Diare merupakan suatu kondisi di mana terjadi peningkatan frekuensi buang air besar dan disertai dengan kondisi tinja yang lebih lunak, kram perut, mual, dan demam. Walaupun diare dapat sembuh dengan sendirinya setelah beberapa hari tanpa memerlukan penanganan secara khusus, karena kemampuan sistem pertahanan tubuh anak atau sistem imun yang dapat mengatasi serangan bakteri, virus atau parasit yang menjadi penyebab diare.
Tetapi obat diare juga kadang diperlukan untuk mengatasi diare terutama ketika sudah berlangsung lebih dari sehari. Pada dasarnya, pemberian obat diare akan disesuaikan dengan penyebab diare tersebut sehingga pemberian obat dapat bekerja secara optimal dalam menyembuhkan gejala dan kondisi.
Baca juga: Aturan Mengonsumsi Obat Antibiotik Saat Diare
Penyebab diare pada anak
Penyebab diare sendiri ada bermacam-macam, berikut ini sejumlah bakteri, virus, dan parasit yang sering menjadi penyebab diare:
- Virus jenis rotavirus, norovirus, astrovirus, maupun adenovirus
- Bakteri jenis Salmonella, E. Coli, Staphylococcus, Campylobacter
- Parasit Giardiasis
Selain bakteri, virus, dan parasit, ada juga hal lain yang menjadi penyebab diare, antara lain:
- Terlalu banyak minum jus yang bersifat asam
- Alergi terhadap makanan tertentu
- Penggunaan obat antibiotik yang tidak tuntas
- Keracunan makanan atau minuman
Obat diare yang tepat untuk anak
Jika anak mengalami diare namun masih bisa makan dan minum serta tidak mengalami dehidrasi yang parah, sebaiknya tidak usah diberikan obat diare. Namun bila diare pada anak tidak kunjung reda selama lebih dari 5 hari, maka sebaiknya segara dibawa ke dokter untuk penanganan yang lebih intensif.
Jika sudah ditemukan penyebab diare, maka dokter akan memberikan beberapa obat untuk mempercepat penyembuhan, antara lain:
1. Larutan rehidrasi oral
Obat ini digunakan untuk mencegah dan mengatasi hilangnya cairan dan elektrolit dalam tubuh akibat dehidrasi selama diare. Larutan rehidrasi oral yang berisi elektrolit akan menggantikan cairan tubuh yang hilang secara lebih cepat. Cobalah untuk diberikan pada anak setelah selesai BAB atau muntah agar anak tidak lemas.
2. Antibiotik
Pemberian obat antibiotik hanya berfungsi untuk diare yang disebabkan oleh bakteri saja dan tidak perlu diberikan pada anak yang mengalami diare karena pengaruh virus atau parasit. Selain itu, pemakaian antibiotik harus sesuai anjuran dan pengawasan dari dokter.
3. Antidiare
Obat diare jenis loperamide atau kaolin-pektin mampu mengurangi tingkat frekuensi BAB dengan cara memperlambat kinerja dari otot pada usus. Hanya saja obat antidiare sebaiknya tidak diberikan pada anak karena sifatnya yang merupakan obat keras dan bisa mengakibatkan mual.
4. Probiotik
Obat probiotik berasal dari bakteri baik yang dipercaya mampu mengalahkan bakteri jahat yang menjadi penyebab diare. Probiotik juga bisa ditemukan pada minuman yogurt dan keju yang dapat membantu mengatasi masalah pada saluran cerna.
Baca juga: Manfaat Makanan Probiotik untuk Meningkatkan Daya Tahan Tubuh
5. Paracetamol atau ibuprofen
Obat paracetamol atau ibuprofen dapat diberikan pada anak jika diare yang diderita mengakibatkan demam dan pusing. Diare umumnya menyebabkan anak menjadi kekurangan cairan sehingga mengalami dehidrasi. Agar terhindar dari kondisi tersebut, Anda disarankan untuk mengonsumsi tambahan cairan dalam jumlah banyak terutama pada saat anak mengalami diare.
Gejala dehidrasi akibat diare pada anak
Pada umumnya munculnya dehidrasi akibat diare yang dialami dalam waktu yang cukup lama ditandai melalui sejumlah tanda-tanda seperti muntah, mudah merasa haus, badan menjadi lemas dan lesu, kondisi wajah menjadi pucat pasi, kering pada mulut, bibir, serta lidah dan mata menjadi cekung atau sayu.
Jika anak menunjukkan tanda-tanda dehidrasi parah maka sebaiknya segeralah membawanya ke klinik, puskesmas, atau rumah sakit yang paling dekat guna mendapatkan cairan pengganti yang disalurkan lewat infus. Jika Anda sudah memberikan penanganan dini dan obat diare dari apotek namun anak belum sembuh atau bahkan bertambah parah, segera periksakan ke dokter. Karena diare yang dialami oleh anak juga bisa disebabkan oleh karena adanya sebuah komplikasi dari penyakit lain yang mungkin belum terdeteksi.
Baca juga: Tanda Bayi Mengalami Dehidrasi
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.