Bagi semua umat Islam di dunia, Ramadhan adalah bulan yang sangat spesial dan penuh makna. Bukan hanya bagi orang dewasa yang sehat saja, anak-anak pun ikut merasakan euforianya berpuasa bersama teman-teman sebayanya.
Meskipun tidak wajib sebelum mencapai masa puber, para orangtua dianjurkan untuk mulai mengenalkan puasa Ramadhan untuk anak. Selain sebagai bagian dari kewajiban, puasa juga memberikan banyak manfaat bagi seluruh aspek kehidupan. Bukan hanya sekadar menyehatkan fisik, masih ada banyak manfaat puasa untuk anak yang perlu Anda tahu. Apa saja? Mari simak ulasannya berikut ini.
Manfaat puasa untuk anak yang jarang diketahui
Manfaat puasa tidak hanya bisa dirasakan oleh orang dewasa saja, tapi juga anak-anak. Berikut ini berbagai manfaat puasa untuk anak, di antaranya:
1. Meningkatkan kesehatan tubuh
Sebelum puasa Ramadhan, Anda tentu sudah pasti memberikan nutrisi terbaik untuk tumbuh kembang anak. Namun tanpa disadari, terkadang anak-anak masih saja mengonsumsi makanan yang tidak sehat. Misalnya makanan yang mengandung pengawet, pewarna makanan, atau perasa buatan.
Nah, disinilah manfaat berpuasa untuk anak. Tentu saja, manfaat puasa yang paling utama adalah menjaga tubuh anak dari makanan-makanan yang tidak sehat.
Saat puasa Ramadhan, sistem pencernaan anak akan ‘istirahat’ sementara dan melakukan detoksifikasi. Contohnya, bila biasanya anak suka makan makanan manis, maka saat puasa Ramadhan ia akan menahan diri dari jenis makanan tersebut. Alhasil, gigi anak akan lebih sehat dan terhindar dari risiko gigi berlubang akibat makanan manis.
Selain itu, tubuh akan mengeluarkan zat-zat racun melalui keringat, urine, dan feses saat puasa. Hal ini tentu akan membuat tubuh anak jadi lebih sehat daripada sebelumnya.
Terlebih bila diseimbangi dengan menu sahur dan buka puasa yang sehat, maka dijamin manfaat puasa untuk anak jadi lebih maksimal. Anak pun jadi tidak mudah sakit meskipun sedang berpuasa.
2. Mengendalikan emosi dan kejiwaan anak
Selain secara fisik, manfaat puasa juga baik untuk kesehatan emosional anak. Puasa adalah momen yang tepat bagi anak untuk belajar mengendalikan emosinya, baik berupa marah atau sedih.
Setelah beberapa hari berpuasa, tubuh akan memproduksi hormon endorfin dalam jumlah banyak. Hormon endorfin memang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Lebih dari itu, hormon endorfin ternyata juga dapat meningkatkan kesehatan mental. Maka hal ini tentu membuktikan bahwa manfaat puasa untuk anak sangat baik untuk perkembangan mentalnya.
Anda bisa mengajarkan manfaat puasa Ramadhan yang satu ini dengan cara yang sederhana. Misalnya, bila si kecil tidak mendapatkan keinginannya, ingatkan supaya ia bisa lebih sabar dan tidak cepat menangis atau rewel. Berikan pemahaman pelan-pelan bahwa puasa tidak hanya menahan lapar, tapi juga menahan emosi.
3. Belajar berempati dan berbagi
Manfaat puasa untuk anak juga bisa digunakan untuk melatihnya berempati. Saat anak menahan lapar dan haus, ajarkan bahwa kondisi ini sama seperti orang lain yang kurang beruntung. Anda bisa menanamkan pemahaman ini saat melihat pengemis, pengamen, atau orang lain yang sedang merasa kelaparan.
Latih rasa kepedulian anak lebih jauh dengan mengajarkannya menabung. Ajak anak untuk menyisihkan sedikit uang atau makanan untuk diberikan kepada orang yang membutuhkan. Tanpa disadari, hal ini dapat membangun jiwa sosial yang tinggi bagi anak di masa depan. Tentu saja, puasa Ramadhan juga akan melatih kecerdasan anak secara emosional.
4. Belajar disiplin sejak dini
Puasa Ramadhan bisa menjadi momen yang tepat bagi Anda untuk melatih kedisiplinan anak. Melalui puasa, anak akan belajar mengatur waktu sahur dan buka puasa tepat waktu. Aturan ini tentu tidak bisa mereka dapatkan di luar bulan Ramadhan.
Dengan belajar disiplin, anak akan terbiasa menjalankan kewajiban sedikit demi sedikit tanpa disuruh. Misalnya, bila anak cenderung susah bangun tidur di pagi hari, membiasakan sahur bisa membantu anak bangun tidur sendiri. Manfaat puasa ini tentu akan terus terbawa meskipun bulan Ramadhan telah usai nanti.
Sebelum membiarkan anak puasa Ramadhan, lihat dulu kondisi kesehatannya
Nah, sekarang Anda sudah tahu bahwa manfaat puasa untuk anak sangat banyak. Anda tentu ingin si kecil mendapatkan berbagai manfaat puasa tersebut secara maksimal, bukan?
Namun ingat, ini bukan berarti Anda lantas memaksakan anak berpuasa. Sebaiknya, lihat dulu kesiapan dan kondisi kesehatan anak beberapa minggu sebelum bulan Ramadhan tiba.
Perhatikan anak Anda, apakah berat badannya tergolong normal dan sehat? Apakah tumbuh kembang anak sama seperti teman sebayanya atau justru mengalami hambatan?
Bila tumbuh kembang anak dalam kondisi normal, baik dari segi fisik maupun psikologis, maka anak boleh saja ikut berpuasa di bulan Ramadhan. Namun sebaliknya, jika si kecil tampak tidak sehat, berat badannya turun, atau merasa belum mampu puasa, sebaiknya jangan dipaksakan.
Ada baiknya tanyakan pada anak Anda, apakah ia benar siap berpuasa atau tidak. Biarkan ia menentukannya sendiri supaya tidak merasa terpaksa. Bila dirasa sudah siap, barulah Anda bisa mengajarkannya berpuasa sedikit demi sedikit.
Jangan hanya melatihnya untuk berpuasa, Anda juga wajib memberitahukan berbagai manfaat puasa untuk anak. Dengan begitu, anak akan tahu alasannya mengapa ia harus berpuasa Ramadhan dan menjalaninya dengan suka cita.
Baca Selengkapnya: Kapan Anak Mulai Boleh Ikut Puasa?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.