Terapi stimulasi listrik untuk pemulihan stroke adalah salah satu alternatif dalam penanganan stroke. Terapi stimulasi listrik dapat membantu Anda meningkatkan pergerakan otot yang mengalami gangguan akibat serangan stroke. Bahkan jika Anda mengalami gangguan gerakan yang sangat terbatas.
Artikel ini akan menjelaskan bagaimana stimulasi listrik untuk pemulihan stroke dapat bermanfaat bagi Anda. Untuk memulai, kami akan membahas sedikit anatomi mengenai gerakan.
Gerakan tubuh dimulai di otak
Untuk menggerakkan otot-otot, otak akan mengirimkan sinyal-sinyal listrik ke otot-otot. Sinyal-sinyal tersebut akan memerintahkan otot-otot untuk bergerak.
Ketika seseorang mengalami serangan stroke, sebagian otak mengalami kerusakan jaringan sehingga kemampuan otak Anda untuk mengirim sinyal-sinyal ini, menjadi terbatas. Kondisi ini menyebabkan masalah pada kemampuan tubuh dalam mengatur gerakan otot.
Rehabilitasi stroke dimulai di otak, bukan bagian tubuh yang terpengaruh
Begitu seorang penderita stroke melatih otak mereka untuk mengirimkan sinyal yang benar ke otot, gejala stroke akan semakin membaik. Ada berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki kondisi Anda pasca serangan stroke. Salah satunya adalah dengan terapi listrik.
Stimulasi listrik dapat membantu memperbaiki kerusakan otak
Stimulasi listrik bekerja dengan memberikan stimulasi listrik ekstra (halus) langsung ke otot-otot Anda yang mengalami gangguan, dan 'sentakan' ekstra ini dapat membantu otot-otot tersebut bergerak.
Meskipun kelihatannya proses penyembuhan terjadi pada otot, stimulasi listrik sebenarnya membantu proses penyembuhan otak dengan mengaktifkan neuroplastisitas.
Neuroplastisitas adalah mekanisme yang digunakan otak untuk menyesuaikan diri, dan inilah cara otak untuk mengembalikan gerakan normal tubuh.
Walaupun stimulasi listrik merupakan salah satu prosedur terapi yang cukup teruji, Anda tidak akan mendapatkan hasil yang memuaskan, kecuali jika Anda menjalani terapi stimulasi listrik bersamaan dengan latihan rehabilitasi medis secara rutin.
Cara terbaik menggunakan stimulasi listrik untuk pemulihan stroke
Cara terbaik untuk menjalani terapi stimulasi listrik adalah dengan menjalaninya bersamaan dengan latihan rehabilitasi medis. Ketika Anda menjalani sesi rehabilitasi medis dengan melakukan gerakan berulang-ulang, Anda mengaktifkan neuroplastisitas dan memperkuat koneksi-koneksi saraf di otak.
Semakin kuat koneksi tersebut, semakin baik koneksi sistem saraf pusat dan otot Anda. Kondisi ini dapat membuat meningkatkan kemampuan otak untuk mengontrol bagian tubuh yang mengalami kelumpuhan pasca serangan stroke.
Neuroplastisitas diaktifkan melalui stimulasi listrik, dan latihan rehabilitasi membantu untuk meningkatkan neuroplastisitas berkali-kali lipat.
5 manfaat menggunakan stimulasi listrik untuk pemulihan stroke
1. Meningkatkan kelumpuhan pasca stroke
Ketika terjadi kelumpuhan otot pasca stroke, stimulasi listrik dapat membantu memperkenalkan beberapa gerakan, yang sangat penting untuk pemulihan.
2. Meningkatkan gerakan fungsional
Anda dapat menggunakan stimulasi listrik untuk waktu terbatas (seperti sesi 20 menit), atau Anda bisa menggunakan perangkat yang dapat dipakai, yang memberikan stimulasi saat Anda menjalani kehidupan sehari-hari.
3. Mengurangi kekakuan
Karena kekakuan disebabkan oleh komunikasi otak-otot, Anda dapat mengobati gejala kekakuan dengan mengaktifkan neuroplastisitas, yang dapat meningkatkan koneksi otak-otot. Oleh karena itulah dibutuhkan kombinasi antara stimulasi listrik dan latihan rehabilitasi.
4. Berpotensi mengatasi masalah sensorik
Stimulasi listrik berpotensi membantu meningkatkan masalah sensorik pasca serangan stroke. Contoh masalah sensorik termasuk mati rasa, kesemutan, atau sensasi panas / dingin.
Tidak ada banyak penelitian mengenai stimulasi listrik untuk memperbaiki gejala sensorik yang muncul, tetapi terapi stimulasi listrik layak dicoba jika Anda sudah menjalani berbagai macam terapi namun belum mendapatkan hasil yang Anda inginkan.
5. Meningkatkan efektivitas dari botox
Botox adalah pengobatan yang berguna untuk mengatasi kekakuan pasca stroke. Botox membantu mengendurkan otot-otot untuk sementara waktu dengan menghalangi sinyal-sinyal yang memerintahkan otot-otot Anda untuk berkontraksi.
Karena botox adalah perawatan yang sementara, Botox bekerja paling baik bila dikombinasikan dengan latihan rehabilitasi untuk mengaktifkan neuroplastisitas dan memberikan manfaat yang optimal. Lalu, dengan menambahkan terapi stimulasi listrik sebagai terapi lapis ketiga, Anda akan mendapatkan hasil yang terbaik.
Kesimpulan stimulasi listrik sebagai terapi pemulihan stroke
Stimulasi listrik dapat sangat bermanfaat bagi penderita stroke karena dapat membantu mengaktifkan neuroplastisitas dan meningkatkan pergerakan pada otot yang mengalami gangguan.
Stimulasi listrik untuk pemulihan stroke dapat membantu meringankan berbagai efek samping pasca stroke seperti kelumpuhan, kekakuan anggota gerak, dan masalah sensorik.
Untuk mendapatkan hasil yang terbaik, Anda harus menggabungkan terapi stimulasi listrik dengan rehabilitasi medik dan pengobatan stroke lainnya sesuai dengan arahan dokter Anda.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.