‘Belum 5 menit’. Itulah kata-kata yang biasa diucapkan seseorang ketika makanan jatuh ke lantai. Sebagian orang akan dengan sigap segera memasukkannya ke dalam mulut karena merasa makanan tersebut masih aman dikonsumsi, tetapi ada juga orang yang segera membuangnya, tak peduli walau hanya jatuh sebentar karena alasan kebersihan.
Ternyata kebiasaan tersebut tidak hanya berlaku di Indonesia saja, tetapi juga di luar negeri yang sering disebut ‘5 second rule’. Tapi menurut beberapa penelitian, apakah makanan jatuh tetap aman dikonsumsi?
Manakah yang tepat? Belum 5 detik atau belum 5 menit?
Aturan ‘5 second rule’ sebenarnya diawali oleh hasil penelitian yang dilakukan Jillian Clarke yang merupakan siswa magang di Universitas Illinois di mana ia bersama temannya melakukan penelitian dengan meletakkan makanan di lantai dan melihat perkembangan bakteri yang ada.
Diketahui dari hasil penelitian tersebut bahwa jumlah bakteri yang berpindah ke makanan tidak bergantung pada berapa lama makanan itu jatuh ke permukaan yang terkontaminasi kuman atau bakteri, entah itu hanya beberapa detik atau dalam satu menit, sehingga belum 5 detik atau 5 menit itu tidak menjadi masalah.
Selain itu, penelitian juga dilakukan oleh Paul Dawson dari Universitas Clemson yang menyatakan bahwa boleh atau tidaknya mengonsumsi makanan yang jatuh ke lantai tidak bergantung pada lama atau tidaknya makanan jatuh, tetapi sebagai catatan, makanan akan mudah terkontaminasi jika jumlah bakteri di lantai tersebut cukup banyak dan hal ini pun bergantung pada jenis permukaan tempat makanan jatuh.
Penelitian juga dibagi menjadi 5 detik, 30 detik, dan 60 detik. Dari hasil penelitian tersebut menujukkan bahwa jenis permukaan di mana makanan tersebut jatuh memiliki waktu dan pengaruh kontaminasi yang berbeda-beda.
Jika roti jatuh pada permukaan karpet, bakteri Salmonella yang berpindah hanya kurang dari 1 persen. Sementara ketika roti dijatuhkan di atas permukaan keramik dan kayu, bakteri yang berpindah bisa mencapai 48-70%. Selain itu, bahan makanan basah juga akan lebih mudah terkontaminasi oleh bakteri.
Berdasarkan penelitian lain yang dilakukan Profesor Anthony Hilton dari Universitas Aston, makanan jatuh tetap aman dikonsumsi walaupun tetap memiliki risiko tertentu, apa saja yang menjadi pertimbangannya?
Makanan yang jatuh ke lantai walau hanya beberapa detik tetap saja tidak higienis karena bisa saja telah terkontaminasi kuman atau bakteri. Bila makanan yang terkena kotoran jelas terlihat, tentunya tidak boleh dimakan. Tetapi jika tidak ada bekas kotoran yang terlihat pada makanan, Anda mungkin tetap bisa memakannya, walau ada kemungkinan terdapat bakteri atau kuman dari lantai yang menempel pada makanan.
Tetapi jika makanan terkontaminasi bakteri, ada kemungkinan Anda dapat mengalami sakit perut, demam, diare, hingga gejala mirip flu karena pengaruh makanan yang tidak higienis atau tidak bersih tersebut.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.