Anda pernah mengalami sakit kepala pada bagian atas? Mengalami sakit pada bagian kepala sering terjadi karena beberapa faktor yang berkaitan dengan kondisi fisik.
Namun bila sakit terjadi pada bagian atas kepala, maka hal itu lain lagi penyebabnya. Bila anda mengalami sakit kepala bagian atas kemungkinan besar faktor penyebabnya adalah stres.
Berbeda dengan kondisi dimana sakit terjadi pada bagian kepala yang lain, sakit kepala bagian atas biasanya sering dialami oleh penderita sakit kepala tegang. Sakit kepala tegang biasanya seringkali dialami oleh wanita dewasa, meski tidak menutup kemungkinan untuk setiap usia.
Rasa sakit yang dirasakan seperti kepala sedang diikat kuat. Walaupun terasa sakit, tetapi tidak cukup mengganggu aktivitas sehari-hari.
Sakit kepala pada setiap orang memiliki perbedaannya masing-masing. Sakit kepala yang dialami hingga lebih dari 15 kali per bulan disebut sakit kepala periodik. Sedangkan jika terjadi kurang dari 15 kali per bulan maka disebutnya sakit kepala harian. Kemudian jika terjadi sampai lebih dari 2 bulan, ada kemungkinan menderita sakit kepala tegang kronik.
Penyebab sakit kepala tegang
Sakit kepala tegang pada umumnya dikarenakan oleh ketegangan otot pada bagian leher dan kepala bagian belakang. Ketegangan tersebut dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Kurang istirahat
- Kelelahan
- Kelaparan
- Perasaan cemas yang berlebihan
- Terlalu keras bekerja
- Stres
Khusus pada sakit kepala yang diakibatkan oleh stres, beberapa orang sering tidak sadar dengan penyebab yang satu ini. Kondisi mental yang buruk dan tidak stabil juga berdampak pada kesehatan. Seringkali pula stres berhubungan dengan sisi emosional setiap orang yang juga mengalami sesuatu yang dianggap buruk.
Pikiran yang terbebani dengan kondisi buruk yang dialami seperti perasaan yang sedih, masalah hubungan pribadi, ketegangan menghadapi sesuatu hingga persoalan keluarga, dapat memicu sakitnya kepala. Dalam kasus ini, seringkali dirasakan pada bagian kepala bagian atas.
Selain pada bagian atas kepala, sakit kepala tegang dapat juga terjadi pada bagian kepala lainnya, seperti bagian depan dan sisi kepala. Hal tersebut dapat diagnose secara kasar seperti contohnya :
- kelelahan
- nyeri pada otot
- konsentrasi dan fokus sering hilang
- sulit tidur
- sakit kepala berulang
- sensitif terhadap cahaya dan suara
Penanganan pada Sakit Kepala Tegang
Sakit kepala yang dibiarkan terus menerus akan menganggu aktivitas dan bisa memicu penyakit lainnya. Untuk itu dapat kiranya mengambil penanganan yang tepat dan sesuai agar sakit kepala yang dialami dapat berkurang dan sembuh.
Bagi penderita sakit kepala tegang, Anda dapat mengambil langkah pencegahan. Langkah pencegahan bisa berupa anjuran dokter ataupun cara tersendiri untuk menanganinya. Anjuran dari dokter bisa berupa obat antidepresan. Obat ini digunakan untuk mengobati masalah pada psikis seperti cemas, fobia, dan depresi.
Namun belum tentun menyembuhkan. Untuk itu, kesadaran diri sendiri juga diperlukan. Penanganan secara pribadi juga diperlukan seperti tetap berpikiran rileks dan mencoba olahraga yang dapat merelaksasikan pikiran.
Jika nantinya sakit kepala masih sering dirasakan, maka ada baiknya untuk mengonsumsi obat pereda sakit kepala. Baik yang sudah tersedia di apotik ataupun anjuran dokter.
Kemudian, agar sakit kepala tidak terulang lagi, berusahalah untuk menghindari berbagai faktor pemicu sakit kepala. Baik yang berhubungan dengan psikis hingga persoalan sosial.
Mengelola Stres
Sakit kepala dikarenakan stres sebenarnya mudah dicegah tetapi dilain sisi juga sulit untuk dilakukan. Stres selau berhubungan dengan kondisi mental seseorang atas respon yang dialaminya.
Respon tersebut menyebabkan berbagai gejala psikis seperti perasaan gelisah, cemas, pikiran negatif dan rasa ketakutan. Hal tersebut dapat memicu sakit kepala tegang karena kepala semakin terbebani dengan permasalahan tadi.
Salah satu cara untuk mengatasi masalah stress adalah dengan jujur terhadap diri sendiri. Seringkali kita menganggap bahwa emosi negatif seperti stress tidak baik untuk dikeluarkan, justru sebaliknya, hal tersebut mesti dikeluarkan.
Mengeluarkan emosi negatif bisa dengan berbagai cara seperti curhat, meditasi ataupun melakukan aktivitas yang menyenangkan. Setelah emosi negatif dari stres keluar dari tubuh, maka beban di kepala pun menjadi lebih ringan. Faktor penyembuhnya ada pada diri Anda sendiri. Meskipun obat bisa digunakan tapi hanya untuk meredakan bukan menghilangkan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.