Infeksi saluran kencing atau Urinary Tract Infection (UTI) bisa dialami oleh pria ataupun wanita. Infeksi saluran kencing ini dapat disebabkan oleh infeksi bakteri yang terjadi pada saluran kencing. Meskipun dapat terjadi oleh siapa saja, tetapi dalam beberapa kasus, wanita lebih rentan terkena risiko infeksi saluran kemih.
Jenis bakteri yang biasa menjadi penyebab infeksi saluran kencing (ISK) adalah Escherichia coli (E coli). Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney, penyebab infeksi saluran kencing lainnya dapat disebabkan oleh klamidia dan mycoplasma. Yang membedakan antar keduanya adalah bakteri E coli menyebar di usus besar, sedangkan klamidia bisa menyebar melalui penyakit seksual menular.
Penyebab infeksi saluran kencing
Ada beberapa hal yang dapat menjadi penyebab infeksi saluran kencing, di antaranya:
- Adanya batu kandung kemih atau batu ginjal yang menghambat saluran kencing
- Urine pada kandung kemih sulit untuk keluar
- Kesalahan dalam pemakaian alat kontrasepsi seperti kondom dan diafragma
- Kemoterapi atau kondisi penyakit yang melemahkan daya tahan tubuh
- Membesarnya kelenjar prostat yang terjadi pada pria
Gejala infeksi saluran kencing
Infeksi saluran kencing memiliki beberapa tanda-tanda atau gejala tertentu, antara lain:
- Warna urine yang keruh dan atau disertai dengan darah
- Bau tidak sedap yang muncul ketika buang air kecil
- Lebih sering buang air kecil
- Ada rasa kencing yang tidak tuntas atau masih tersisa
- Perut bagian bawah mengalami kram
- Gelisah dan perasaan kebingungan yang muncul
Cara mengatasi infeksi saluran kencing secara alami
Berikut ini adalah beberapa cara pengobatan alami yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan infeksi saluran kencing atau Urinary Tract Infection (UTI).
1. Hindari menahan kencing
Menahan kencing atau buang air kecil dapat menjadi salah satu penyebab infeksi saluran kencing. Hal itu disebabkan oleh risiko berkembangnya bakteri dalam kandung kemih karena bakteri tersebut seharusnya langsung ikut terbuang ketika buang air kecil tetapi tertahan dan justru menyebar di saluran kemih
Kebiasaan buang air kecil juga wajib dilakukan setelah selesai melakukan hubungan seksual dengan pasangan. Tujuannya untuk mencegah agar bakteri tidak menyebar ke dalam saluran kencing.
Baca juga: Akibat Menahan Kencing, Apa Bahayanya bagi Kesehatan Tubuh?
2. Kompres hangat
Untuk membantu mengurangi rasa nyeri saat buang air kecil yang timbul akibat infeksi saluran kemih, Anda dapat menggunakan batal kompres hangat di area sekitar kandung kemih selama 15 menit.
Gunakan kain sebagai alas bantal dengan tubuh untuk mengurangi rasa terbakar atau rasa terlalu panas yang timbul akibat penggunaan kompresan.
3. Kenakan celana dengan bahan yang nyaman
Pemilihan bahan pakaian yang dikenakan terutama celana juga sebaiknya diperhatikan. Pemakaian celana yang terlalu ketat sebaiknya dihindari karena dapat menimbulkan kondisi lembab dan menyebabkan bakteri dapat dengan mudah berkembang baik pada area tubuh bagian bawah.
Oleh karena itu, ada baiknya untuk memakai celana berbahan katun yang tidak terlalu ketat sehingga aman dan baik untuk kesehatan kulit.
4. Minum air putih
Minum air putih yang cukup dapat memberikan dampak positif pada tubuh. Tidak hanya untuk mencukupi kebutuhan cairan dalam tubuh, tetapi minum air putih yang cukup dan rutin dapat memberikan banyak manfaat lain bagi tubuh, seperti mengurangi risiko gangguan infeksi saluran kencing dan batu ginjal.
Kecukupan cairan dalam tubuh akibat rajin minum air putih juga berguna untuk mencegah dehidrasi dan membuang bakteri-bakteri dalam saluran kencing yang akan keluar melalui urine saat buang air kecil.
Selain itu, kurangi minuman yang mengandung pewarna, perasa, kafein, maupun soda untuk menghindari kemungkinan menderita infeksi saluran kencing. Hindari juga minuman beralkohol dan minuman manis untuk mencegahbertambah parahnya infeksi pada saluran kemih.
Baca juga: Manfaat Minum Air Putih, Benarkah 8 Gelas Sehari Sudah Cukup?
5. Menjaga Kebersihan Organ Tubuh
Menjaga kebersihan diri sendiri juga akan membantu memperparah timbulnya risiko infeksi saluran kencing.
Meski saat ini ada banyak produk pembersih daerah kewanitaan, tetapi ada cara yang cukup mudah untuk dilakukan dalam menjaga area genital dan mencegah gangguan infeksi saluran kencing.
Lakukan pembersihan secara teratur dan membilas area genital dari arah depan ke belakang untuk menghindari bakteri agar tidak masuk ke dalam saluran kencing. Hal ini dapat dilakukan setelah buang air kecil ataupun setelah berhubungan seksual.
6. Perbanyak asupan vitamin C
Bagi penderita infeksi saluran kemih disarankan untuk memperbanyak asupan vitamin C. Rasa asam yang terdapat pada kandungan vitamin C dapat membantu mengurangi bakteri pada saluran kencing.
Asupan vitamin C ada bermacam-macam, tetapi sebaiknya hindari buah jeruk. Meskipun jeruk menjadi salah satu buah yang mengandung vitamin C, namun sebaiknya tidak dikonsumsi oleh penderita infeksi saluran kencing.
Sebagai penggantinya, Anda dapat makan buah-buahan berwarna hijau atau buah lain, seperti kiwi, apel, melon, dan tomat. Selain itu, mengonsumsi jus cranberry juga diklaim baik untuk membantu mengatasi infeksi saluran kemih.
Baca juga: Buah yang Mengandung Vitamin C
7. Menerapkan pola hidup sehat
Menerapkan pola hidup sehat akan membantu. Tidak hanya dalam menghindari infeksi saluran kencing, tetapi juga menjaga kesehatan secara keseluruhan.
Hentikan kebiasaan merokok, minum minuman beralkohol ataupun minuman kemasan dan ganti dengan mengonsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran, serta minum air putih yang cukup. Cara alami ini akan membantu Anda mengatasi masalah infeksi saluran kemih yang mungkin dialami.
Apa yang harus dilakukan jika mengalami gejala infeksi saluran kencing?
Selain menjalani penerapan pola hidup sehat dan menerapkan beberapa cara di atas, beberapa kondisi tertentu mewajibkan Anda untuk berkonsultasi dengan dokter demi mendapatkan pengobatan secara medis.
Pemeriksaan yang mungkin diperlukan untuk mengetahui ada tidaknya masalah infeksi saluran kencing adalah dengan melakukan tes urine atau pengambilan sampel urine untuk menguji bakteri dan sel darah putih, serta pemeriksaan sinar X ataupun cystoscopy (pemeriksaan melalui lubang ke kandung kemih).
Terkadang, dokter juga mungkin akan memberikan obat antibiotik atau paracetamol untuk mengurangi rasa sakit pada penderita infeksi saluran kencing jika kondisi masih tergolong ringan.
Pada kondisi infeksi saluran kemih yang sudah cukup berat, tindakan operasi atau pembedahan mungkin diperlukan untuk mengembalikan aliran urine yang normal dan membantu membersihkan infeksi akibat penyakit prostat, batu ginjal, atau penyumbatan sistem kemih lainnya.
Baca juga: Cara Mengobati Infeksi Saluran Kemih dengan Operasi Laser
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.