Luka tak kunjung sembuh biasanya sebuah pertanda bahwa Anda terserang diabetes atau penyakit gula. Tanda ini tidak selamanya ada sebab diabetes sendiri dibedakan menjadi luka luar dan luka dalam.
Sementara itu teori pengobatan oksigen hiperbarik merupakan sebuah solusi yang bisa mengobati diabetes dengan cara memancing sel darah merah mengobati luka akibat diabetes tersebut.
Sel darah merah sendiri mengangkut berbagai macam gas, di mana salah satunya adalah oksigen. Itu kenapa dalam teori oksigen hiperbarik turut melibatkan sel darah merah sebagai penyembuhan penyakit diabetes.
Sementara itu penyebab dari penyakit diabetes bisa beragam, bisa dari makanan yang masuk ke dalam tubuh, faktor keturunan, gaya hidup tidak sehat, dan masih banyak lagi lainnya.
Sasaran Penyakit Terapi Hiperbarik
Sasaran atau orang yang berhak mendapatkan terapi oksigen hiperbarik adalah orang dengan keluhan penyakit luka bakar tidak kunjung sembuh, gangrene yang awet, serta luka akibat radiasi. Metode pengobatan terapi oksigen hiperbarik juga ditujukan bagi orang-orang yang mengalami cidera dekompresi.
Hal yang dimaksud dengan cidera dekompresi adalah beberapa luka akibat:
- Menyelam.
- Terhirupnya karbon monoksida.
- Terjangkitnya stroke.
- Adanya cedera otak akibat trauma.
Penerapan Terapi Oksigen Hiperbarik
Metode pengobatan ini terbilang sederhana sebab hanya membutuhkan dua hal, yakni oksigen dan ruangan sebagai tempat pasien berbaring atau duduk diam. Ruangannya sendiri dibedakan, ada ruangan khusus satu orang dan ada ruangan khusus banyak orang.
Untuk semua jenis ruangan nantinya akan diisi oleh oksigen 100%. Pasien yang masuk ke ruangan terapi oksigen hiperbarik tersebut akan dipersilakan berdiam diri selama kurang lebih 1 atau 2 jam.
Terdengar sederhana dan mudah sekali, namun ternyata terapi hiperbarik ini memiliki risiko dan efek samping. Pertama kenyataan bahwa sekitar ruangan mudah terbakar adalah benar sebab adanya tekanan oksigen dalam ruangan hiperbarik.
Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan maka Anda dilarang sekali membawa benda yang memancing kebakaran, seperti korek api, lighter, dan berbagai hal lainnya.
Orang-orang yang dilarang menjalankan Terapi Hiperbarik
Terapi ini memang bisa menjadi solusi untuk memperbaiki jaringan luka tak kunjung sembuh, akan tetapi amat terlarang bagi orang-orang dengan penyakit di bawah ini:
- Asma.
- PPOK atau penyakit paru-paru obstruksi kronis.
- Klaustrofobia.
- Demam tinggi.
- Terjadinya kejang.
- Infeksi pada saluran napas.
- Terjadi gangguan tuba eustachius.
- Sedang menjalani kemoterapi paru-paru ganas.
Hasil yang diinginkan pasca pengobatan
Jika membicarakan hasil yang diinginkan tentu semua penderita luka tak kunjung sembuh mengharapkan 100% kesembuhan. Dengan metode terapi hiperbarik ini penderita luka harus mengimbangi pengobatan dengan metode lain.
Misal, sudah menjalankan teori oksigen hiperbarik maka jangan meninggalkan juga perawatan luka serta pemberian antibiotic.
Berbeda jenis penyakit yang ditangani, maka akan berbeda pula lama sesi terapi yang dijalankan. Untuk trauma inhalasi waktu terapinya tidak akan selama terapi yang disebabkan luka tak kunjung sembuh. Karena untuk luka yang tak kunjung sembuh ini dibutuhkan sekitar 25 sampai dengan 30 kali sesi terapi.
Terapi akan dilakukan semakin sering jika memang tingkatan luka yang terjadi pada tubuh Anda dilansir semakin parah.
Hal yang terpenting dari semuanya adalah sebelum melakukan pengobatan, ada baiknya Anda mengkonsultasikan dulu terapi apa pun yang akan dijalani kepada dokter Anda. Agar dokter memilihkan jenis terapi sesuai dengan kebutuhan Anda dan berdasarkan riwayat luka yang terdapat pada tubuh Anda.
Jika Anda tidak diperkenankan menempuh pengobatan dengan terapi oksigen hiperbarik maka akan ada solusi lain dari dokter. Kunci paling utama untuk kesembuhan adalah semangat yang tinggi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.