Pernah mendengar Sarsaparila? Sarsaparila merupakan sejenis tumbuhan tropis yang banyak tumbuh di daerah hutan hujan kepulauan Karibia, Honduras, Amerika Selatan, Jamaica.
Tumbuhan ini banyak dimanfaatkan bagian akarnya untuk beragam pengobatan seperti pencernaan, radang sendi, demam dan kulit. Akar tumbuhan yang memiliki cita rasa pedas manis dan beraroma segar ini juga sering dijadikan sebagai hidangan teh.
Sarsaparilla mengandung zat berupa saponin yang merupakan senyawa steroid yang bermanfaat bagi tubuh. Kandungan steroid dalam Sarsaparilla dapat merangsang tubuh memproduksi steroid sendiri.
Selain zat saporin, Sarsaparilla juga mengandung quercetin yang merupakan antioksidan yang berfungsi melindungi tubuh dari radikal bebas penyebab penyakit dan kerusakan tubuh.
Manfaat Sarsaparilla untuk Kesehatan
1. Memperbaiki nyeri sendi
Kandungan zat saporin dalam Sarsaparilla yang dapat merangsang tubuh menghasilkan steroid membuat Sarsaparilla efektif untuk mengobati nyeri sendi. Sifatnya yang anti inflamasi cukup efektif membuat Sarsaparilla dapat digunakan untuk mengatasi rematik, bengkak karena asam urat dan berbagai keluhan karena penyakit inflamasi.
2. Mengatasi psoriasis
Penyakit Psoriasis merupakan penyakit autoimun yang menyerang bagian kulit manusia. Gejala yang dialami penderita berupa munculnya sisik berlapis yang berwarna keperakan.
Kulit juga mengalami penebalan warna hingga menjadi kemerahan serta muncul rasa perih dan gatal. Akar tumbuhan Sarsaparilla telah dikenal puluhan tahun mengobati keluhan akibat psoriasis.
Hal ini telah dibuktikan secara ilmiah berupa perubahan signifikan pada kulit penderita psoriasis dikarenakan kandungan zat saponin di dalam akar Sarsaparilla. Zat saponin dapat mengikat racun yang merupakan penyebab psoriasis kemudian mengeluarkan racun tersebut dari dalam tubuh.
3. Berfungsi sebagai anti-kanker
Meski belum dibuktikan keefektifannya pada manusia, namun akar Sarsaparilla telah terbukti secara ilmiah dapat mencegah pertumbuhan kanker pada sel kanker pada tikus.
Hal ini membuktikan bahwa Sarsaparilla mengandung anti kanker. Selain itu, Sarsaparilla juga diketahui memiliki komponen anti tumor untuk mengobati masalah terhadap kanker hati dan kanker payudara.
4. Melindungi hati
Sarsaparilla diketahui mengandung senyawa flavonoid yang bermanfaat untuk memperbaiki kerusakan yang terjadi pada organ hati. Unsur flavonoid pada Sarsaparilla juga dapat mengembalikan kerja fungsi hati.
5. Mengobati penyakit sifilis dan lepra
Tumbuhan Sarsaparilla memang tidak termasuk ke dalam golongan antijamur maupun antibiotic modern. Namun, tumbuhan Sarsaparilla telah terbukti selama berabad-abad dapat membantu mengobati keluhan lepra dan penyakit sifilis.
Ini disebabkan oleh kandungan pada tumbuhan Sarsaparilla yang dapat mengobati penyakit sifilis (raja singa) dan juga lepra. Peneliti telah membuktikan manfaat senyawa dalam Sarsaparilla yang bermanfaat untuk kesehatan. Peneliti menguji 60 senyawa dalam Sarsaparilla yang kemudian diuji coba pada satu jamur dan enam jenis bakteri.
Dari keenam puluh senyawa ini terbukti ada 18 senyawa yang dapat bekerja sebagai antibakteri dan 1 senyawa berfungsi untuk anti jamur.
6. Meningkatkan daya ingat
Kandungan sarsasapogenin dalam Sarsaparilla terbukti melalui sebuah penelitian yang dilakukan di Cina dapat membantu meningkatkan daya ingat.
Meskipun hasil penelitian ini belum diujicobakan pada manusia, namun penelitian yang dilakukan pada tikus ini membuktikan bahwa kandungan zat Sarsasapogenin dalam tanaman Sarsaparilla bermanfaat untuk meningkatkan daya ingat dan konsentrasi belajar.
Adakah efek samping mengkonsumsi Sarsaparilla?
Meski penelitian untuk menguji efek samping dari konsumsi Sarsaparilla belum ada, namun konsumsi zat saponin di dalam Sarsaparilla terbukti dapat menyebabkan peningkatan risiko iritasi lambung.
Sarsaparilla juga berisiko dapat berinteraksi dengan berbagai obat-obatan lain yang dikonsumsi dalam tubuh seperti meningkatkan penyerapan obat lain tersebut.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.