Asam jawa sering diolah ke dalam berbagai jenis masakan atau untuk membuat jamu. Tidak banyak orang yang tahu bahwa asam jawa juga menyimpan segudang manfaat bagi kesehatan. Hal ini tentu tidak terlepas dari berbagai kandungan nutrisi asam jawa yang baik bagi tubuh. Memangnya, apa saja manfaat asam jawa bagi kesehatan? Yuk, simak ulasannya berikut ini.
Sekilas tentang asam jawa
Asam jawa atau tamarind adalah salah satu tanaman tropis yang habitat asalnya dari India. Pohon asam jawa ini menghasilkan buah yang dapat dikonsumsi atau dimanfaatkan sebagai campuran bahan masakan dan racikan minuman di seluruh dunia.
Asam jawa sendiri memiliki buah polong yang berwarna cokelat dengan bunga berwarna kuning. Buah asam biasanya memiliki jumlah biji yang bervariasi, dari 2 hingga 5 biji yang ditutupi kulit.
Walaupun rasanya masam, namun buah ini diyakini memiliki beragam senyawa yang baik untuk tubuh, seperi vitamin B, vitamin C, zat besi, mineral, hingga beta karoten.
Manfaat asam jawa bagi kesehatan
Pada dasarnya, asam jawa tergolong aman untuk dikonsumsi dan diolah ke berbagai masakan maupun jamu. Berbagai manfaat asam jawa bagi kesehatan antara lain:
1. Sebagai obat mata kering
Ekstrak biji asam jawa dipercaya bisa dimanfaatkan sebagai obat tetes mata untuk meredakan gejala mata kering. Sejumlah peneliti meyakini asam jawa memiliki bahan kimia yang mirip dengan mucin pada mata, yaitu protein yang melapisi permukaan bola mata. Mucin pada mata berfungsi untuk melindungi dan membuat permukaan kornea mata tetap basah.
2. Mengobati sembelit atau susah BAB
Manfaat asam jawa juga dapat membantu mengatasi sembelit alias susah BAB. Pasalnya, asam jawa mengandung beragam zat yang memiliki khasiat sebagai pencahar (laksatif), juga melawan jamur dan bakteri tertentu.
3. Penurun tekanan darah
Khasiat asam jawa dipercaya bisa menurunkan tekanan darah. Tak hanya itu, buah masam ini juga mempunyai efek anti radang dan anti diabetes sehingga cocok bagi para penderita diabetes. Hal itu disebabkan karena asam jawa memiliki kandungan magnesium yang cukup tinggi.
4. Mengoptimalkan kesehatan jantung
Sebuah penelitian menyatakan bahwa asam jawa mengandung senyawa polifenol, salah satunya flavonoid. Hal ini membuat manfaat asam jawa sangat baik untuk meningkatkan kesehatan jantung.
Di balik manfaat tersebut, perlu diketahui juga bahwa asam jawa juga memiliki kalori tinggi bila dibandingkan dengan buah lainnya. Bila Anda sedang diet rendah kalori atau mengontrol asupan kalori, sebaiknya hindari konsumsi asam jawa.
Asam jawa juga tidak disarankan untuk ibu hamil dan ibu menyusui. Selain itu, asam jawa juga sebaiknya tidak dikonsumsi selama 2 minggu menjelang operasi. Hal ini dapat mengganggu kadar gula darah selama dan setelah operasi dilakukan.
Baca Juga: 17 Khasiat Kunyit Asam Bagi Kesehatan dan Kecantikan
Resep masakan berbahan asam jawa
Setelah Anda mengetahui beragam manfaat asam jawa, maka kini Anda bisa mengolahnya ke dalam berbagai masakan. Salah satunya dengan resep berikut ini.
Tahu Kari Panggang Campur Saus Asam Pedas
Bahan-bahan:
- 2 buah tahu besar, potong-potong
- 1 mangkuk sari asam jawa
- 10 buah kurma, cincang kasar
- 1 sendok teh (sdt) parutan jahe
- ½ sdt jintan, haluskan
- ¼ sdt cabai
- 1 sdt bubuk kari
- ¼ sdt lada hitam
- Garam secukupnya
- 1 sdt minyak
Cara membuat:
- Panaskan alat panggang.
- Blender asam jawa, kurma, jahe, jintan, garam, dan cabai sampai halus untuk membuat saus.
- Lumuri tahu dengan minyak, bubuk kari, garam, dan lada hitam.
- Panggang tahu sampai seluruh bagian matang.
- Hidangkan tahu dengan saus di atasnya.
Asam jawa bisa dimanfaatkan untuk berbagai hidangan atau minuman. Namun, sebelum Anda mengandalkan manfaat asam jawa sebagai obat, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter atau ahli gizi.
Khususnya bila asam jawa hendak dikonsumsi bersamaan dengan obat medis. Hal ini dilakukan untuk mencegah komplikasi yang bisa terjadi akibat mengonsumsi asam jawa. Alih-alih meraup manfaat asam jawa, malah bisa memicu penyakit lain yang tak diinginkan.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.