Asam folat merupakan salah satu nutrisi penting bagi wanita, terutama selama masa kehamilan. Pasalnya, asam folat tidak hanya memberikan manfaat menakjubkan di sisi ibu, tapi juga sangat penting untuk janin dalam kandungan. Maka tak heran jika ibu hamil sering diresepkan suplemen asam folat untuk dikonsumsi sejak sebelum hamil hingga tiba waktunya menyusui. Memangnya apa saja manfaat asam folat untuk ibu hamil? Berikut ulasan lengkapnya.
Apa itu asam folat?
Asam folat lebih dikenal dengan istilah folat. Asam folat adalah bentuk sintesis vitamin B9 yang umumnya berasal dari suplemen.
Tubuh membutuhkan asam folat untuk memproduksi sel-sel baru dan DNA. Dengan asupan asam folat yang cukup, maka tumbuh kembang manusia akan berjalan optimal di sepanjang hidupnya.
Berbeda dengan folat, asam folat membutuhkan bantuan enzim khusus dihydrofolate reductase agar dapat diserap maksimal oleh tubuh. Selain itu, asam folat juga termasuk jenis vitamin larut air, sehingga tidak dapat bertahan lama di dalam tubuh dan akan dikeluarkan bersamaan dengan urine.
Baca Juga: Meski Mirip, Folat dan Asam Folat Itu Berbeda, Lho!
Karena itulah, tubuh membutuhkan tambahan asam folat dari luar baik melalui makanan maupun suplemen. Berbagai jenis makanan sumber asam folat adalah sayuran hijau, kacang polong, hati sapi, jeruk, kerang, dan sereal yang diperkaya.
Manfaat asam folat untuk ibu hamil
1. Mencegah cacat tabung saraf pada bayi
Tabung saraf akan berkembang menjadi sumsum tulang belakang dan otak pada 28 hari setelah pembuahan. Namun jika asupan asam folatnya tidak cukup selama hamil, tabung saraf bayi berpotensi tidak menutup dengan benar.
Akibatnya, kondisi ini dapat memicu masalah kesehatan yang disebut dengan cacat tabung saraf, termasuk:
- Spina bifida: sumsum tulang belakang gagal berkembang. Hal ini bisa menyebabkan cacat permanen pada bayi.
- Anencephaly: otak bayi tidak berkembang dengan benar. Bayi yang terlahir dengan anencephaly biasanya tidak mampu bertahan hidup lebih lama.
Memenuhi kebutuhan asam folat saat hamil dapat melindungi bayi dari risiko cacat tabung saraf hingga 50%. Kalaupun bayi terlahir dengan kondisi cacat tabung saraf, ibu dianjurkan untuk tetap mengonsumsi asam folat secara rutin. Pasalnya, hal ini dapat membantu mencegah risiko cacat tabung saraf pada anak selanjutnya hingga 70%.
2. Mengurangi risiko cacat jantung bawaan pada bayi
Cacat jantung bawaan terjadi ketika jantung atau pembuluh darah bayi tumbuh abnormal sebelum ia dilahirkan. Kondisi ini dapat memengaruhi dinding bagian dalam jantung, katup jantung, atau arteri dan vena jantung.
Menurut penelitian dalam jurnal Nature tahun 2015, suplementasi asam folat secara signifikan dapat menurunkan risiko cacat jantung bawaan pada bayi. Itulah mengapa, manfaat asam folat untuk ibu hamil yang satu ini sangatlah penting supaya bayi Anda bisa tumbuh dan berkembang dengan sempurna.
3. Mencegah bayi lahir prematur
Kelahiran prematur adalah persalinan yang terjadi pada saat usia kehamilan di bawah 37 minggu. Kondisi ini merupakan salah satu faktor penyebab kematian utama pada bayi baru lahir.
Bayi baru lahir berisiko mengalami komplikasi pada sistem pernapasan, pencernaan, imunologis, hingga sistem sarafnya. Kabar baiknya, hal ini dapat dicegah dengan memenuhi kebutuhan asam folat saat hamil.
4. Melindungi bayi dari risiko bibir sumbing
Manfaat asam folat selama kehamilan juga dapat membantu mengurangi risiko langit-langit maupun bibir sumbing pada bayi. Hal ini telah dibuktikan oleh para ahli dari National Institute of Environmental Health Science (NIEHS) pada tahun 2007 silam.
Bibir sumbing adalah cacat lahir yang terjadi ketika mulut dan bibir tidak menyatu pada 6-10 minggu pertama kehamilan. Masalah ini umumnya diatasi dengan operasi untuk memperbaiki kondisi mulut agar bisa normal seperti anak-anak lainnya.
5. Menurunkan risiko komplikasi selama kehamilan
Melansir dari WebMD, konsumsi suplemen asam folat selama kehamilan trimester kedua dapat menurunkan risiko preeklampsia. Preeklampsia adalah komplikasi kehamilan serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, meskipun ibu hamil tersebut tidak memiliki riwayat hipertensi sebelumnya.
Ibu hamil juga berisiko mengalami solusio plasenta bila asupan asam folatnya tidak cukup. Solusio plasenta adalah kondisi ketika plasenta terlepas dari dinding rahim bagian dalam sebelum proses persalinan.
Akibatnya, pasokan nutrisi dan oksigen pada bayi jadi menurun dan meningkatkan risiko kematian bayi. Ibu pun juga dapat mengalami perdarahan hebat bahkan fatalnya sampai menyebabkan kematian ibu.
Kapan harus minum suplemen asam folat saat hamil?
Penuhi kebutuhan asam folat sejak awal kehamilan. Anda dapat mengonsumsi makanan sumber asam folat seperti sayuran hijau, sereal yang diperkaya, hati sapi, hingga kacang-kacangan atau melalui suplementasi vitamin bila diperlukan.
Baca Selengkapnya: Segarnya 13 Buah yang Mengandung Asam Folat Berikut Ini
Dokter mungkin juga akan meresepkan suplemen asam folat 400 mcg sejak awal Anda merencanakan kehamilan. Suplemen ini sebaiknya dikonsumsi setiap hari selama 1 bulan sebelum hamil dan setiap hari selama kehamilan.
Jika Anda memiliki anak dengan cacat tabung saraf, tingkatkan konsumsi asam folat menjadi 4000 mcg (4 mg) setiap hari. Ini akan membantu mencegah risiko cacat tabung saraf pada bayi Anda di kehamilan selanjutnya.
Akan tetapi, sebaiknya konsultasikan lebih lanjut dengan dokter mengenai dosis suplemen supaya manfaat asam folat semakin maksimal untuk Anda dan calon buah hati.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.