Masalah yang biasa dialami pada organ intim wanita terutama pada saat organ intim tersebut terasa mengering dapat terpecahkan dengan menggunakan pelumas organ intim wanita.
Pada saat ini sudah banyak produk tersebut yang dapat bantu untuk penetrasi agar lebih mulus dan tak menyakitkan. Namun, Anda harus waspada masalah yang dapat timbul dari produk ini.
Risiko kesehatan memakai pelumas Organ Intim Wanita untuk seks
Penggunaan pelumas untuk organ intim wanita aman bila Anda cukup berhati-hati dalam memilih produk yang akan digunakan. Namun, seperti halnya bahan kimia, pelumas dapat memunculkan efek samping.
Apalagi jika kondisi dari organ intim Anda sedang kurang baik. Misalnya karena Anda mengalami infeksi bakteri setelah dalam keadaan haid.
Infeksi Bakteri pada Organ Intim Wanita
Infeksi dari bakteri ynag menyerang organ intim Anda, sering juga disebut dengan bacterial vaginosis, terjadi pada saat keseimbangan flora yakni koloni bakteri baik dan bakteri jahat pada organ intim terganggu.
Jika terdapat lebih banyak bakteri jahat, bakteri baik di organ intim pun kalah. Anda akan mengalami infeksi. Gejalanya yakni gatal, bau, dan keputihan.
Penyakit tersebut dapat terjadi dikarenakan bahan kimia yang terdapat dalam pelumas dengan kadar pH-nya yang tak sesuai dengan kadar pH dari organ intim.
Padahal kadar pH normal sangat dibutuhkan agar dapat menjaga keseimbangan flora organ intim. Akibat yang ditimbulkan dengan bahan kimia tersebut dapat membunuh bakteri baik.
Bakteri baik inilah yang nantinya akan bertugas untuk melindungi organ intim Anda. Hal ini telah dibuktikan oleh tim ahli yang menerbitkan penelitiannya yang terdapat dalam jurnal PloS One.
Infeksi yang disebabkan Jamur
Jamur atau yang biasa dikenal dengan ragi dapat menyerang area kewanitaan Anda. Tak terkecuali dengan bacterial vaginosis, infeksi yang disebabkan oleh jamur dapat terjadi akibat flora organ intim yang tak seimbang.
Bakteri yang baik akan berperan dalam mencegah tumbuhnya jamur. Tanpa adanya bakteri baik, Anda pun jadi lebih rentan terkena infeksi.
Gejala yang ditimbulkan akibat dari infeksi jamur pada organ intim wanita antara lain timbulnya rasa gatal dan muncul benjolan-benjolan berwarna putih di area intim Anda.
Selain dikarenakan pelumas yang dapat mengubah kadar pH organ intim yang normal, kandungan gliserin pada produk pelumas tertentu akan dapat memunculkan pertumbuhan jamur.
Penularan penyakit Kelamin
Pelumas juga dapat meningkatkan risiko Anda tertular dengan beragam jenis penyakit kelamin seperti klamidia, HIV/AIDS hingga gonore. Berdasarkan hasil dari sebuah penelitian beberapa produk pelumas akan dapat menyebabkan kerusakan pada sel-sel dinding organ intim sehingga Anda lebih rentan terserang penyakit.
Apa yang harus dilakukan agar dapat mengatasi risiko penggunaan pelumas?
Menjaga Kebersihan dari organ Intim yang Dimiliki
Gejala-gejala infeksi organ intim wanita seperti halnya timbul rasa gatal dan bau tertentu sangat mengganggu. Maka dari itu, Anda harus secara rutin membersihkan organ intim setiap hari dengan menggunakan air hangat.
Proses agar lebih cepat sembuh dapat dilakukan dengan Anda memakai antiseptik pembersih organ intim saat membasuh area kewanitaan Anda. Produk tersebut bisa membantu membersihkan bakteri, kuman, dan organisme penyebab infeksi lainnya dikarenakan terkandung bahan aktif yang aman, yaitu povidone-iodine.
Membiarkan Organ Intim Anda “Bernapas”
Selagi dalam pemulihan diri, Anda harus memastikan area kewanitaan yang dimiliki mendapatkan sirkulasi udara dengan baik. Masalahnya, organ intim pada wanita tersebut dengan keadaan yang lembab atau suhunya hangat dapat menjadi tempat yang ideal bagi bakteri atau jamur untuk berkembang biak.
Maka dari itu, Anda harus memilih celana dengan bahan yang berasal dari katun dan memiliki ukuran yang pas, tidak terlalu ketat. Anda juga harus menghindari baju atau celana yang terlalu ketat, sesak, atau tebal.
Jika kebetulan sedang dalam keadaan haid atau menstruasi, Anda harus rutin untuk ganti pembalut agar organ intim tak lembab.
Memeriksakan diri ke Dokter
Anda harus segera untuk memeriksakan ke dokter spesialis kandungan atau spesialis kulit dan kelamin bila terjadi gejala-gejala yang dapat mengganggu Anda. Saran dari dokter harus diikuti dan minum obat yang diresepkan sesuai dengan anjuran.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.