Menurut RSCM dan PERSAGI (1994), sesudah bayi berumur 4 bulan, berangsur perlu diberikan makanan pelengkap atau pendamping berupa sari buah atau buah-buahan segar, makanan lumat dan akhirnya makanan lembik.
Sedangkan menurut Dep.Kes RI(2007), MP-ASI merupakan makanan peralihan dan dari ASI ke makanan keluarga.
Makanan pendamping ASI atau MPASI adalah makanan yang bisa kamu berikan pada bayi kamu ketika usianya 6 bulan untuk memenuhi kebutuhan energi dan nutrisi lain yang tidak dapat dicukupi ASI, disamping itu organ pencernaan bayi yang mulai sudah siap untuk menerima makanan pendamping ASI atau MPASI.
Pada usia 6 bulan pencernaan bayi mulai kuat. Pemberian makanan pendamping ASI sebaiknya setelah 6 bulan, karena jika diberikan terlalu dini akan menurunkan konsumsi ASI dan bayi bisa mengalami gangguan pencernaan atau diare.
Untuk itu kamu sebagai orang tua harus mengetahui bagaimana urutan-urutan untuk memperkenalkan makanan pendamping ASI yang benar pada bayi.
Memperkenalkan satu persatu jenis makanan dengan urutan yang benar tentunya bertujuan agar bayi kamu dapat menerima semua jenis makanan tersebut dengan baik.
Selain itu kamu juga harus memberikan berbagai variasi makanan yang lengkap dan seimbang gizinya untuk menunjang proses tumbuh kembang bayi dan memperkuat daya tahan tubuhnya dari berbagai serangan penyakit.
Sudah taukah kamu makanan apa saja yang bisa kamu berikan sebagai MPASI bayi kamu? Ada beberapa tahapan pemberian MPASI sesuai umur bayi yang harus kamu ketahui
Usia 6-7 bulan
Untuk tahap awal kamu bisa memberikan makanan lunak dan cair seperti bubur susu dan biskuit. Selingi dengan tepung beras merah, kacang hijau, atau labu kuning.
Tunggu beberapa hari untuk mengenalkan makanan lainnya. Ini bertujuan untuk melihat apakah bayi kamu alergi terhadap makanan itu atau tidak. Setelah itu kamu bisa memberikan buah-buahan seperti pisang raja, pisang ambon, jeruk, labu dan papaya.
Saat bayi kamu berusia 7 bulan, mulai lah memberi bubur saring. Pilih bahan makanan sumber karbohidrat, seperti beras, kentang, makaroni, kacang hijau, atau roti lalu lengkapi dengan protein hewani maupun nabati serta sayuran.
Usia 8-9 bulan
Di usia ini kamu bisa memberikan MPASI dengan memberikan bubur yang lebih padat. Lalu, secara bertahap tambahkan kandungan gizi dalam bubur dengan lemak seperti santan, margarin, atau minyak kelapa.
Usia 10-12 bulan
Ketika berusia 10 bulan bayi kamu sudah mampu mencerna makanan semi padat berupa nasi tim. Bentuk dan kepadatan nasi tim bisa kamu atur secara berangsur mendekati makanan keluarga.
Nasi tim dibuat dari beras dan dilengkapi protein hewani dan nabati seperti ikan, hati ayam, ceker ayam, tempe, tahu, telur, daging ayam dan sapi, serta sayur-sayuran. Kamu juga bisa menambahkan bumbu alami dalam nasi tim, misalnya ikan ditumis dengan bawang putih dan mentega, sayur sup dimasak dengan bawang merah, bawang putih, dan daun bawang agar rasa nasi tim lebih enak.
Jangan lupa untuk memberikan makanan selingan bergizi lainnya seperti bubur kacang hijau, biskuit, atau buah-buahan seperti pisang, jeruk dan pepaya.
Selain itu, mulai dari usia 12 bulan, bayi sudah bisa minum susu sapi. Pilihlah produk susu penuh lemak karena anak-anak berusia di bawah dua tahun sedang membutuhkan lemak ekstra dan vitamin untuk perkembangan fisiknya.
Masa pemberian MPASI dirasakan sulit bagi sebagian ibu. Ini bisanya terjadi karena bayi belum bisa langsung mengonsumsi makanan pendamping ASI sesuai dengan keinginan kamu sebagai orang tua.
Hal ini biasa terjadi mengingat selama ini bayi selalu diberikan ASI atau susu formula. Jadi wajar saja jika kemudian bayi menolak makanan selain yang biasa mereka makan.
Saat bayi menolak atau tidak terlalu tertarik dengan makanan yang diberikan, kamu tidak perlu khawatir. Kamu hanya perlu bersabar karena proses adaptasi ini tidak akan berlangsung lama.
Kesabaran kamu sebagai orang tua sangat penting karena ini merupakan masa transisi dari ASI secara ekslusif menuju makanan padat. Masa peralihan ini sendiri merupakan waktu yang sangat rentan. Jika masa ini tidak bisa dilalui dengan baik, maka bayi bisa mengalami kekurangan gizi.
Makanan pendamping ASI atau MPASI merupakan salah satu kunci pendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Oleh karena itu, kamu sebaiknya menyiapkan makanan sebergizi mungkin. Selalu konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter anak tentang keperluan bayi dan makanan pendukung MPASI.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.