Pemantauan denyut jantung janin adalah salah satu parameter utama yang perlu dilakukan selama pemeriksaan rutin kehamilan pada trimester ketiga. Penting untuk memantau detak jantung bayi untuk memastikan bayi berada dalam kondisi yang baik selama trimester ketiga kehamilan dan selama persalinan.
Denyut jantung janin normal berada di antara 110 dan 160 denyut per menit pada akhir kehamilan dan persalinan.
Dokter dapat menggunakan perangkat internal atau eksternal untuk memantau detak jantung janin. Biasanya denyut jantung janin diukur menggunakan perangkat ultrasound.
Pada beberapa kasus tertentu dokter mungkin akan memasang perangkat pemantauan internal langsung ke kulit kepala bayi untuk membantu mengukur detak jantung secara lebih akurat.
Dokter Anda akan mencari berbagai jenis detak jantung, termasuk akselerasi dan deselerasi. Mereka akan mengawasi setiap perubahan terkait jantung yang mungkin terjadi, karena perubahan detak jantung merupakan tanda bahwa bayi atau ibu berisiko secara fisik.
Kondisi apa yang mendasari peningkatan denyut jantung bayi?
Peningkatan denyut jantung bayi atau yang dikenal dengan akselerasi adalah peningkatan jangka pendek dalam detak jantung setidaknya 15 detak per menit, yang berlangsung setidaknya 15 detik.
Akselerasi pada bayi biasanya adalah hal yang normal. Akselerasi memberi tahu dokter bahwa bayinya memiliki suplai oksigen yang cukup.
Kebanyakan janin mengalami akselerasi spontan di berbagai titik selama proses kehamilan dan persalinan.
Dokter Anda mungkin mencoba untuk memicu munculnya akselerasi jika mereka khawatir tentang kondisi bayi jika tidak ada akselerasi. Dokter dapat memicu terjadinya akselerasi dengan cara :
- secara perlahan menggoyangkan perut ibu
- menekan kepala bayi melalui leher rahim dengan jari
- pemberian suara singkat (stimulasi akustik vibro)
- memberi ibu makanan atau cairan
Jika teknik-teknik ini memicu terjadinya peningkatan detak jantung janin, itu pertanda bahwa bayi baik-baik saja.
Apa yang membuat Detak Jantung Melambat?
Deselerasi adalah penurunan sementara pada detak jantung janin. Ada tiga tipe dasar deselerasi: deselerasi dinil, deselerasi lambat, dan deselerasi variabel.
Deselerasi dini adalah kondisi normal dan biasanya tidak memprihatinkan. Sedangkan deselerasi lambat dan deselerasi variabel kadang-kadang bisa menjadi pertanda bahwa terjadi sesuatu pada bayi.
Deselerasi Dini
Deselerasi dini dimulai sebelum puncak kontraksi. Deselerasi dini dapat terjadi ketika kepala bayi terkompresi. Biasanya deselerasi dini terjadi pada trimester ketiga mendekati persalinan, saat bayi turun mendekati jalan lahir.
Mereka juga dapat terjadi selama persalinan dini jika bayi prematur atau dalam posisi sungsang karena kondisi-kondisi menyebabkan rahim memberikan tekanan pada kepala saat kontraksi. Deselerasi dini umumnya tidak berbahaya.
Deselerasi lambat
Deselerasi lambat tidak dimulai sampai puncak kontraksi atau setelah kontraksi rahim selesai.
Kadang-kadang, deselerasi lambat merupakan kondisi yang normal, selama denyut jantung bayi juga menunjukkan percepatan (ini dikenal sebagai variabilitas) dan pemulihan cepat ke kisaran denyut jantung normal.
Dalam beberapa kasus, deselerasi lambat bisa menjadi tanda bahwa bayi tidak mendapatkan cukup oksigen.
Deselerasi lambat yang terjadi bersamaan dengan detak jantung yang cepat (takikardia) dan variabilitas yang sangat sedikit dapat berarti bahwa kontraksi dapat membahayakan bayi karena mengurangi asupan oksigen.
Dokter dapat menyarankan operasi sesar darurat jika deselerasi lambat dan faktor-faktor lain menunjukkan bahwa bayi dalam bahaya.
Deselerasi variabel
Deselerasi variabel tidak teratur, biasanya menyebabkan pola detak jantung janin yang terlihat lebih dramatis daripada deselerasi lambat.
Deselerasi variabel terjadi ketika tali pusat bayi mengalami kompresi sementara. Kondisi tubuh bayi tergantung pada aliran darah yang stabil melalui tali pusat untuk menerima oksigen dan nutrisi penting lainnya.
Deselerasi variabel yang terjadi secara berulang bisa menjadi tanda bahwa aliran darah bayi berkurang. Pola seperti itu bisa berbahaya bagi bayi.
Dokter akan memutuskan apakah deselerasi variabel merupakan masalah berdasarkan apa yang dipantau oleh monitor detak jantung janin. Faktor lain adalah seberapa dekat bayi dengan kelahiran.
Sebagai contoh, dokter Anda mungkin ingin melakukan operasi caesar jika ada deselerasi variabel yang parah di awal persalinan. Tetapi deselerasi variabel dianggap normal jika terjadi sebelum persalinan dan disertai dengan akselerasi.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.