Gangguan tidak bisa tidur? Terdengar sangat aneh bukan? Kebanyakan orang normal malah merasa kurang waktu untuk tidur, khususnya bagi Anda yang sudah memiliki jadwal yang penuh seharian, baik itu sekolah, kuliah ataupun kerja akan sangat mudah untuk tertidur lelap. Kebanyakan orang dewasa akan menghabiskan waktunya untuk tidur jika memiliki hari libur.
Gangguan tidur benar-benar terjadi di masyarakat dan merupakan salah satu masalah yang serius. Walaupun sering terjadi di kalangan lansia, namun gangguan tidur juga banyak terjadi pada golongan muda.
Tidur merupakan salah satu kegiatan yang dibutuhkan semua orang. Dengan tidur, kinerja serta peforma tubuh tetap terjaga optimal saat tubuh dalam keadaan terjaga.
Hal ini dikarenakan selama tidur, tubuh akan melakukan pembentuk dan regenerasi sel hingga mengisi kembali energi yang sudah terkuras seharian. Sehingga penting sekali untuk tidur cukup setiap harinya.
Namun bagaimana jika Anda tidak mendapatkan tidur yang cukup? Ataupun banyak sekali gangguan-gangguan tidur yang Anda alami sehingga tidur tidak terasa nyenyak dan lelap. Tentu saja hal ini akan menganggu aktivitas-aktivitas lainnya yang Anda lakukan.
Gangguan tidur ternyata bukan hanya kesulitan untuk tidur, gangguan tidur juga bisa berupa rasa kantuk yang berlebihan dan selalu ingin tertidur. Menurut PPDGJ (Pedoman dan Panduan Diagnosa Gangguan Jiwa Indonesia)yang terbaru, gangguan tidur secara garis besar dibagi menjadi 2, yaitu dyssomnia dan parasomnia
Apa itu gangguan tidur Dyssomnia?
Adalah gangguan tidur yang mempengaruhi lama waktu tidur, kualitas tidur dan jumlah berapa kali tidur dalam sehari Kondisi disebabkan oleh hal-hal emosional dan dipengaruhi oleh kondisi psikologis primer. Dyssomnia sendiri dibagi menjadi :
1. Insomnia
Gangguan tidur ini mungkin yang banyak dialami oleh kebanyakan orang. Orang yang mengidap insomnia merasa jika mereka tidak memiliki waktu tidur yang cukup.
Gejala-gejala insomnia ini dapat terlihat dari kesulitan untuk tidur serta sering terbangun tiba-tiba di tengah malam. Meskipun merupakan gangguan tidur yang cukup umum, namun akan sangat mempengaruhi aktivitas yang dilakukan sehari hari. Banyak hal yang menjadi penyebab insomnia mulai dari stress, gelisah, depresi, pola tidur, obat-obatan, dan lainnya
2. Hipersomnia
Jika insomnia merupakan gejala kesulitan untuk tidur, maka hipersomnia adalah kebalikan dari insomnia. Hipersomnia merupakan gangguan karena terlalu banyak tidur.
Penderita hipersomnia biasanya akan lebih banyak tidur jika dibandingkan dengan orang lain, bahkan di siang hari sekalipun. Kondisi ini biasanya dikarena gangguan yang terjadi pada sistem syaraf ataupun sistem metabolisme tubuh.
Namun belum diketahui dengan jelas penyebab pasti gangguan tidur ini. Hindari kafein agar gangguan tidur ini bisa berkurang secara perlahan
3. Gangguan Jadwal tidur dan bangun
Gangguan ini adalah kondisi dimana rutinitas tidur seseorang yang kacau, karena orang yang mengalami gangguan ini akan tertidur saat orang-orang sedang sibuk beraktivitas (siang hari) dan akan terjaga saat orang-orang sedang tertidur.
Gangguan tidur Parasomnia
Berbeda dengan gangguan tidur yang sebelumnya, gangguan tidur parasmonia lebih mengarah pada gangguan-gangguan yang terjadi saat seseorang sedang tertidur, sehingga seseorang tersebut menjadi terbangun tengah malam dan tidak bisa tidur kembali, sehingga mengganggu aktivitas pada siang hari akibat kehilangan waktu istirahat yang cukup akibat gangguan-gangguan tersebut.
Gangguan tidur parasmonia dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
1. Night terror
Nightmare berbeda dengan night terror. Saat seseorang mengalami mimpi buruk, mungkin mereka akan terbangun dan sadar bahwa itu hanya mimpi dan akan kembali tertidur dengan cepat.
Sedangkan pada night terror ialah gangguan tidur yang memang sangat menakutkan dan terasa sangat nyata, hal ini akan membuat penderitanya mendadak terbangun dari tidur bahkan hingga berteriak dan mengangis ketakutan.
2. Sleep Walking
Setidaknya kasus ini menimpa sekitar 15% orang dewasa, bahkan angka ini lebih tinggi pada anak kecil. Tidak diketahui penyebab pasti dari gangguan tidur ini, namun stress dan kesulitan tidur menjadi faktor utama.
Genetika juga dapat menjadi penyebab dari sleep walking atau tidur berjalan ini. Orang yang tidur sambil berjalan memang tidak membahayakan, namun akan sangat berbahaya jika sedang sendiri. Terjatuh, tersengat listrik, dan lainnya dapat menjadi resiko terbesar yang bisa dialami.
3. Sleep Paralysis
Sleep paralysis atau orang orang menyebutnya sebagai ketindihan memang seringkali dikaitkan dengan hal-hal berbau mitos. Namun terdapat penjelasan ilmiah dari gangguan tidur ini.
Saat fase REM, aktivitas mimpi akan semakin meningkat serta otot-otot akan berdiam seakan akan mengalami kelumpuhan. Kelumpuhan sementara ini merupakan kondisi untuk mengamankan diri agar tidak bertindak seperti apa yang sedang diimpikan.
Namun terkadang kelumpuhan ini tetap dapat terjadi bahkan setelah terbangun sehingga dinamakan sleep paralysis.
4. Narkolepsi
Gangguan tidur ini cukup aneh karena seseorang akan mengalami serangan tidur secara mendadak. Seseorang yang terkena narkolepsi akan mengalami kesulitan untuk mempertahankan kesadaran, bahkan akan sangat sulit terjaga.
Narkolepsi ini biasanya dikarenakan REM (Rapid Eye Movement) yang membuat seseorang mengalami mimpi dimana seakan akan orang tersebut mengalami penyerangan dalam kondisi sadar. Untuk mengatasinya bisa dengan mengubah gaya hidup dan juga mengurangi konsumsi obat-obatan.
5. Sleep Apnea
Gangguan tidur lainnya yang bisa saja terjadi adalah sleep apnea. Gangguan ini biasanya terjadi dikarenakan saluran pernapasan yang ada di bagian atas mengalami penyumbatan.
Sehingga pernapasan menjadi terhambat dan membuat anda dapat terbangun dari tidur. Gangguan ini biasanya bisa terjadi berulang ulang kali dan tentunya berdampak pada aktivitas di siang hari.
Orang yang mendengkur akan memiliki resiko yang lebih tinggi mengalami sleep apnea ini. Untuk mengatasinya, bisa dilakukan dengan menurunkan berat badan bila berlebih, mengubah posisi tidur dengan tidak tidur terlentang, dan juga berhenti mengkonsumsi obat tidur
Bagaimana cara mengobati gangguan tidur?
Tergantung jenis dan penyebab kelainan tidur, dokter mungkin menggunakan jenis pengobatan yang berbeda-beda. Namun, pada umumnya, pengobatan termasuk kombinasi perawatan medis dan perubahan gaya hidup.
- Makan makanan yang bergizi dengan kalori cukup, seringkali tidur dengan perut lapar merupakan pemicu timbulnya insomnia
- Mengurangi stres dan kecemasan dengan aktivitas fisik
- Mengikuti jadwal tidur yang teratur dan konsisten
- Minum air putih lebih sedikit sebelum tidur
- Membatasi asupan kafein, terutama di sore atau malam hari
- Mengurangi penggunaan rokok dan alkohol
- Konsultasi dengan dokter spesialis jiwa untuk gangguan tidur yang serius
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.