Ketika berjalan-jalan di sebuah perbelanjaan, seringkali Anda melihat banyak sekali program edukasi anak atau produk mainan yang menjamin akan kecerdasan dan tumbuh kembang balita. Terkadang harga yang ditawarkan pun tidak main-main.
Sebagai orang tua, banyak pertimbangan dalam menentukan yang terbaik untuk si buah hati. Sebelum menentukan untuk memilih program maupun membeli mainan, baca tips berikut yang dapat Anda lakukan untuk membantu mengoptimalkan tumbuh kembang si buah hati!
Kegiatan stimulasi anak sehari-hari
Anda harus tahu, bahwa stimulasi terbaik itu itu bukan berarti memilih program edukasi atau mainan yang mahal. Stimulasi yang optimal juga bisa dilakukan di rumah.
Otak anak yang dalam masa sensitive period di bawah lima tahun sangat penting untuk distimulasi. Ketika terstimulasi, otak anak menghasilkan milyaran sel baru yang sangat berguna hingga anak tersebut beranjak remaja.
Peneliti bernama Martha Farah dari Universitas Pennsylvania departemen neuroscience & society menjabarkan sebuah penelitian yang berlangsung selama 20 tahun dengan kesimpulan bahwa stimulasi yang tepat sangat dibutuhkan sejak dini. Lalu bagaimana stimulasi yang dibutuhkan oleh balita kita?
Stimulasi dilakukan dengan tujuan untuk mengoptimalkan kecerdasan pada anak-anak. Menurut teori yang dikembangkan oleh Howard Gardner dari Harvard University, kecerdasan dibagi menjadi delapan jenis.
Dengan mengetahui jenis-jenis kecerdasan berikut, Anda bisa lebih mudah mengoptimalkan stimulasi pada balita Anda.
Kecerdasan Bahasa/Verbal (Verbal/Linguistic Intelligence)
Kecerdasan bahasa ini merupakan kemampuan anak untuk mengungkapkan sesuatu dengan kata-kata yang jelas dan dapat dipahami oleh orang lain.
Anda dapat mengoptimalkan kecerdasan ini dengan rutin membaca buku bergambar anak, sering berinteraksi dan mengajak bicara anak. Membacakan cerita atau membaca bersama bisa dilakukan sedini mungkin semenjak anak lahir. Tidak ada umur yang terlalu cepat terlambat untuk membaca buku.
Kecerdasan Matematika (Logical/Mathematical intelligence)
Anak yang memiliki kecerdasan matematika terlihat ketika anak mampu memecahkan masalah sehari-hari, gemar berhitung, dan juga mampu menganalisa proses sebab akibat yang ada pada sekitarnya.
Hal ini sangat mudah ditemukan dalam kehidupan sehari-hari. Tunjukan pada anak mengapa air bisa membeku di dalam kulkas atau habis menguap jika dipanaskan, hitung jumlah sendok atau piring yang akan disediakan di meja, apa yang harus dilakukan jika kita merasa kedinginan dan lain-lain.
Dengan memberikan aktivitas yang berhubungan dengan kehidupan sehari-hari, anak akan mudah untuk memahaminya.
Kecerdasan Musik (Musical Intelligence)
Anak dengan kecerdasan musik memiliki ketertarikan tinggi dengan nada-nada maupun melodi. Mereka mampu mengungkapkan perasaan melalui instrument musik dan juga belajar dengan cepat dengan bantuan musik ataupun sesuatu yang berirama.
Bernyanyi bersama dengan nada yang benar adalah cara yang paling mudah dilakukan untuk mengembangkan kecerdasan musik. Biarkan anak bereksperimen menciptakan bunyi dari alat-alat di rumah. Peralatan dapur adalah salah satu favorit anak balita untuk bermain menciptakan suara.
Kecerdasan Visual (Visual/spatial intelligence)
Kecerdasan visual merupakan kemampuan anak untuk menginterpretasikan sesuatu melalui gambar.
Anak mampu merakit sesuatu secara 3D (seperti balok/mainan berkonstruksi) maupun 2D (gambar di kertas) sehingga mewujudkan sesuatu yang memiliki makna yang bisa dipahami, seperti membangun rumah-rumahan atau menggambar.
Ajak anak Anda untuk menuangkan imajinasinya melalui gambar, berikan pensil dan kertas sehingga mereka bebas untuk berkreasi. Balok, mainan rakitan, dan dough juga membantu anak untuk meningkatkan kemampuan visualnya secara nyata. Ambil sebuah gambar atau photo lalu biarkan anak bercerita apa yang dilihatnya.
Kecerdasan Fisik (Body/kinesthetics intelligence)
Mungkin Anda merasa capai menjaga anak yang aktif bergerak. Namun, bisa jadi itu merupakan caranya untuk mengasah kemampuan dalam meningkatkan kecerdasan fisik. Anak mampu mengungkapkan apa yang ada dipikirannya melalui gerakan.
Ajak anak Anda untuk rutin ke ruangan terbuka,berolahraga dan menghadapi tantangan di luar. Bermain perosotan, memanjat pohon, bermain sepeda adalah contoh kegiatan yang dapat mengasah kecerdasan fisik anak.
Kecerdasan Intrapersonal (Intrapersonal Intelligence)
Anak belajar untuk memahami apa yang diinginkannya. Selain itu, kecerdasan ini juga membantu anak untuk mengendalikan emosi dan juga perasaan-perasaan yang dialaminya.
Tanyakan apa yang dia inginkan saat lliburan, bagaimana perasaannya jika bertemu teman baru, dan juga biarkan si anak menentukan aktifitas yang dia inginkan bersama anda.
Kecerdasan interpersonal (Interpersonal Intelligence)
Kecerdasan ini mengajak anak untuk menemukan cara terbaik berhubungan dengan orang lain. Kita sebagai manusia yang hidup bersosialisasi, kecerdasan ini merupakan hal yang penting. Kemampuan anak untuk dapat “bergaul” sangat dibutuhkan untuk mengasah skill ini.
Anda bisa mengoptimalkan dengan mengajak anak berdiskusi tentang berbagai macam hal. Seperti, apa yang membuat orang sedih atau senang. Bermain bersama teman-teman, mengikuti suatu kegiatan dengan komunitas dapat mengoptimalkan kecerdasan ini.
Kecerdasan alam (Naturalis Intelligence)
Kecerdasan ini merupakan kemampuan anak untuk menghargai apa yang ada di alam. Tidak merusak tanaman atau menyakiti makhluk hidup lain seperti hewan, dapat membantu anak untuk memahami pentingnya hubungan baik antara manusia dan makhluk hidup lainnya maupun hal yang ada di alam.
Ajarkan anak untuk selalu membuang sampah pada tempatnya, melihat alam luas seperti pegunungan atau pantai, dan juga memberi makan pada hewan peliharaan. Dengan demikian anak akan mendapat pengertian bahwa makhluk hidup dan alam memiliki ketergantungan yang kuat.
Demikian delapan kecerdasan yang dimiliki oleh anak-anak. Anda sangat berperan dalam mengoptimalkan kecerdasan tersebut sehingga tumbuh kembang anak optimal.
Semua kegiatan untuk membantu kecerdasan anak dapat dilakukan kapan saja dan tidak perlu harus merogoh kantong dalam-dalam. Yuk, jangan buang waktu lagi! Segera mulai mengoptimalkan kecerdasan anak Anda!
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.