Kapulaga adalah salah satu rempah yang kerap ditambahkan ke dalam berbagai masakan Indonesia. Tak hanya familiar di dunia perbumbuan, kapulaga ternyata sudah lama dijadikan obat herbal bagi kesehatan. Sudah tahu apa saja manfaat kapulaga? Berikut selengkapnya.
Manfaat kapulaga untuk kesehatan
Makanan yang diracik dengan kapulaga biasanya akan terasa sedikit pedas manis yang khas. Pasalnya, kapulaga memiliki rasa yang mirip seperti mint tapi pedas-manisnya cenderung gurih.
Selain dijadikan bumbu masakan, kapulaga telah lama digunakan sebagai komponen pengobatan tradisional sejak berabad-abad silam. Mulai dari biji, minyak, hingga ekstraknya kini banyak digunakan sebagai bahan minyak esensial.
Berikut adalah manfaat kapulaga untuk kesehatan yang tak boleh terlewatkan, antara lain:
1. Membantu menurunkan tekanan darah
Penelitian menemukan bahwa penderita diabetes yang makan 3 gram bubuk kapulaga mengalami penurunan tekanan darah secara signifikan. Para ahli menduga hal ini ada kaitannya dengan tingginya kadar antioksidan pada kapulaga.
Selain itu, rempah-rempah juga disinyalir memiliki efek diuretik yang dapat menghilangkan kelebihan air dalam tubuh, termasuk di jantung. Hal inilah yang membuat tekanan darah jadi lebih stabil.
2. Menurunkan kadar gula darah
Kapulaga diketahui mampu menahan gula darah agar tidak melonjak dalam tubuh. Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut guna membuktikan hal ini.
3. Mencegah maag
Sama seperti jahe, manfaat kapulaga dapat membantu mengatasi masalah pencernaan. Beberapa orang menggunakan rempah ini untuk membuat teh guna menenangkan perut yang nyeri, perut kembung, hingga sembelit. Kapulaga diketahui juga mampu melindungi lambung dari luka (ulkus).
4. Mengatasi bau mulut dan mencegah gigi berlubang
Kapulaga memiliki kemampuan untuk melawan 5 jenis bakteri penyebab gigi berlubang. Sifat antibakteri inilah yang juga membuat manfaat kapulaga mampu mengatasi bau mulut akibat penumpukan bakteri pada gigi dan mulut.
5. Mengatasi infeksi
Tak hanya di sekitar mulut, efek antibakteri pada kapulaga juga mampu melawan infeksi di seluruh tubuh. Penelitian tabung menunjukkan bahwa minyak atsiri dan ekstrak kapulaga dinilai lebih efektif mengatasi infeksi E.coli dan Staphylococcus, dua bakteri penyebab keracunan makanan, dibandingkan penggunaan obat standar.
6. Menjaga kesehatan paru
Senyawa dalam kapulaga dapat membantu meningkatkan aluran udara ke paru-paru. Hal inilah yang membuat rempah khas yang satu ini bisa menjaga kesehatan paru-paru Anda.
Ketika digunakan sebagai aromaterapi, aroma segar kapulaga dapat meningkatkan kemampuan tubuh dalam menggunakan oksigen, termasuk selama berolahraga.
7. Melindungi tubuh dari penyakit kronis
Peradangan terjadi ketika tubuh terpapar benda asing yang dianggap berbahaya. Bila dibiarkan jangka panjang, hal ini dapat memicu berbagai penyakit kronis lainnya.
Kabar baiknya, kandungan antioksidan yang melimpah pada kapulaga mampu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan sekaligus menghentikan peradangan. Berkat manfaat kapulaga ini, tubuh Anda pun terlindungi dari risiko penyakit kronis.
8. Menjaga kesehatan hati
Ekstrak kapulaga diketahui dapat menurunkan enzim hati, trigliserida, dan kolesterol secara bersamaan. Sifat detoksifikasi kapulaga diyakini mampu mencegah pembesaran hati, sehingga meminimalisir terjadinya perlemakan hati non-alkoholik (nonalcoholic fatty liver).
9. Meredam stres
Rendahnya kadar antioksidan dalam dapat menimbulkan rasa cemas dan gangguan mood lainnya. Berkat kandungan antioksidan pada kapulaga, menjadikan rempah ini dapat membantu meredam stres dan memperbaiki suasana hati Anda.
10. Disinyalir memiliki komponen anti kanker
Kapulaga mengandung senyawa fitokimia alami yang disinyalir mampu melawan penyakit, salah satunya kanker. Hal ini sejalan dengan penggunaan rempah-rempah pada umumnya yang juga memiliki sifat anti kanker.
Meski manfaat kapulaga ini begitu menarik, tetap saja kapulaga tidak dapat menggantikan pengobatan kanker. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut guna membuktikannya.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.