Kehadiran vaksin COVID-19 menjadi angin segar di tengah pandemi COVID-19 di tanah air. Akan tetapi, munculnya kabar efek samping vaksin membuat beberapa orang justru mengurungkan niatnya untuk divaksin -- takut jika nantinya malah merugikan kesehatan. Eits, efek samping vaksin COVID-19 bisa diatasi, kok. Begini caranya.
Apa saja efek samping vaksin COVID-19?
Masyarakat sejatinya tidak perlu ragu saat ingin menerima vaksin COVID-19. Pasalnya, vaksin yang diproduksi secara massal tentunya sudah melewati proses uji klinis yang panjang dan baru bisa didistribusikan setelah dipastikan aman, ampuh, stabil, dan efisien.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Namun, sama seperti vaksin dan obat pada umumnya, vaksin COVID-19 juga dapat menimbulkan efek samping. Hanya saja, hal ini tidak mesti terjadi, tergantung dari kondisi tubuh masing-masing orang. Itulah kenapa ada yang hanya merasakan efek samping ringan, tapi ada juga yang tidak merasakan efek samping sama sekali.
Beberapa efek samping vaksin COVID-19 yang tergolong ringan antara lain:
- Nyeri, kemerahan, atau ruam di area bekas suntikan
- Demam
- Nyeri otot atau pegal-pegal
- Badan lemas
- Sakit kepala
- Mual atau muntah
Pemberian vaksin COVID-19 mungkin saja menimbulkan reaksi lain seperti alergi, biduran (urtikaria), oedem, reaksi anafilaksis, hingga pingsan. Akan tetapi, hal tersebut bisa dibilang sangat jarang terjad karena dapat diantisipasi sejak awal saat proses skrining sebelum vaksin.
Baca juga: Kupas Tuntas Vaksin COVID-19: Efikasi, Syarat, dan Efek Samping
Cara mengatasi efek samping vaksin COVID-19
Jangan buru-buru panik saat mengalami efek samping vaksin COVID-19, apalagi yang tergolong ringan seperti nyeri di bekas suntikan atau bahkan demam. Hal ini justru menunjukkan bahwa sistem kekebalan Anda sedang bereaksi terhadap antigen dari vaksin yang masuk.
Setelah divaksin, aliran darah akan meningkat sehingga lebih banyak sel kekebalan yang bersirkulasi dalam tubuh. Nah, proses inilah yang membuat suhu tubuh Anda cenderung meningkat atau demam, pertanda tubuh Anda sedang berjuang melawan virus.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Tidak mengalami efek samping vaksin COVID-19 bukan berarti tubuh Anda tidak bereaksi terhadap vaksin, ya. Lagi-lagi, reaksi tubuh setiap orang berbeda-beda.
Bagaimana jika mengalami reaksi sistemik seperti demam dan malaise? Lakukan hal berikut untuk mengatasi efek samping vaksin COVID-19:
- Perbanyak minum air putih
- Gunakan baju yang nyaman
- Kompres atau mandi air hangat
- Minum obat paracetamol sesuai dosis
Hati-hati saat ingin minum obat pereda nyeri seperti paracetamol, ibuprofen, atau antihistamin guna mengatasi efek samping vaksin COVID-19. Anda diperbolehkan mengonsumsi obat-obatan tersebut jika tidak memiliki riwayat penyakit tertentu. Bagi Anda yang memiliki penyakit penyerta, sebaiknya konsultasikan dulu sebelum minum obat apa pun setelah divaksin.
Baca juga: Belum Bisa Divaksin COVID-19, Bagaimana Cara Lindungi Anak dari Virus Corona?
Adakah cara mencegah terkena efek samping vaksin COVID-19?
Potensi terjadinya efek samping setelah divaksin semestinya bukan menjadi alasan untuk tidak divaksin. Ingat, kondisi tubuh setiap orang berbeda-beda sehingga reaksi efek samping yang akan muncul pun akan berbeda. Toh, efek samping vaksin umumnya hanya bersifat sementara dan akan hilang dengan sendirinya.
Itulah kenapa ada proses skrining atau pengecekan kondisi tubuh sebelum vaksin diberikan. Pada tahap ini, peserta vaksin dianjurkan untuk memberi tahukan semua riwayat penyakit yang pernah atau sedang diderita kepada petugas.
Paket Vaksin Hepatitis B Di NK Health Klinik
Cegah Penyakit Hepatitis B dengan Vaksin. Paket ini termasuk 3x suntik vaksin Hepatitis B, biaya registrasi, konsultasi dengan dokter, dan pemeriksaan tanda-tanda vital.
Selain untuk mengetahui riwayat kesehatan pasien, sesi skrining juga penting untuk mencegah risiko munculnya efek samping vaksin COVID-19. Jadi, bila petugas menilai bahwa kondisi tubuh Anda cukup berisiko mengalami reaksi vaksin, Anda tidak diperbolehkan untuk lanjut vaksin.
Contohnya, penderita diabetes atau hipertensi yang tidak terkontrol termasuk kelompok yang tidak boleh menerima vaksin COVID-19. Begitu pula jika Anda memiliki riwayat autoimun atau sedang hamil, Anda tidak disarankan untuk menerima vaksin.
Secara umum, efek samping vaksin COVID-19 tergolong ringan dan akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari. Maka dari itu, jangan sampai Anda melewatkan vaksin supaya tubuh terlindungi dari virus corona. Setelah divaksin pun, jangan lupa juga untuk tetap menjalankan protokol kesehatan demi memutus rantai penyebaran virus corona penyebab COVID-19.
Baca selengkapnya: Mutasi COVID-19 Kian Mengganas, Apa yang Harus Dilakukan?
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.