Gastroskopi adalah prosedur endoskopi atau pemeriksaan medis untuk mengetahui kondisi saluran pencernaan bagian atas secara mendalam. Pemeriksaan ini menggunakan alat canggih berupa selang atau tabung kecil elastis yang dilengkapi dengan lampu dan kamera pada ujungnya.
Selain gastroskopi, endoskopi yang jamak dilakukan adalah kolonoskopi, laparoskopi, artroskopi, bronkoskopi, dan histeroskopi.
Medical Check Up Paket Gold Di Path Lab Klinik
Medical check-up diperlukan baik oleh perempuan maupun laki-laki, baik anak muda maupun orang lanjut usia. Orang yang terlihat sehat pun perlu melakukan medical check-up, terutama untuk memeriksa tingkat kesehatan dan mencegah secara dini jika adanya penyakit serius yang belum menunjukkan gejala.
Apa manfaat gastroskopi?
Gastroskopi bertujuan untuk memeriksa kondisi saluran cerna pasien yang sering mengalami gejala gangguan pencernaan seperti perut kembung, mual, muntah, nyeri dada, sulit menelan, penurunan nafsu makan, perubahan warna tinja, serta rasa nyeri dan tidak nyaman pada perut yang terjadi secara berulang atau terjadi dalam waktu yang lama.
Beberapa gangguan pencernaan yang dapat diamati melalui gastroskopi adalah:
- Gastritis (peradangan lambung);
- Tukak lambung;
- Ulkus duodenum;
- Penyakit GERD;
- Kanker perut (lambung).
Baca juga: Mengulas Lengkap Fungsi dan Anatomi Sistem Pencernaan Manusia
Bagaimana prosedur gastroskopi?
Gastroskopi pada dasarnya merupakan tindakan non-bedah. Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan selang khusus ke dalam perut, terutama bagian atas saluran pencernaan (upper gastrointestinal endoscopy). Prosesnya dimulai dari mulut, kerongkongan, lambung, hingga ke bagian usus 12 jari (duodenum) untuk mengetahui kondisi organ tersebut.
Sebelum gastroskopi, pasien akan diminta untuk melakukan puasa makan selama 6-8 jam serta puasa minum selama 2-3 jam untuk mengosongkan isi perut. Puasa ini juga termasuk menghentikan konsumsi obat apa pun.
Pasien akan diberikan obat penenang yang disuntikkan melalui pembuluh darah di tangan untuk membantu agar berada dalam kondisi rileks selama gastroskopi berlangsung.
Medical Check Up Paket Gold Di Path Lab Klinik
Medical check-up diperlukan baik oleh perempuan maupun laki-laki, baik anak muda maupun orang lanjut usia. Orang yang terlihat sehat pun perlu melakukan medical check-up, terutama untuk memeriksa tingkat kesehatan dan mencegah secara dini jika adanya penyakit serius yang belum menunjukkan gejala.
Itulah sebabnya, pasien yang baru menjalani gastroskopi tidak diperkenankan untuk mengemudi sebelum efek obat penenang hilang sepenuhnya. Selama gastroskopi, pasien juga akan diminta untuk melepas kacamata, lensa kontak, dan gigi tiruan.
Pemeriksaan gastroskopi umumnya berlangsung sekitar 10-15 menit. Pengambilan sampel dari bagian dalam jaringan lambung atau usus (biopsi) dengan menggunakan alat endoskop (gastroskop) juga biasanya dilakukan sebagai bagian dari pemeriksaan lanjutan.
Baca juga: Endoskopi, Cara Pemeriksaan dan Pembedahan Organ Tubuh
Adakah risiko efek samping gastroskopi?
Secara umum, gastroskopi tidak menimbulkan masalah atau tanda efek samping serius setelahnya. Namun, sejumlah kasus menunjukkan pasien mengalami perut kembung akibat gas yang masuk ke dalam perut. Kondisi tersebut akan mereda dengan sendirinya setelah beberapa saat.
Pada beberapa kasus lain, pasien mengalami sakit tenggorokan ringan setelah prosedur. Efek samping yang sangat jarang terjadi adalah perdarahan.
Jika mengalami sakit perut yang tidak biasa, nyeri dada, demam, sulit bernapas, ataupun muntah darah setelah gastroskopi, Anda perlu segera memeriksakan diri ke dokter karena mungkin telah terjadi infeksi.
Gastroskopi biasanya dilakukan oleh dokter spesialis gastroenterologi atau ahli endoskopi yang memiliki pemahaman mendalam seputar sistem pencernaan. Biaya endoskopi--khususnya gastroskopi--bervariasi, mulai dari kisaran Rp2.000.000,- hingga Rp5.000.000,-.
Baca juga: 6 Penyakit yang Dapat Ditangani Dokter Spesialis Gastroenterologi
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.