Kenali Mata Kering dari Penyebab,Gejala,dan Pengobatannya

Dipublish tanggal: Jan 28, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Tinjau pada Feb 28, 2019 Waktu baca: 3 menit

Mata Kering- Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Mata kering merupakan kondisi yang banyak ditemukan pada beberapa orang dan menimbulkan keluhan. Mata kering disebabkan oleh kelainan pada kelembaban permukaan mata sehinggagt;dapat menganggu dan menimbulkan gejala ringan seperti mata perih. Tidak jarang kondisi ini apabila dibiarkan dapat menimbulkan peradangan.

Penyebab Mata Kering

Cairan di permukaan mata terdiri dari 3 komponen penting yaitu komponen minyak, aqueous, dan mucus-like. Setiap komponen memiliki fungsi khusus seperti meningkatkan lubrikasi selama mata berkedip dan menutup dan menyebarkan cairan ke seluruh permukaan mata.

Sindrom mata kering paling banyak terjadi pada usia remaja dan dewasa. Gejala mulai dirasakan pada saat beraktivitas seperti menggunakan komputer terlalu lama, bekerja di ruangan ber-AC, dan melakukan pekerjaan di luar ruangan yang memiliki resiko tinggi paparan debu. 

Kondisi lain yang dapat memicu mata kering antara lain:

  • Penggunaan kontak lensa
  • Penuaan
  • Pernah operasi lasik
  • Merokok atau terpapar asap rokok
  • Alergi pada obat-obatan seperti KB, diuretik, dan obat antihipertensi
  • Mengonsumsi makanan berlemak
  • Kelainan patologis kelenjar meibom dalam memproduksi cairan mata
  • Adanya gangguan pada kelopak mata
  • Adanya pengaruh penyakit lain seperti sjorgen, lupus, arthritis, dan diabetes

Mata kering terjadi akibat kekeringan dan gangguan kelembaban pada permukaan mata yang secara perlahan juga dapat menimbulkan peradangan lebih dalam ke konjungtiva mata. Kesehatan mata yang kurang menjadi penyebab utama timbulnya mata kering. Cairan mata tidak hanya melembabkan mata tetapi juga mencegah iritasi akibat debu, partikel, hingga mikroorganisme yang masuk ke mata dan sangat rentan menimbulkan peradangan mata. Dalam dunia medis, sindrom mata kering dapat menimbulkan 2 jenis gejala yaitu:

  • Konjungtivits Sika.Konjungtivitis Sika adalah kekeringan pada permukaan mata yang menimbulkan gejala ringan
  • Keratitis Sika. Keratitis Sika adalah kekeringan mata yang menimbulkan inflamasi pada kornea

Gejala Mata Kering

Gejala yang dapat dirasakan pada sindrom mata kering antara lain:

  • Rasa terbakar pada mata
  • Mata menjadi merah
  • Terasa berat
  • Sering mengucek mata
  • Mata cepat lelah
  • Mata menjadi sering berair
  • Fotofobia
  • Penglihatan menjadi buram (sering pada keratitis sika apabila sudah mencapai kornea)
  • Adanya lendir mata
  • Kesulitan membuka mata saat bangun tidur 

Diagnosis Sindrom Mata Kering

Sindrom mata kering dapat dinilai jika timbul gejala yang sesuai. Selain itu dokter mata juga dapat melakukan pemeriksaan lain untuk memastikan adanya peradangan pada mata akibat mata kering.

  • Lapang Pandang. Pemeriksaan lapang pandang dilakukan sebagai dasar pemeriksaan mata untuk membuktikan adanya kelainan lapang pandang yang dapat terjadi
  • Tes Schirmer. Tes Schirmer dilakukan untuk mengukur produksi cairan mata, dokter melakukan pemeriksaan bernama tes schirmer. Tes ini dilakukan dengan kertas strip khusus yang ditempel di lipatan kelopak mata. Mata kemudian ditutup selama 5 menit dan kemudian diperiksa. Mata yang normal akan membasahi strip tersebut dengan hasil sekitar 15 mm pada orang dewasa dan 10 mm pada orang tua. Mata yang kering biasanya hanya menunjukkan hasil kurang dari 5 mm
  • Tes Pewarna Fluorescein. Tes ini dilakukan untuk mengecek kondisi permukaan mata. Metode yang dilakukan adalah dengan meneteskan tetes mata yang mengandung kandungan fluorescein. Kemudian, pola perubahan warna pada mata akan diobservasi untuk mengetahui seberapa cepat mata menjadi kering.
  • Tes Lissamine Green. Tes ini dilakukan untuk mendeteksi kerusakan pada bola mata.

Pengobatan pada Sindrom Mata Kering

Banyak cara mudah untuk mencegah dan mengobati sindrom mata kering. Pengobatan utama yang mudah adalah dengan pemberian cairan artifisial. Cairan artifisial ini ditetes langung ke mata sebanyak 5 hingga 10 kali sehari untuk membantu mengurangi gejala mata kering. Pemilihan obat artifisial diusahakan tidak mengandung benzalkonum klorida karena dapat beresiko merusak kornea dan konjungtiva mata.

Pemberian obat siklosporin topikal sebagai anti inflamasi memberikan efek yang baik dalam meningkatkan komposisi cariran mata dan mencegah inflamasi akibat mata kering ke kornea.

Pemberian obat kortikosteroid tetes 0,5% dosis rendah juga dapat diberikan apabila ditemukan peradangan kornea yang bermakna. Konsumsi nutrisi yang sehat ditambah pemberian vitamin juga dapat memberikan efek baik dalam menjaga kesehatan permukaan mata. Obat yang dapat diberikan antara lain suplemen vitamin A, vitamin C, dan omega 3. Nutrisi alami dari makanan seperti sayuran dan daging merah juga perlu dikonsumsi.

Selain obat-obatan, terapi cahaya intense light pulse therapy yang diikuti dengan pijatan kelopak mata juga dapat mengatasi sindrom mata kering. Terapi lain yang dapat membantu adalah Lipiflow thermal pulsation dimana mesin ini memberi pijatan pada mata dan membuka sumbatan kelenjar minyak.

Apabila obat-obatan dan terapi lain tidak dapat mengatasi sindrom mata kering, teknik pembedahan akan dilakukan sebagai tahapan terakhir. Tindakan operasi ini dilakukan dengan menyumbat saluran pembuangan air mata secara permanen. 

Hindari paparan polusi dan debu apabila melakukan aktivitas di luar ruangan. Untuk aktivitas di dalam ruangan, sebaiknya Anda menjauhi angin dari AC atau kipas dan batasi penggunaan komputer. 

Untuk pengguna kontak lens disarankan untuk meneteskan artifisial secara rutin dan ganti kontak lens dengan yang baru apabila sudah terlalu lama atau kadaluarsa. 


10 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Badli, C. Healthline (2016). Dry Eye Syndrome. (https://www.healthline.com/health/dry-eye-syndrome)
Mayo Clinic (2015). Disease and Conditions. Dry Eyes. (https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/dry-eyes/symptoms-causes/syc-20371863)
NIH (2017). National Eye Institute. Facts about Dry Eye. (https://www.nei.nih.gov/learn-about-eye-health/eye-conditions-and-diseases/dry-eye)

Artikel ini hanya sebagai informasi awal mengenai kondisi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Pertanyaan dan jawaban lain tentang kondisi ini
Buka di app