Pernah dengar apixaban? Well, obat yang dijual di pasaran dengan nama Eliquis ini merupakan salah satu obat antikoagulan atau pengencer darah.
Apixaban bekerja dengan cara memblokir protein pembekuan tertentu dalam darah. Obat ini umumnya tersedia dalam kemasan tablet salut selaput 2,5 mg dan 5 mg yang harus dikonsumsi di bawah pengawasan ketat dokter. Untuk mengetahui manfaat apixaban, simak ulasan berikut, ya.
Baca juga: Memahami Cara Kerja Obat Pengencer Darah
Manfaat utama apixaban
Gangguan irama jantung fibrilasi atrium
Sebagai obat antikoagulan, apixaban bekerja dengan menghambat terjadinya pembekuan darah.
Apixaban biasanya digunakan untuk mengurangi risiko terjadinya stroke akibat gumpalan darah atau pembekuan darah yang menyumbat pembuluh darah pada penderita aritmia jantung (gangguan detak jantung tidak beraturan).
Obat apixaban juga bisa dipakai untuk mengurangi risiko serupa khususnya pada pasien gangguan irama jantung fibrilasi atrium. Penderita aritmia jenis fibrilasi atrium atau atrial fibrilasi memiliki denyut jantung tidak beraturan dan cepat yang juga dapat menyebabkan sesak napas.
Umumnya, detak jantung normal berada di kisaran 60-100 kali per menit. Pada penderita fibrilasi atrium, irama jantung bisa melebihi 100 kali per menit dengan denyut tidak teratur karena kekurangan aliran darah ke jantung dan otak. Itulah sebabnya, dalam kondisi demikian darah mesti diencerkan sesegera mungkin.
Pada penderita fibrilasi atrium atau gangguan irama jantung yang terlalu cepat dan tidak teratur, dokter mungkin akan memberikan obat pengencer darah seperti apixaban yang harus dikonsumsi secara rutin terus-menerus.
Baca juga: Mari Kenali Fakta dan Fungsi Jantung dalam Tubuh Kita
Operasi penggantian pinggul atau lutut
Tak hanya digunakan pada pasien aritmia jantung saja, apixaban juga bermanfaat untuk menurunkan risiko terjadinya pembentukan gumpalan darah pada pembuluh darah, terutama pada kaki (deep vein thrombosis) dan paru-paru (pulmonary embolism) setelah operasi penggantian pinggul atau lutut.
Risiko penggumpalan darah setelah operasi bedah ortopedi cukup tinggi. Sebagai antisipasi, dokter bisa saja memberikan obat antikoagulan apixaban pada pasien setelah operasi penggantian pinggul atau lutut. Tujuannya, ya, meminimalkan risiko penggumpalan darah pada pembuluh darah vena maupun pada paru-paru (emboli paru).
Baca juga: Fungsi Pembuluh Darah Arteri dan Vena
Deep vein thrombosis dan emboli paru
Apixaban sebagai obat pengencer darah juga bisa digunakan untuk mengatasi penyumbatan aliran darah pada pembuluh darah vena (deep vein thrombosis) dan paru-paru (emboli paru).
Penderita deep vein thrombosis (DVT) memiliki risiko mengalami emboli paru. Penyumbatan pembuluh darah di paru-paru tersebut merupakan efek gumpalan darah di kaki. Kondisi demikian bisa menghambat peredaran darah dari jantung ke paru-paru dan menimbulkan komplikasi serius, termasuk gagal jantung dan tromboemboli vena (Venous thromboembolism/VTE).
Baca juga: Kenali Emboli Paru dari Penyebab, Gejala, dan Pengobatan
Dosis pemakaian apixaban
Apixaban sebagai obat pengencer darah (antikoagulan) benar-benar mesti digunakan sesuai dengan indikasi dan resep dokter. Berikut ini adalah dosis umum penggunaan apixaban untuk mencegah penyumbatan darah pada kondisi tertentu:
- Mencegah terjadinya risiko stroke pada pasien gangguan irama jantung fibrilasi atrium:
- Tablet salut selaput Apixaban 5 mg, 2 kali sehari;
- Bagi pasien lansia > 80 tahun dan berat badan < 60 kg, dosisnya 2,5 mg 2 kali sehari.
- Mencegah penyumbatan pada pembuluh darah vena setelah operasi penggantian pinggul atau lutut:
- Tablet salut selaput Apixaban 2,5 mg, 2 kali sehari;
- Diminum pada saat 12-24 jam setelah operasi.
- Mengobati penyumbatan darah pada pembuluh darah vena dan paru-paru:
- Tablet salut selaput Apixaban 10 mg, 2 kali sehari selama 7 hari;
- Dosis bisa diturunkan menjadi 5 mg, 2 kali sehari selama 6 bulan.
Hindari penggunaan apixaban dengan dosis yang lebih sedikit atau lebih banyak karena dapat menimbulkan risiko efek samping. Penghentian konsumsi obat ini sebaiknya dilakukan secara bertahap karena enghentian secara mendadak justru bisa meningkatkan risiko penggumpalan darah dan gejala stroke.
Sebelum menggunakan obat apa pun, termasuk apixaban, berkonsultasilah pada dokter. Perlu diperhatikan pula, manfaat yang diperoleh harus lebih besar daripada risiko yang mungkin terjadi.
Baca juga: Hati-hati, Gangguan Irama Jantung Berpotensi Menyebabkan Stroke
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.