Striktur Uretra - Penyebab, Gejala, dan Pengobatan

Dipublish tanggal: Apr 19, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit

Striktur uretra adalah penyempitan uretra. Uretra adalah saluran yang membawa urin dari kandung kemih melalui penis dan keluar melalui lubang di ujung penis saat buang air kecil. Uretra juga merupakan bagian dari saluran kemih pada wanita. Tetapi striktur uretra adalah masalah saluran kemih yang cenderung terjadi pada pria.

Apa yang menyebabkan terjadinya penyempitan uretra?

Penyebab paling sering adalah peradangan kronis atau pembentukan jaringan parut pada lapisan dalam uretra. Jaringan parut secara bertahap dapat terbentuk akibat:

Jaringan parut menyebabkan uretra menjadi sedikit menyempit, sehingga membuat urin lebih sulit mengalir. Terkadang striktur terjadi jauh setelah terjadinya peradangan / cedera pada uretra. Namun biasanya striktur terjadi segera setelah mengalami cedera pada uretra.

Kebanyakan pria yang mengalami striktur akan mengalami ketidaknyamanan yang saat buang air kecil. Jika aliran urin terhambat dan gejalanya semakin memburuk, segera periksakan diri Anda ke dokter.

Gejala striktur uretra

Tanda striktur uretra yang paling jelas adalah pancaran urin yang melemah. Pancaran urin yang melemah ditandai dengan beberapa gejala seperti:

Beberapa pasien dengan striktur uretra parah sama sekali tidak dapat buang air kecil. Kondisi ini disebut retensi urin akut, dan merupakan keadaan darurat medis. Keadaan ini dapat menyebabkan penumpukan cairan pada ginjal (hidronefrosis) dan dapat menyebabkan gagal ginjal.

Striktur uretra juga dapat menyebabkan pembesaran dan peradangan pada prostat. Uretra dikelilingi oleh prostat tepat di bawah kandung kemih. Prostat dapat menyebabkan peradangan / infeksi pada prostat, yang dikenal sebagai prostatitis.

Bagaimana cara mencegah terjadinya penyempitan uretra?

Striktur uretra tidak selalu dapat dicegah. Striktur uretra yang disebabkan oleh IMS dapat dicegah dengan menggunakan perlindungan saat berhubungan seksual. Namun, cedera dan kondisi medis lain yang terkait dengan striktur uretra tidak selalu dapat dicegah.

Penting untuk mengunjungi dokter segera jika Anda mengalami gejala striktur uretra. Mengobati masalah dengan cepat adalah cara terbaik untuk menghindari terjadinya komplikasi yang serius.

Bagaimana penanganan striktur uretra?

Diagnosa

Dokter dapat menggunakan beberapa pendekatan untuk mendiagnosis striktur uretra. Setelah meninjau riwayat medis dan melakukan pemeriksaan fisik, untuk menegakkan diagnosis striktur uretra, dokter mungkin juga perlu melakukan pemeriksaan yang meliputi:

  • mengukur laju aliran urin saat buang air kecil
  • urinalisis untuk menentukan apakah ada bakteri (atau darah) di dalam urin
  • cystoscopy: memasukkan tabung kecil dengan kamera ke dalam tubuh untuk melihat bagian dalam kandung kemih dan uretra (cara paling cepat untuk memeriksa striktur)
  • mengukur ukuran pembukaan uretra
  • pemeriksaan klamidia dan gonore

Pengobatan

Perawatan tergantung pada tingkat keparahan kondisinya. Beberapa pendekatan yang mungkin dilakukan meliputi:

1. Terapi non-bedah

Prinsip utama pengobatan adalah dengan membuat saluran uretra menjadi lebih luas menggunakan alat medis yang disebut dilator. Dokter akan melakukan prosedur ini dengan memasukan kawat kecil melalui uretra ke dalam kandung kemih untuk melebarkannya. Dilator yang lebih besar akan secara bertahap dimasukan melalui uretra untuk meningkatkan lebar uretra.

Pilihan non-bedah lainnya adalah pemasangan kateter urin permanen. Prosedur ini biasanya dilakukan pada kasus yang parah. Walaupun bukan merupakan penanganan operasi, tetapi pengobatan striktur dengan pemasangan ureter memiliki risiko, seperti iritasi kandung kemih dan infeksi saluran kemih.

2. Terapi bedah (Operasi)

Pembedahan adalah pilihan lain. Uretroplasti terbuka adalah pilihan pengobatan untuk striktur yang lebih panjang dan lebih parah. Prosedur ini dilakukan pengangkatan jaringan yang mengalami striktur dan rekonstruksi uretra. Hasil dari operasi bervariasi berdasarkan ukuran striktur.

3. Pengalihan aliran urin

Dalam kasus yang parah, prosedur pengalihan urin mungkin perlu dilakukan. Operasi ini secara permanen dapat mengalihkan aliran urin dengan membuat lubang di perut.

Prosedur ini dilakukan dengan menggunakan bagian dari usus untuk membantu menghubungkan ureter ke lubang. Pengalihan urin biasanya hanya dilakukan jika kandung kemih rusak parah atau jika perlu diangkat.


7 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
O’Connel, K. Healthline (2017). Urethral Stricture. (https://www.healthline.com/health/urethral-stricture)
Mayo Clinic (2017). Diseases and Conditions. Urethral Stricture. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/urethral-stricture/symptoms-causes/syc-20362330)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app