Buah sirsak yang memiliki rasa segar dan sedikit asam ternyata memiliki banyak manfaat kesehatan, seperti membantu mengatasi masalah kulit, meredakan flu dan batuk, mengatasi nyeri sendi, herpes, dan radang tenggorokan, serta membantu meningkatkan sistem imun tubuh. Tetapi berbagai manfaat kesehatan tersebut masih perlu diteliti lebih lanjut, terutama seputar keefektifan dan keamanan daun sirsak sebagai bagian dari alternatif pengobatan.
Tak hanya buah sirsak yang baik bagi tubuh, tetapi daun sirsak (graviola) juga termasuk salah satu jenis tanaman obat yang dianggap ampuh mengobati berbagai gangguan kesehatan, terutama sebagai obat kanker. Jika buah sirsak dapat langsung dimakan, penggunaan daun sirsak sebagai bagian dari pengobatan biasanya dikemas dalam bentuk teh, suplemen, atau bahkan direbus.
Manfaat daun sirsak untuk mencegah penyakit kanker
Dalam pengobatan penyakit kanker, umumnya beberapa pasien akan menjalani pengobatan medis, baik melalui kemoterapi, radioterapi, imunoterapi, hingga obat-obatan tertentu. Tetapi tak sedikit pula yang mencoba cara lain, termasuk pengobatan alternatif dengan tanaman obat seperti daun sirsak.
Daun sirsak sudah lama dipercaya dapat membantu mengobati penyakit kanker, termasuk kanker payudara, kanker prostat, hingga kanker paru paru. Selain itu, sirsak mengandung berbagai vitamin (vitamin A, vitamin B, vitamin C), folat, dan mineral penting (magnesium, kalsium, zat besi) yang menjadi sumber nutrisi bagi kesehatan tubuh.
Sirsak sendiri mengandung annonaceous acetogenins yang termasuk dalam turunan asam lemak yang dapat membantu mencegah penyakit kanker. Kandungan Acetogenins yang terutama terdapat pada daun sirsak (graviola) bekerja dengan cara memangkas pertumbuhan sel yang abnormal pada aliran darah. Acetogenins tersebut memiliki sifat antimikroba, antiradang, antibakteri, serta antikanker yang kuat sehingga dapat membantu mengurangi efek samping kemoterapi ataupun pengobatan kanker lainnya.
Baca juga: Efek Samping Kemoterapi dalam Pengobatan Kanker
Efek samping daun sirsak pada tubuh
Tak hanya manfaat kesehatan yang terkandung pada daun sirsak terutama sebagai obat kanker, tetapi penggunaan daun sirsak (graviola) secara berlebihan juga dapat menimbulkan efek samping terutama pada hati dan ginjal karena dapat menurunkan fungsi hati (liver) serta menambah fungsi kerja ginjal dalam menyaring air rebusan daun sirsak.
Efek samping daun sirsak bagi kesehatan lainnya, antara lain:
- Gangguan pencernaan, seperti sulit buang air besar (BAB)
- Gangguan sistem gerak tubuh
- Gangguan asam lambung
- Gangguan ginjal
- Halusinasi
- Mempengaruhi fungsi hormon dan enzim tubuh
Bahkan mengonsumsi suplemen dengan kandungan daun sirsak bisa menimbulkan risiko kerusakan saraf. Apabila hal tersebut terjadi pada otak, maka dapat menimbulkan kerusakan saraf otak, termasuk penyakit Alzheimer dan Parkinson.
Baca juga: Efek Samping Daun Sirsak Bila Dikonsumsi Berlebihan
Siapa saja yang tidak boleh mengonsumsi daun sirsak?
Meski khasiat daun sirsak dianggap bisa membantu mencegah penyakit kanker, tetapi jika Anda menderita penyakit kanker dan sedang menjalani prosedur pengobatan medis, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Hal ini dikarenakan khasiat daun sirsak belum bisa dipastikan sepenuhnya dan memungkinkan terjadinya interaksi dengan obat kanker atau meningkatkan risiko toksisitas pada tubuh.
Daun sirsak juga tidak boleh sembarangan dikonsumsi dan tidak disarankan bagi mereka yang memiliki kondisi berikut:
- Sedang hamil dan menyusui
- Sedang menjalani pengobatan diabetes atau hipertensi
- Akan menjalani prosedur pemeriksaan pencitraan menggunakan teknologi nuklir (nuclear imaging) seperti PET Scan
- Memiliki kadar trombosit atau tekanan darah rendah
- Menderita penyakit Parkinson, gangguan hati maupun gangguan ginjal
Untuk menghindari komplikasi atau memperparah kondisi kesehatan, sebelum mengonsumsi ekstrak daun sirsak (graviola), maka ada baiknya untuk berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter terutama selama masa pengobatan. Hal ini untuk mencegah terjadinya interaksi antar obat atau efek samping yang membahayakan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.