Kerontokan rambut atau kepala botak memang paling umum dialami oleh kaum lelaki. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, ada berbagai cara yang bisa kita pilih sesuai kebutuhan.
Salah satunya adalah operasi transplantasi rambut. Pola kebotakan yang dialami oleh para pria dapat dimulai ketika mereka masih remaja.
Meski demikian, kondisi kepala botak ini biasanya lebih sering terjadi saat umur seorang pria dewasa mulai bertambah. Secara umum, rambut rontok atau kepala mengalami kebotakan ketika memasuki usia 15 hingga 25 tahun.
Namun, apakah Anda tahu bahwa wanita juga beresiko mengalami kondisi kebotakan pada kepala? Rambut rontok hingga kepala botak akan dialami oleh 1/3 wanita, terutama mereka yang memasuki masa menopause.
Jika dilihat dari aspek sosial, kebotakan yang terjadi pada wanita sering kali memberikan dampak yang jauh lebih besar bila dibandingkan dengan pria.
Prosedur Transplantasi Rambut
Salah satu solusi yang bisa Anda pilih untuk mengatasi kebotakan adalah dengan melakukan prosedur transplantasi rambut.
Dengan memindahkan rambut dari bagian kulit kepala yang mengalami pertumbuhan aktif, kemudian dipindahkan dan ditanam pada area kulit kepala yang rambutnya mengalami penipisan atau terjadi kebotakan pada area tersebut.
Untuk melakukan proses transplantasi rambut, dokter akan melakukan langkah awal dengan membersihkan bagian kulit kepala.
Setelah itu, obat bius bisa disuntikkan ke area kulit kepala yang nantinya akan diangkat untuk menjadi bahan cangkokan.
Dokter kemudian akan mengangkat kulit kepala dan menyisihkannya. Begitu selesai kulit kepala akan kembali ditutup dengan menjahitnya, sehingga area tersebut akan tersembunyi oleh rambut-rambut yang ada di sekitarnya.
Langkah berikutnya, dokter ahli bedah yang menangani pasien akan membagi lajur kulit menjadi 500 hingga 2000 bagian.
Di mana bagian dari lajur kulit tersebut akan ditanam dengan masing-masing bagian mempunyai beberapa helai rambut.
Disamping itu, jumlah serta jenis cangkokan pada setiap orang akan disesuaikan dengan tipe, kualitas hingga warna rambut.
Ukuran dari area kulit kepala yang akan menerima transplantasi rambut juga menjadi dasar utama dalam penentuan cangkokan.
Setelah semua persiapan transplantasi rambut sudah siap, area rambut yang akan menerima transplantasi akan kembali disiapkan dan dibersihkan oleh dokter bedah plastik.
Lubang-lubang sesuai dengan jumlah cangkokan yang akan diterima pasien akan dibuat oleh dokter dengan menggunakan pisau bedah atau jarum. Kemudian cangkokan rambut yang sudah siap akan ditanam secara hati-hati ke dalam lubang-lubang tersebut.
Prosedur dari operasi transplantasi rambut atau cangkok rambut ini biasanya memakan waktu pengerjaan sekitar 4 hingga 8 jam.
Proses transplantasi rambut mungkin akan diulang oleh dokter bila area kebotakan pada kepala bertambah atau bila pasien yang bersangkutan menginginkan adanya rambut yang lebih tebal.
Masa penyembuhan setelah operasi
Setelah prosedur transplantasi rambut selesai dilakukan, kulit kepala pasien mungkin akan terasa lembut hingga harus dibalut dengan menggunakan kain kassa selama 1 – 2 hari.
Untuk meredakan rasa sakit yang muncul, pasien mungkin akan menerima obat penenang rasa sakit, antibiotik, hingga obat antiinflamasi selama beberapa waktu.
Umumnya pasien yang melakukan prosedur transplantasi ini bisa kembali bekerja seperti sediakalah setelah 2 – 5 hari melakukan operasi.
Dalam kurun waktu 2 – 3 minggu pascaoperasi, rambut pada bagian transplantasi mungkin akan mengalami kerontokan. Hal ini merupakan hal yang wajar.
Rambut baru juga akan tumbuh sekitar 3 bulan setelahnya. Pada banyak kasus yang pernah terjadi, 60% pertumbuhan rambut baru mereka yang menjalani transplantasi rambut akan tercapai setelah 6 hingga 9 bulan setelah operasi.
Efek samping Transplantasi Rambut
Sama seperti prosedur bedah yang lain, jenis transplantasi yang satu ini juga tidak luput dari adanya resiko efek samping.
Beberapa resiko efek samping dari transplantasi rambut yang dijalani seseorang adalah terjadinya pendarahan, infeksi, munculnya jaringan parut, hingga terjadi pertumbuhan rambut yang tidak normal.
Bahkan pada beberapa orang tertentu terjadi folikulitis, yakni kondisi peradangan di daerah folikel rambut, sewaktu rambut yang baru mulai bertumbuh.
Efek samping yang tergolong minor ini bisa disembuhkan dengan mengkonsumsi antibiotik atau dikompres.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.