Daftar Penyakit yang Dapat Ditangani Oleh Dokter Spesialis Paru

Dipublish tanggal: Sep 5, 2019 Update terakhir: Okt 12, 2020 Waktu baca: 3 menit
Daftar Penyakit yang Dapat Ditangani Oleh Dokter Spesialis Paru

Saat paru-paru bermasalah, biasanya akan menimbulkan gejala berupa sesak napas, batuk berkepanjangan, hinga batuk mengeluarkan darah. Bila kondisi ini tidak dapat ditangani oleh dokter umum, pasien akan langsung dirujuk ke dokter spesialis paru untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Anda mungkin bertanya-tanya, penyakit apa saja yang dapat ditangani oleh dokter spesialis paru? Simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Penyakit yang dapat ditangani dokter spesialis paru

Dokter spesialis paru adalah seseorang yang ahli dalam menangani penyakit serta gangguan pada paru-paru. Dokter spesialis paru akan memberikan pengobatan yang tepat untuk mengatasi masalah pernapasan. Dokter spesialis ini bisa ditemukan di rumah sakit atau membuka praktik pribadi.

Penyakit paru menjadi salah satu penyakit yang umum dijumpai di Indonesia. Penyakit pada paru bisa terjadi karena berbagai faktor, di antaranya genetik, infeksi, pekerjaan hingga kebiasaan tidak sehat seperti merokok

Lebih jelasnya, berikut sejumlah masalah pada paru yang dapat ditangani oleh dokter spesialis paru, antara lain:

1. Asma

Asma adalah penyakit akibat adanya peradangan pada saluran pernapasan, biasanya ditandai dengan sesak napas disertai mengi (napas bunyi). Asma bisa terjadi akibat paparan alergi, polusi, maupun infeksi.

Baca Juga: Persiapan Penanganan Asma Pada Anak yang Perlu Anda Ketahui

2. Pneumonia

Pneumonia adalah infeksi pada paru yang membuat penderitanya mengalami demam, batuk, hingga sesak napas. Pneumonia akan membutuhkan perawatan intensif jika dialami oleh anak-anak, lanjut usia, dan orang-orang yang sistem kekebalan tubuhnya lemah.

Baca Juga: 9 Gejala Pneumonia yang Harus Dicermati

3. Penyakit paru interstisial

Penyakit paru interstisial merupakan salah satu penyakit yang dapat ditangani oleh dokter spesialis paru. Kondisi ini membutuhkan perawatan medis sesegera mungkin, sebab jika tidak, jaringan parut yang terganggu dapat memicu kerusakan pada struktur dan fungsi paru.

4. Bronkitis 

Paparan asap rokok dan polusi berkepanjangan dapat memicu peradangan di dalam saluran pernapasan yang mengakibatkan terjadinya bronkitis. Penderita bronkitis biasanya akan mengalami gelaja seperti batuk yang diikuti dengan keluarnya dahak hijau, abu, hingga kekuningan.

Baca Selengkapnya: Ada 5 Langkah Mujarab Mengatasi Bronkitis Kronis

5. Bronkiektasis

Bronkiektasis adalah penyakit yang terjadi akibat produksi lendir yang berlebihan. Adanya lendir berlebih ini disebabkan karena melebarnya saluran udara secara tidak normal, sehingga memproduksi terlalu banyak lendir.

6. Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK)

Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) adalah kondisi tersumbatnya saluran pernapasan hingga menimbulkan gejala sesak napas dalam waktu yang lama. Ini termasuk penyakit paru jangka panjang yang menunjukkan bronkitis kronik dan emfisema.

7. Penyakit paru okupasional 

Penyakit paru okupasional terjadi saat paru-paru terganggu dan tidak berfungsi dengan baik akibat menghirup zat polutan, seperti asap, bahan kimia, dan debu secara berlebihan. Kondisi ini rentan dialami oleh orang-orang yang bekerja di proyek atau pabrik zat kimia.

Prosedur medis yang dapat dilakukan dokter spesialis paru

Sebelum menangani gangguan paru-paru dan sistem pernapasan, dokter spesialis paru akan melakukan sejumlah pemeriksaan medis terkait dengan masalah pernapasan pasien. Pemeriksaan tersebut meliputi:

  • Tes fungsi paru, untuk mendeteksi kinerja paru-paru
  • Bronkoskopi, untuk memeriksa adanya masalah pada trakea, laring, atau tenggorokan
  • Uji oksimetri nadi, guna mengetahui tingkat oksigen di dalam darah
  • Thoracocentesis, guna mengeluarkan udara atau cairan yang berada di dalam paru
  • Sleep study, dilakukan untuk mendiagnosis adanya gangguan tidur yang memicu masalah pernapasan atau sebaliknya
  • Pengambilan sampel jaringan melalui biopsi pada pleura dan paru
  • Lobektomi, atau pengangkatan salah satu lobus paru
  • USG dada, ditujukan untuk memeriksa dan mengamati struktur organ pernapasan
  • Trakeostomi, atau manajemen jalan napas dilakukan untuk memastikan sistem pernapasan berjalan dengan baik 

Saat mengalami masalah kesehatan atau gejala yang tidak wajar pada sistem pernapasan, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter umum terlebih dahulu. Jika terindikasi adanya gangguan pada paru, maka Anda akan dirujuk ke dokter spesialis paru guna mendapatkan pemeriksaan lebih lanjut dari ahlinya.


13 Referensi
Tim Editorial HonestDocs berkomitmen untuk memberikan informasi yang akurat kepada pembaca kami. Kami bekerja dengan dokter dan praktisi kesehatan serta menggunakan sumber yang dapat dipercaya dari institusi terkait. Anda dapat mempelajari lebih lanjut tentang proses editorial kami di sini.
Harris CD [contact for sleep medicine volumes for children]. MSS (Mayo Scheduling System). Center for Sleep Medicine. Mayo Clinic, Rochester, Minn. Jan. 5, 2018.
Warner KJ. Allscripts EPSi. Mayo Clinic, Rochester, Minn. Oct. 25, 2017.
Minot BS. Finance and Accounting Services. Mayo Clinic, Rochester, Minn. Nov. 28, 2017.

Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.

Terima kasih sudah membaca. Seberapa bermanfaat informasi ini bagi Anda?
(1 Tidak bermanfaat / 5 Sangat bermanfaat)

Buka di app