dan produk susu)

Penyebab sakit perut yang parah meliputi:

  • Organ pecah atau hampir pecah (seperti usus buntu yang pecah, atau apendisitis)
  • Batu kantong empedu
  • Batu ginjal
  • Infeksi ginjal

Lokasi di dalam perut

Lokasi munculnya rasa sakit di dalam perut mungkin dapat menunjukan penyebab munculnya rasa sakit tersebut.

Nyeri yang terjadi pada seluruh bagian perut (tidak terjadi pada satu area spesifik) dapat mengindikasikan:

  • Radang usus buntu (appendicitis)
  • Penyakit Crohn
  • Cedera traumatis
  • Sindrom iritasi usus besar
  • Infeksi saluran kemih
  • Flu

Nyeri yang terfokus pada perut bagian bawah dapat mengindikasikan:

  • Radang usus buntu
  • Sumbatan usus
  • Kehamilan ektopik (kehamilan yang terjadi di luar rahim)
  • Diverticulosis
  • Infeksi pada organ bagian bawah

Pada wanita, rasa sakit pada organ reproduksi perut bagian bawah dapat disebabkan oleh:

  • Nyeri haid yang parah (disebut dismenore)
  • Kista ovarium
  • Keguguran
  • Fibroid rahim atau mioma
  • Endometriosis
  • Penyakit radang panggul
  • Kehamilan ektopik

Nyeri perut bagian atas dapat disebabkan oleh:

  • Batu empedu
  • Serangan jantung
  • Hepatitis (radang hati)
  • Pneumonia

Rasa sakit di tengah perut mungkin berasal dari:

  • Radang usus buntu
  • Gastroenteritis
  • Cedera
  • Uremia (penumpukan produk limbah dalam darah Anda)

Nyeri perut kiri bawah mungkin disebabkan oleh:

  • Penyakit Crohn
  • Kanker
  • Infeksi ginjal
  • Kista ovarium
  • Radang usus buntu

Nyeri perut kiri atas kadang-kadang disebabkan oleh:

  • Limpa yang membesar
  • Impaksi feses (feses mengeras yang tidak bisa dikeluarkan)
  • Cedera
  • Infeksi ginjal
  • Serangan jantung
  • Kanker

Penyebab nyeri perut kanan bawah meliputi:

  • Radang usus buntu
  • Hernia (ketika organ menonjol melalui titik lemah di otot perut)
  • Infeksi ginjal
  • Kanker
  • Flu

Nyeri perut kanan atas mungkin disebabkan oleh:

  • Hepatitis
  • Cedera
  • Pneumonia
  • Radang usus buntu

Kapan harus periksa ke dokter?

Nyeri perut ringan bisa hilang tanpa pengobatan. Namun, dalam beberapa kasus, untuk menangani sakit perut, Anda mungkin perlu pergi ke dokter.

Hubungi call centre penyedia layanan kesehatan di kota Anda, jika sakit perut Anda parah dan disebabkan oleh trauma (karena kecelakaan atau cedera) atau datang bersamaan dengan rasa sakit di dada Anda.

Anda harus mencari perawatan medis segera jika rasa sakitnya sangat parah sehingga Anda tidak bisa duduk diam atau perlu meringkuk untuk merasa nyaman, atau jika Anda memiliki salah satu dari gejala berikut ini:

  • Tinja berdarah
  • Demam tinggi (lebih dari 38.5° C)
  • Muntah darah (disebut hematemesis)
  • Mual atau muntah terus menerus
  • Kulit atau mata menguning
  • Pembengkakan atau nyeri tekan perut yang parah
  • Sulit bernapas

Segera pergi ke dokter jika Anda mengalami salah satu dari gejala berikut:

  • Sakit perut yang berlangsung lebih dari 24 jam
  • Sembelit yang berkepanjangan
  • Muntah
  • Sensasi terbakar saat Anda buang air kecil
  • Demam
  • Kehilangan selera makan
  • Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan

Hubungi dokter Anda jika Anda sedang hamil atau menyusui dan Anda mengalami sakit perut.

Diagnosis nyeri perut

Penyebab sakit perut dapat didiagnosis melalui serangkaian tes. Sebelum melakukan tes laboratorium, Dokter Anda akan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan dilakukan dengan melakukan penekanan lembut pada berbagai area perut Anda untuk memeriksa apakah ada nyeri tekan dan pembengkakan.

Selain itu dokter akan mengevaluasi tingkat keparahan rasa sakit dan lokasinya di dalam perut, dengan mengumpulkan informasi-informasi tersebut akan membantu dokter Anda menentukan pemeriksaan apa yang harus dilakukan.

Tes pencitraan, seperti pemindaian MRI, ultrasonografi, dan pemeriksaan rontgen, digunakan untuk melihat organ, jaringan, dan struktur lain di perut secara detail. Tes-tes ini dapat membantu mendiagnosis tumor, patah tulang, organ yang pecah, dan peradangan.

Tes lain termasuk:

  • Kolonoskopi (untuk melihat bagian dalam usus besar)
  • Endoskopi (untuk mendeteksi peradangan dan kelainan pada kerongkongan dan lambung)
  • Pemeriksaan foto Blass Neir Overzitch (BNO) dan BNO atau foto abdomen (tes sinar-X khusus yang menggunakan pewarna kontras untuk memeriksa adanya kelainan, luka, peradangan, penyumbatan, dan masalah lain di perut)

Sampel darah, urin, dan feses juga dapat dikumpulkan untuk mencari bukti adanya infeksi bakteri, virus, dan parasit.

Pencegahan sakit perut

Tidak semua bentuk sakit perut dapat dicegah. Namun, Anda dapat meminimalkan risiko terkena sakit perut dengan melakukan hal berikut:

  • Makanlah makanan yang sehat.
  • Sering minum air putih.
  • Berolahraga secara teratur.
  • Makan dalam porsi sedikit namun sering.

Jika Anda memiliki gangguan usus, seperti penyakit Crohn, ikuti saran diet yang diberikan dokter untuk meminimalkan kekambuhan. Jika Anda menderita GERD, jangan makan dalam waktu dua jam sebelum tidur.

Berbaring terlalu cepat setelah makan dapat menimbulkan gejala GERD dan sakit perut. Tunggu setidaknya dua jam setelah makan sebelum berbaring.


20 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Steve Kim, MD, Abdominal Pain (https://www.healthline.com/health/abdominal-pain), 31 August 2015.
Graham Rogers, M.D. , Abdominal Pain (https://www.medicalnewstoday.com/articles/318286.php), 15 November 2018.

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app