Sudahkah Anda rajin pakai sunscreen? Kalau belum, sebaiknya mulai biasakan dari sekarang. Ya, kebiasaan memakai sunscreen sebelum ke luar rumah sangat penting untuk melindungi kulit Anda dari paparan sinar matahari secara berlebihan. Dari sekian banyak jenis sunscreen yang ada, Parasol bisa jadi pilihan tepat.
Apa itu Parasol?
Parasol adalah jenis tabir surya yang mampu melindungi kulit dari efek buruk sinar matahari. Ada 4 kandungan utama, yakni octyl methoxycinnamate, 4-methylbenzylidene camphor, butylmethoxy dibenzoyl methane, dan benzophenone-3.
Octyl methoxycinnamate, atau dikenal dengan octinoxate, merupakan salah satu bahan kimia yang telah lama digunakan dalam formulasi sunscreen. Kandungan yang satu ini dinilai ampuh mencegah sengatan matahari yang bisa merusak kulit, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.
Parasol tersedia dalam berbagai bentuk mulai dari krim, gel, losion, hingga semprotan (spray). Jika kulit Anda tergolong kering, pilihlah Parasol berbentuk krim atau losion. Sementara untuk pemilik kulit berminyak, Parasol gel lebih cocok untuk Anda.
Baca selengkapnya: Tips Memilih Sunscreen (Tabir Surya) Sesuai Jenis Kulit
Manfaat Parasol untuk perlindungan kulit
Setiap orang dianjurkan untuk rutin memakai sunscreen sebelum ke luar rumah meski cuaca di luar sedang mendung. Hal ini bertujuan untuk melindungi Anda dari 3 jenis kanker kulit paling umum, yaitu karsinoma sel skuamosa, karsinoma sel basal, dan melanoma.
Sudah banyak bukti ilmiah yang melaporkan bahwa manfaat tabir surya dapat meminimalkan risiko kerusakan pada kulit akibat sinar UV matahari, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Ada 2 jenis sinar berbahaya yang dipancarkan oleh matahari, yaitu sinar ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB).
Sinar UVA dikenal dengan sinar penuaan, sebab paparan UVA secara terus-menerus dapat memunculkan tanda-tanda penuaan pada kulit seperti keriput dan bintik-bintik penuaan. Jika kulit Anda mulai terasa terbakar, ini adalah ulah sinar UVB. Sinar ultraviolet tipe B jugalah menjadi dalang terjadinya kanker kulit.
Itulah mengapa penting untuk menggunakan sunscreen alias tabir surya Parasol sebelum mulai beraktivitas. Selain mencegah penuaan dini pada kulit, kebiasaan tersebut dapat menurunkan risiko karsinoma sel skuamosa sebanyak 40% dan melanoma hingga 50%.
Berapa banyak sunscreen yang harus dipakai setiap hari?
Tabir surya jenis apa pun, termasuk Parasol, sebaiknya digunakan minimal 15 menit sebelum beraktivitas di luar ruangan. Gunakan sebanyak 30 gram atau sekitar 2 sendok makan krim tabir surya untuk dioleskan ke seluruh tubuh. Hal ini termasuk bagian-bagian tubuh yang sering terlewatkan seperti telinga, belakang leher, garis kulit kepala, punggung kaki, dan belakang lutut.
Selain itu, perhatikan kandungan SPF pada tabir surya yang Anda pilih. Sun Protection Factor atau SPF adalah patokan seberapa lama kulit Anda mampu bertahan dari sinar matahari tanpa terbakar selama menggunakan produk tersebut.
Jika biasanya kulit Anda sanggup bertahan dari sinar matahari selama 15 menit tanpa perlindungan apa pun dan Anda menggunakan sunscreen dengan SPF 10, artinya produk tersebut mampu melindungi kulit Anda 10 kali lebih lama sebelum mulai terbakar. Cara perhitungannya adalah 15 menit x 10 = 150 menit alias 2,5 jam efek perlindungan.
Namun, perlu dicatat bahwa semakin tinggi angka SPF belum tentu menandakan bahwa sunscreen tersebut semakin kuat melindungi kulit Anda. Nyatanya, SPF 15 mampu melindungi kulit Anda sama baiknya dengan SPF 30 atau SPF 50 sekalipun.
Akan tetapi, tabir surya ber-SPF tinggi memang lebih ampuh melindungi kulit dari kerusakan jangka panjang, contohnya kanker kulit. Jika Anda menggunakan sunscreen dengan SPF rendah, itu artinya Anda perlu mengoleskannya lebih sering. Menurut American Academy of Dermatology, tabir surya perlu dioles ulang setiap 2 jam, termasuk setelah berenang maupun saat kulit berkeringat.
Baca juga: Awas, 6 Cara Pakai Tabir Surya ini Bikin Kulit Anda Gosong
Waspadai risiko efek samping Parasol pada kulit
Sama seperti produk pada umumnya, Parasol mungkin saja menimbulkan efek samping pada beberapa orang. Namun, memang tidak semua orang pasti akan mengalami efek samping yang serupa, tergantung dari usia, dosis penggunaan, dan respon tubuh masing-masing orang.
Sejumlah efek samping Parasol yang mungkin terjadi antara lain kulit kemerahan, iritasi, dan lebih sensitif terhadap sinar matahari. Infomasikan dokter bila efek samping berlanjut atau bahkan memburuk.
Parasol adalah salah satu jenis tabir surya yang bisa jadi pilihan untuk melindungi kulit Anda selama beraktivitas di luar ruangan. Jangan lupa untuk mengoleskan ulang setiap 2 jam atau ketika kulit mulai berkeringat dan melunturkan sunscreen yang Anda pakai. Semakin sering dipakai, kulit Anda akan semakin terlindungi dari efek buruk sinar matahari.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.