Gangguan kecemasan yang paling umum adalah fobia spesifik. Fobia spesifik adalah ketakutan berlebihan terhadap objek atau situasi tertentu, seperti laba-laba (arachnofobia), ketinggian (akrofobia), terbang, atau ruang tertutup (claustrophobia).
Kebanyakan orang sadar bahwa ketakutan mereka berlebihan, tetapi mereka sering merasa tidak berdaya untuk mengendalikannya.
Kadang-kadang fobia dapat dimulai setelah peristiwa traumatis (misalnya, terjebak di ruang kecil; melihat seseorang terluka oleh binatang), tetapi gejalanya terkait dengan rasa takut dan tidak terkait dengan trauma kembali.
Fobia darah
Fobia darah haemophobia adalah ketakutan darah yang ekstrem dan tidak rasional, sejenis fobia spesifik.
Kasus ketakutan yang parah ini dapat menyebabkan reaksi fisik yang tidak biasa pada sebagian besar ketakutan lainnya, khususnya sinkop vasovagal yang dapat menyebabkan pingsan.
Dalam ilmu kejiwaan atau psikiatri, fobia darah termasuk dalam kategori DSM-V (Manual Diagnostik dan Statistik, Edisi ke-5) sebagai bagian dari subtipe blood injection injury phobia.
Sebanyak 15% orang mengalami penurunan tekanan darah secara dramatis hanya dengan melihat darah, bahkan jika itu bukan darah mereka sendiri.
Ini dianggap sebagai respons evolusioner, karena penurunan tekanan darah mengurangi kemungkinan kehilangan darah jika terjadi cedera serius.
Namun, penurunan tekanan darah yang cepat dapat menyebabkan pingsan, yang merupakan salah satu faktor yang bertanggung jawab dari penyebab fobia darah.
Gejala fobia darah
Fobia dari semua tipe memiliki gejala fisik dan emosi yang serupa. Dengan hemofobia, gejala dapat dipicu oleh melihat darah di kehidupan nyata atau di televisi.
Beberapa orang mungkin merasakan gejala setelah memikirkan tentang darah atau prosedur medis tertentu, seperti tes darah.
Gejala fisik yang dipicu oleh fobia darah terdiri dari:
Gejala emosional dapat meliputi:
- perasaan cemas atau panik yang ekstrem
- terlepas dari diri atau merasa "tidak nyata"
- merasa seperti Anda kehilangan kendali
- merasa seperti Anda mungkin akan pingsan
- merasa tidak berdaya atas ketakutan
Penyebab fobia darah
Hemofobia sering berhubungan dengan fobia lain. Trypanophobia, atau takut jarum medis, kadang-kadang dikaitkan dengan hemofobia.
Beberapa orang dengan ketakutan akan darah juga memiliki fobia medis lainnya, seperti ketakutan dokter dan dokter gigi.
Bidang kedokteran secara populer dikaitkan dengan gambar-gambar mengerikan dari darah yang tumpah, khususnya di televisi dan film, yang dapat membantu melanggengkan fobia semacam itu.
Hemofobia juga dapat dikaitkan dengan fobia kesehatan termasuk hypochondriasis dan nosophobia.
Pendarahan adalah indikasi bahwa ada sesuatu yang salah dengan tubuh, dan melihat darah seseorang bisa cukup untuk memicu kecemasan pada kesehatan.
Menangani fobia darah
CBT
Terapi Kognitif Perilaku merupakan penanganan pertama terkait fobia darah. Selama perawatan untuk fobia darah penderita awalnya mengidentifikasi ketakutan yang muncul ketika dipicu oleh darah, dokter, dokter gigi, atau suntikan.
Mereka kemudian belajar cara untuk menantang memberikan pemikiran rasional untuk menggantikan penalaran emosional.
Setelah mereka merasa lebih nyaman dengan situasi ini karena memiliki strategi koping kognitif, mereka kemudian membuat daftar pemicu yang berbeda yang digunakan dalam penciptaan hierarki situasi yang ditakuti.
Exposure Therapy
Melalui Terapi pemaparan, Seorang terapis akan memandu paparan ketakutan Anda secara berkelanjutan. Anda dapat melakukan latihan visualisasi atau mengatasi ketakutan Anda akan darah langsung.
Applied Tension Therapy
Sebuah metode terapi yang disebut applied tension therapy dapat membantu dengan efek pingsan dari hemofobia.
Caranya adalah untuk menegangkan otot-otot di lengan, dada, dan kaki untuk interval waktu hingga wajah Anda terasa memerah ketika Anda terpapar sumber fobia, yang dalam hal ini adalah darah.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.