Makanan yang digoreng memang terasa lebih nikmat dan gurih, sehingga menjadi favorit banyak orang. Akan tetapi, tidak semua makanan yang digoreng itu sehat, lho! Sehat atau tidaknya makanan yang digoreng tergantung dari jenis minyak apa yang digunakan. Hati-hati, jangan sampai Anda salah memilih minyak karena bisa membahayakan Anda dan keluarga. Lalu, bagaimana cara memilih minyak goreng yang sehat? Baca ulasan lengkapnya berikut ini.
Memilih minyak goreng dari jenis minyak
Karena digunakan setiap hari, Anda harus lebih cermat dan bijak saat memilih minyak goreng. Pasalnya, kandungan nutrisi yang ada di dalam setiap jenis minyak berbeda-beda.
Memilih minyak goreng yang sehat dapat membantu mengendalikan kadar kolesterol di tubuh. Selain itu, menentukan jenis minyak goreng yang tepat juga dapat membantu Anda menjaga kesehatan jantung hingga menurunkan berat badan, lho!
Supaya tidak bingung, ketahui dulu berbagai jenis minyak sebelum Anda memilih minyak goreng yang sehat berikut ini:
1. Minyak kelapa
Minyak kelapa adalah jenis minyak yang paling sering digunakan untuk menggoreng. Minyak ini mempunyai aroma yang kuat dan dapat bertahan lama di suhu ruang. Hal itulah yang membuat minyak kelapa sering digunakan untuk menggoreng hingga memanggang kue.
Minyak kelapa memiliki kadar lemak jenuh sebesar 90%. Hati-hati, kandungan tersebut dapat meningkatkan kadar kolestrol jahat (Low Density Lipoprotein / LDL) dalam tubuh. Dalam jangka panjang, kolestrol jahat yang menumpuk dalam tubuh dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Namun, ada juga jenis minyak kelapa VCO (Virgin Coconut Oil) yang kandungannya lebih baik. Minyak kelapa VCO memiliki kandungan antioksidan yang lebih tinggi dan kolestrol baik (High Density Lipoprotein / HDL). Antioksidan ini berfungsi untuk menyehatkan jantung dan mencegah pembentukan plak dalam dinding pembuluh darah.
Jika Anda ingin memilih minyak goreng berupa minyak kelapa, tidak disarankan untuk digunakan setiap hari. Kandungan lemak jenuhnya yang tinggi cenderung tidak baik bagi kesehatan dibandingkan jenis minyak lain.
2. Minyak sawit
Minyak sawit adalah jenis minyak yang mengandung asam palmitat dan asam jenuh. Tanpa disadari, kedua kandungan tersebut berpotensi meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh.
Di sisi lain, minyak sawit juga mengandung vitamin A, vitamin E, asam oleat, dan linoleat. Bagi Anda yang ingin memilih minyak goreng dengan minyak sawit, sebaiknya berhati-hati karena kandungan vitamin dan mineral tadi juga termasuk dalam minyak jenuh.
Baca Juga: Manfaat Minyak Kelapa untuk Kesehatan Serta Kecantikan
3. Minyak kanola
Jika Anda ingin memilih minyak goreng yang dapat menurunkan kadar kolestrol, maka minyak kanola bisa jadi pilihan yang tepat. Pasalnya, jenis minyak ini hanya mengandung 7% asam lemak jenuh.
Selain itu, kandungan asam lemak tak jenuh dalam minyak kanola juga termasuk tinggi. Bahkan di dalamnya ada juga senyawa vitamin E yang dapat membantu melindungi jantung.
4. Minyak zaitun
Salah satu jenis minyak yang dianggap cukup baik dikonsumsi adalah minyak zaitun. Salah satu alasan utamanya karena minyak ini mengandung 5-10 kali lipat lemak sehat yang dibutuhkan tubuh. Maka tak heran jika manfaat minyak zaitun terbukti dapat menurunkan kadar lemak jahat di dalam tubuh dengan sangat baik.
Baca Selengkapnya: Kenali Manfaat Minyak Zaitun untuk Kesehatan Wajah
Para ahli juga mengatakan bahwa mengonsumsi setidaknya 2 sendok makan minyak zaitun setiap hari dapat memberikan manfaat bagi tubuh. Konsumsi minyak zaitun secara rutin dapat mencegah penyakit jantung, stroke, hipertensi, hingga memperbaiki hiperlipidemia.
Jenis minyak ini juga dipercaya dapat mencegah berbagai penyakit berbahaya lainnya, mulai dari kanker payudara, peradangan usus, gangguan hati, dan radang pankreas. Anda bisa menggunakan minyak zaitun untuk memasak, menumis maupun sebagai campuran salad yang bisa dikonsumsi setiap hari.
Sangat penting bagi Anda untuk mengetahui kandungan zat yang ada dalam setiap jenis minyak yang akan digunakan. Sebelum memilih minyak goreng, selalu perhatikan kandungan gizinya dan baca komposisi minyak secara saksama.
Baca Juga: 8 Manfaat Minyak Kutus-Kutus
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.