Vaksin COVID-19 yang digunakan di Indonesia umumnya membutuhkan 2 dosis penyuntikan, contohnya Sinovac dan AstraZeneca. Namun, khusus bagi tenaga kesehatan, pemerintah mendorong adanya vaksin dosis ketiga sebagai penguat alias booster. Memangnya, seberapa besar manfaat vaksin COVID-19 dosis ketiga untuk tenaga kesehatan? Apakah ini berlaku juga untuk masyarakat umum?
Kenapa perlu vaksin COVID-19 dosis ketiga untuk tenaga kesehatan?
Rencana pemerintah memberikan vaksin COVID-19 dosis ketiga untuk tenaga kesehatan (nakes) sudah dimulai sejak Jumat (16/7/2021). Hal ini tentu tak lain bertujuan untuk meningkatkan imun tubuh para nakes sebagai garda terdepan di masa pandemi.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Tenaga kesehatan merupakan golongan yang paling rentan terpapar karena berhadapan langsung dengan pasien COVID-19 setiap hari. Meskipun sudah menyelesaikan dua dosis vaksin sebelumnya, risiko paparan akan selalu ada.
Bagaimana tidak, beban kerja yang meningkat dan minim istirahat membuat sistem imun para nakes mudah menurun sehingga tetap saja rentan terpapar. Bahkan, hingga saat ini, angka kematian tenaga kesehatan terus meningkat akibat varian Delta yang semakin mengganas.
Oleh karena itulah, pemerintah menempatkan para nakes sebagai prioritas utama untuk mendapatkan vaksin COVID-19 dosis ketiga. Jenis vaksin yang digunakan adalah vaksin Moderna yang diketahui memiliki efikasi dan efektivitas paling tinggi dibandingkan jenis vaksin lainnya.
Baca selengkapnya: COVID-19 Varian Delta Menyebar Lebih Cepat, Ini Alasannya
Seberapa efektif vaksin Moderna untuk melindungi tenaga kesehatan?
Berdasarkan penelitian yang dimuat dalam The New England Journal of Medicine tahun 2021, vaksin Moderna memiliki efikasi sebesar 94,1%. Itu artinya, jenis vaksin COVID-19 ini mampu menurunkan risiko penyakit dan mencegah COVID-19 bergejala hingga 94,1%.
Menariknya lagi, vaksin Moderna ternyata memiliki efektivitas yang tinggi terhadap varian delta. Buktinya, vaksin ini mampu mencegah gejala COVID-19 karena varian delta sebesar 72% dan mencegah risiko rawat inap akibat COVID-19 hingga 96%.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Bahkan, efektivitas vaksin Moderna sudah terlihat meskipun baru diberikan satu dosis. Efek kekebalannya mulai muncul 14 hari setelah dosis pertama.
Berkat temuan ini, vaksin Moderna diharapkan dapat memberikan kekebalan maksimal kepada tenaga kesehatan dan menurunkan angka kesakitan hingga kematian akibat COVID-19.
Baca selengkapnya: Termasuk Sinovac, 6 Vaksin COVID-19 Telah Disetujui WHO
Apakah masyarakat juga memerlukan vaksin dosis ketiga?
Vaksin booster atau vaksin penguat diperlukan agar tubuh kita terlindungi dari penyakit, terutama saat imun menurun atau munculnya varian baru. Akan tetapi, dalam kasus COVID-19, tidak semua orang membutuhkan vaksin COVID-19 dosis ketiga.
Sejauh ini, dosis booster lebih diprioritaskan untuk tenaga kesehatan. Sementara untuk masyarakat umum, para ahli menilai hal tersebut masih belum diperlukan selama kita sudah mendapatkan vaksin 2 dosis penuh.
Pertimbangan utamanya, dibandingkan masyarakat umum, tenaga kesehatan lebih banyak menghabiskan waktu untuk menangani pasien COVID-19 sehingga lebih rentan terpapar. Lagi pula, ketersediaan vaksin COVID-19 juga cukup terbatas dan masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk menentukan apakah masyarakat juga memerlukan dosis booster atau tidak.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Bolehkah melakukan kombinasi vaksin COVID-19?
Para tenaga kesehatan di Indonesia termasuk golongan pertama yang menerima vaksin COVID-19 jenis Sinovac. Lantas, apakah aman jika kali ini mendapatkan vaksin Moderna, bukan Sinovac lagi?
Sejauh ini, belum banyak data yang menunjukkan keamanan kombinasi vaksin COVID-19. Data yang baru tersedia adalah pemberian AstraZeneca sebagai dosis pertama dan vaksin Pfizer sebagai dosis kedua yang tampaknya menunjukkan hasil yang aman dan efektif.
Namun, menurut salah satu Guru Besar FKUI yang selesai divaksinasi booster, Prof. Aman Pulungan, vaksin Moderna diharapkan dapat meningkatkan kekebalan imunitas tubuh, seperti dikutip dari CNBC Indonesia. Ia pun mengaku tidak merasakan efek apa pun setelah vaksinasi sehingga bisa dibilang aman.
Vaksin COVID-19 dosis ketiga untuk tenaga kesehatan sangat penting agar semakin terlindungi dari risiko paparan. Sementara untuk masyarakat umum, termasuk kamu, jangan lewatkan kesempatan vaksinasi agar tubuh terlindungi dari COVID-19. Lengkapi dua dosis penuh dan selalu terapkan protokol kesehatan secara disiplin karena vaksin tidak membuat tubuh kebal dari virus corona.
Baca juga: COVID-19 Makin Ganas, Lindungi Diri dengan Masker Ganda
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.