Ada beberapa metode kontrasepsi yang bisa dipilih untuk mencegah kehamilan, seperti pil KB minum, suntik KB, implan, dan sebagainya. Namun, kalau Anda mencari metode KB yang alami dan tanpa efek samping, KB kalender bisa jadi solusi tepat. Hati-hati saat menggunakan KB kalender karena bila salah langkah bisa meningkatkan risiko terjadinya kehamilan. Sebelum mencobanya, yuk, simak dulu informasi lengkap soal KB kalender berikut ini.
Mengenal lebih dekat KB kalender
KB kalender merupakan cara kontrasepsi alami yang bisa membantu mencegah kehamilan tanpa menimbulkan efek negatif bagi kesehatan tubuh. Hal ini dikarenakan KB kalender hanya mengandalkan prediksi kapan masa subur untuk dapat merencanakan kehamilan dengan akurat.
Ketika masa subur datang, maka setiap pasangan akan berusaha untuk menghindari berhubungan seksual agar tidak terjadi kehamilan. Dengan memahami KB kalender, setiap pasangan juga dapat memperkirakan kapan peluang terbesar terjadi kehamilan jika memang sedang berencana ingin memiliki momongan.
Perlu diketahui bahwa metode kalender ini akan bekerja efektif pada wanita yang memiliki siklus haidnya teratur, yakni sekitar 26-32 hari setiap periodenya. Nah, masa subur terletak di tengah-tengah siklus haid setiap bulannya.
Masa subur adalah momen ketika sel telur dilepaskan dari indung telur (ovarium) menuju saluran telur (tuba fallopi). Ketika sel telur berada di tuba falopi, maka kemungkinan untuk terjadinya pertemuan antara sperma dan sel telur sangat besar.
Oleh karena itulah, Anda disarankan untuk menghindari hubungan seksual ketika masa subur. Sementara bagi Anda yang sedang program hamil, maka justru disarankan untuk berhubungan seks secara teratur di masa subur agar bisa cepat hamil.
Baca Juga: 12 Ciri-Ciri Masa Subur Pada Wanita yang Bisa Diamati
Untuk mengetahui kapan masa subur, Anda harus tahu dulu panjang siklus haid Anda. Siklus menstruasi dihitung sejak hari pertama menstruasi.
Bila siklus haid Anda 28 hari, maka perkiraan puncak masa subur Anda berada pada hari ke-14. Setelah itu, kurangi puncak masa subur dengan angka 2 dan tambahkan 2 untuk mengetahui rentang masa subur Anda. Artinya, masa subur Anda secara keseluruhan berada pada hari ke-12 sampai hari ke-16.
Nah, bagi Anda yang tidak ingin hamil, maka Anda tidak disarankan untuk berhubungan seks pada rentang waktu tersebut. Sementara bila Anda ingin segera hamil dan punya anak, maka rutinlah berhubungan intim pada masa subur.
Hindari menggunakan metode KB kalender ini jika siklus haid Anda tidak teratur atau kurang dari 26 hari. Pasalnya, Anda akan mengalami kesulitan untuk menentukan masa subur sehingga kurang efektif.
Baca Selengkapnya: 5 Cara Cepat Hamil Dalam Waktu Singkat dan Tokcer
Keuntungan menggunakan KB Kalender
Sebelum dapat menerapkan metode kontrasepsi dengan KB kalender, ada baiknya jika Anda mengetahui terlebih dahulu mengenai siklus menstruasi. Siklus haid dibagi ke dalam tiga periode, yaitu:
- Periode awal dan masa infertilitas, yakni ketika Anda tidak sedang dalam kondisi subur. Pada masa ini, sel telur sedang diproduksi di dalam indung telur dan Anda sedang dalam kondisi menstruasi.
- Periode subur, yaitu kondisi ketika sel telur sudah dilepaskan dari indung telur dan berada di tuba falopi. Selain di tuba falopi, sebenarnya ketika sel telur sudah mencapai rahim, tetap memiliki kemungkinan untuk terjadi pembuahan jika ada sperma yang masuk.
- Periode tidak subur, yakni masa setelah ovulasi dinding rahim terjadi peluruhan.
Meski tidak dapat mencegah kehamilan hingga 100%, namun metode ini sangat tepat dipilih oleh pasangan yang tidak menginginkan efek samping penggunaan KB lainnya. Berbagai keuntungan KB kalender adalah:
- Tidak terdapat efek samping, seperit halnya alat KB lainnya.
- Tidak mengganggu kenyamanan ketika berhubungan intim.
Faktor penyebab kegagalan
Menurut penelitian, penggunaan KB kalender memiliki tingkat kegagalan hingga 24%. Hal ini bisa disebabkan banyak hal, salah satu yang paling sering adalah karena salah lupa mencatat periode haid setiap bulan.
Beberapa wanita salah menghitung masa awal periode haid dengan dihitung sejak berhentinya pendarahan. Padahal, siklus haid semestinya dimulai sejak hari pertama menstruasi. Bila Anda masih ragu, jangan segan untuk menanyakan pada dokter mengenai cara KB kalender yang alami.
Baca Juga: Saat Bercinta Pakai Kondom, Kapan Harus Menarik Penis Agar Tidak Hamil?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.