Bagaimana diabetes mempengaruhi tubuh? Diabetes adalah salah satu hasil dari ketidakmampuan tubuh dalam memproduksi insulin. Insulin adalah suatu hormon yang mengizinkan tubuh untuk mengubah glukosa, atau gula, menjadi energi.
Jika tubuh Anda memiliki kesulitan dalam memetabolisme glukosa, ini akan mengarah pada tingginya level gula darah Anda. Kejadian ini dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka.
Pada orang-orang yang menderita diabetes, luka cenderung sembuh lebih lambat namun bertambah parah secara lebih cepat. Maka dari itu, Anda penderita diabetes harus benar-benar mengetahui apa alasan dibalik fakta tersebut.
Meskipun luka potong, luka gores, dan luka borok dapat terjadi di berbagai bagian tubuh, kaki biasanya lebih mudah terkena luka. Sedikit luka di kaki pada penderita diabetes bisa berdampak parah.
Mengapa luka sembuh lebih lambat?
Ketika Anda memiliki diabetes, berbagai faktor dapat mempengaruhi kemampuan tubuh Anda untuk mengobati luka. Di antaranya adalah sebagai berikut.
A. Gula darah tinggi
Tingginya gula darah dapat menjadi faktor utama apakah luka bisa lebih mudah sembuh atau tidak. Jika kadar gula darah Anda melebihi batas normal, itu dapat:
- menghambat nutrisi dan oksigen untuk mengenergikan sel.
- menghambat sistem imun dari berfungsi secara efisien.
- meningkatkan inflamasi sel-sel tubuh.
Nah, efek-efek inilah yang dapat memperlambat luka.
B. Neuropati
Neuropati peripheral dapat juga menjadi efek dari tingginya kadar gula darah. Seiring berjalannya waktu, itu dapat mempengaruhi jaringan saraf dan pembuluh darah. Ini juga dapat menyebabkan area terdampak terasa “lumpuh” atau kehilangan sensasi.
Neuropati biasanya terjadi di daerah tangan dan kaki. Ketika itu terjadi, Anda mungkin saja tidak akan mampu merasakan luka jika itu terjadi. Ini adalah salah satu alasan utama mengapa luka pada kaki lumrah pada penderita diabetes.
C. Sirkulasi yang Buruk
Para penderita diabetes biasanya dua kali lebih berpotensi terjangkit penyakit vaskular periferal, suatu kondisi dimana terjadi sirkulasi darah yang buruk. Penyakit vascular periferal ini menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menyebabkan aliran darah ke anggota-anggota tubuh berkurang.
Kondisi ini juga mempengaruhi kemampuan sel darah merah untuk melewati sepanjang pembuluh darah dengan mudah. Gula darah yang lebih tinggi dari normal meningkatkan kekentalan darah dan mempengaruhi aliran darah di dalam tubuh lebih parah lagi.
D. Kekurangan sistem imun
Banyak orang yang menderita diabetes juga memiliki masalah dengan aktivasi sistem imunnya. Ini menyebabkan adanya penurunan sel penyerang yang dikirimkan untuk mengobati luka.
Jika sistem imun Anda tidak dapat berfungsi secara semestinya, pengobatan luka akan menyebabkan proses penyembuhan melambat dan potensi infeksinya semakin besar.
E. Infeksi
Jika sistem imun Anda tidak berfungsi secara baik, tubuh Anda bisa susah melawan bakteri yang menyebabkan infeksi. Gula darah yang tinggi juga meningkatkan kemungkinan terjadinya infeksi ini. Itu karena bakteri bisa “menumpang” pada gula berlebih yang ada pada aliran darah.
Gula darah tinggi ini juga mencegah sel-sel imun dalam melawan bakteri penginvasi.
Lalu, apa yang akan terjadi jika luka tidak diobati?
Jika luka tidak diobati, terutama bagi Anda para penderita diabetes, luka-luka tersebut dapat dengan cepat berubah menjadi infeksi dan komplikasi yang lebih serius. Pengobatan paling serius atau parah biasanya adalah amputasi.
Orang dengan diabetes lima belas kali lebih berpotensi mendapatkan amputasi karena luka pada kaki dan penyumbatan darah.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.