Rasa mual bahkan sampai muntah merupakan hal yang sering dialami oleh ibu hamil terutama hamil muda, padahal ibu hamil harus cukup makan untuk kesehatannya dan janin yang dikandungnya, oleh karena itu mengatasi mual saat hamil dirasa sangat perlu dan penting sekali.
Mual muntah saat hamil dikenal dengan istilah "morning sickness". Berdasarkan penelitian, hal ini dialami oleh 80% ibu hamil dengan gejala yang bervariasi mulai dari yang ringan (kebanyakan ringan) yang dapat terkontrol dan hilang sendiri. Namun ada juga yang berat dengan gejala muntah berlebihan, tidak mau makan sama sekali hingga ibu menjadi lemah, kondisi seperti ini disebut hiperemesis gravidarum. Tidak seperti morning sickness, hyperemesis gravidarum dapat membahayakan ibu dan janinnya.
Ada banyak cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi bahkan mengatasi mual dan muntah, namun amankah cara yang dilakukan itu? karena yang mengalami mual adalah ibu hamil, maka kita harus ekstra hati-hati jangan sampai mual muntah teratasi tapi malah ada efek buruk terhadap ibu hamil ataupun janinnya. Oleh karena itu mari kita ketahui cara aman mengatasi mual muntah saat hamil. Untuk dapat mengatasi mual dan muntah dengan aman maka penanganan akan disesuaikan dengan tingkatan gejalanya (ringan atau berat).
Dalam hal ini ada tiga kelompok pengobatan mual saat hamil yaitu: Non-farmakologi (Perubahan pola makan, terapi alami, dan herbal), Farmakologis (obat anti muntah), dan perawatan di rumah sakit. Pertama-tama kita atasi mual dengan terapi non-farmakologi kemudian menggunakan obat-obatan sesuai kebutuhan.
Cara Mengatasi Mual Muntah Saat Hamil dengan Terapi Non-farmokologis
Pola Makan
Ibu hamil dianjurkan makan sedikit-sedikit tapi sering, makanan ringan, dan menghindari makanan berbau tajam atau yang membuat mual. Jenis makanan padat yang dianjurkan yaitu yang kaya karbohidrat dan rendah lemak, serta tinggi protein. Makanan ringan terasa asin seperti snack dan cracker mungkin dapat membantu mengurangi mual dan ini dibolehkan. Lebih lanjut silahkan baca: Makanan sehat ibu hamil
Hindari berbaring setelah makan
Jangan berbaring setelah makan sebelum minimal 30 menit, karena posisi horisontal dapat mengganggu pencernaan dan menyebabkan mual.
Dukungan Emosional
Sebagian ibu hamil yang mengalami mual dan muntah akan merasa tak nyaman bahkan stress. Oleh karena itu untuk mengurangi mual dukungan emosional dari suami dan keluarga sangatlah penting.
Istirahat
Solusi termudah dan paling sederhana adalah istirahat. Cobalah berbaring, menutup mata, mengambil napas dalam-dalam, dan hanya beristirahatlah. Banyak wanita merasakan bahwa tidur adalah cara yang bagus untuk melarikan diri dari morning sickness.
Akupressur
Beberapa penilitian menunjukkan bahwa akupressur dapat menghilangkan mual saat hamil. Titik lokasi akupressur yang tepat yaitu daerah perikardium 6 atau titik Neiguan.
Jahe
Ini merupakan Obat mual saat hamil yang alami dan cukup populer, dapat dikonsumsi dalam bentuk wedang jahe atau sudah dikemas dalam bentuk kapsul. Penelitian menunjukkan bahwa serbuk jahe (1 gram per hari) memiliki efek mengurangi mual saat hamil yang lebih baik dibanding placebo.
Menghindari pemicu
Ternyata tidak hanya bau makanan yang dapat memicu mual. Menurut babycenter.com, "ruangan panas atau pengap, bau parfum yang menyengat, naik mobil, atau bahkan rangsangan visual tertentu, seperti lampu berkedip-kedip, mungkin juga dapat memicu rasa mual" Temukan pemicu mual yang ibu alami lalu menghindarinya.
Cara Mengatasi Mual Muntah Saat Hamil dengan Terapi Farmokologis
Terapi farmakologis hanya diberikan ketika cara-cara alami seperti di atas masih juga belum dapat mengatasi mual saat hamil. Terapi ini tentunya atas saran atau rekomedasi dokter.
Pyridoxine (Vitamin B6) dan Doxylamine
Pyridoxine dapat digunakan sebagai agen tunggal atau dalam bentuk kombinasi dengan doxylamine. Satu studi kecil menunjukkan bahwa vitamin B6 dalam dosis 25 mg diminum setiap delapan jam (75 mg per hari) lebih efektif daripada plasebo untuk menguragi mual dan muntah pada wanita hamil.
Antiemetik
Jika terapi yang telah dibahas sebelumnya tidak berhasil, penggunaan antiemetik sebagai obat mual muntah saat hamil dapat dipertimbangkan. Fenotiazin proklorperazin dan klorpromazin telah terbukti menghilangkan mual dan muntah saat hamil dibandingkan dengan plasebo. Jika belum berhasil juga, beberapa dokter memberikan antiemetik lainnya, seperti trimethobenzamide atau ondansetron.
Motility Drugs
Metoclopramide memiliki efek meningkatkan tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah, serta mempercepat transit makanan pada lambung. Oleh karena itu dapat mengurangi hiperemesis gravidarum selain itu juga sering digunakan sebagai obat muntah karena sebab yang lain.
Perawatan di Rumah Sakit
Jika ibu hamil mengalami mual muntah yang sangat berlebihan sehingga tidak dapat makan ataupun minum obat sehingga menjadi lemah, maka perawatan di rumah sakit adalah solusinya. Di sana ibu akan di berikan cairan intravena (infus) untuk memasukkan cairan elektrolit, obat, vitamin dan zat makanan yang diperlukan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.