Mengenai Sel Sperma
Sel sperma adalah komponen utama pada proses reproduksi dan kehamilan. Pembuahan sel ovum dari kontak dengan sel sperma menghasilkan pembentukan janin. Satu faktor yang menentukan kesejahteraan janin adalah kualitas dari sel sperma dan sel telur.
Sel sperma yang dikeluarkan dari alat reproduksi pria harus memiliki kualitas dan jumlah yang sesuai untuk dapat menuju sel ovum. Terdapat angka-angka yang menunjukkan sampai dimana kualitas sperma seorang pria yang mampu memberikan kesuburan kehamilan.
Sel sperma memiliki satu kepala dan ekor yang megandung unsur genetik dari ayah. Sel sperma yang normal memiliki bentuk kepala yang lonjong dan ekor yang panjang dengan ujung yang lancip.
Jutaan sel sperma dihasilkan oleh buah zakar. Saat sekali penetrasi sel ini akan membawa tiga puluh juta sel sperma yang masuk ke dalam vagina. Tetapi tidak semua sel sperma akan berhasil masuk menuju sel ovum. Perjalanan sel sperma menuju sel ovum perlu melewati tuba falopi.
Maka sel sperma yang sampai ke sel ovum akan semakin sedikit, yang secara normal hanya mencapai 200 sel sperma. Sel sperma yang berhasil masuk ke dalam sel ovum baru dinyatakan sukses mengalami pembuahan. Sel sperma bertahan selama 24 jam setelah ovulasi.
Banyaknya sperma yang masuk juga bergantung kontraksi rahim wanita sehingga terjadi pertemuan pada sel sperma yang berhasil bertemu dengan sel ovum.
Semua nilai kualitas sperma ditentukan dari jumlah, bentuk, dan gerakan sel sperma yang berenang di dalam organ reproduksi wanita.
Diagnosis Kualitas Kesuburan Sperma
Beberapa kelainan pada sperma seperti contoh yaitu sperma yang keluar sangat sedikit atau dalam pemeriksaan mikroskop ditemukan bentuk sel sperma yang abnormal seperti satu sel sperma dengan dua buah ekor.
Untuk menentukan apakah sperma seorang pria memiliki kualitas baik untuk membuahi sel ovum, terdapat sebuah pemeriksaan yang dinamakan Sperm Analysis. Pemeriksaan ini dilakukan di laboratorium dengan mengeluarkan sampel sperma dan dilihat dengan mikroskop.
Beberapa syarat dilakukan untuk menjaga kualitas sperma sebelum pemeriksaan. Pada analisa sperma, sampel sperma yang dikeluarkan harus segera diperiksa sebelum 30 menit sampai 1 jam untuk membatasi nilai pH dan menjaga motilitas akibat perubahan suhu luar.
Saat pemeriksaan akan terlihat ukuran sperma, jumlah sperma, dan gerakan sperma yang aktif.
Adapun standar yang telah ditentukan oleh World Health Organization (WHO) pada tahun 2010, didapatkan daftar nilai standar kualitas sperma normal yaitu
- Volum sperma lebih dari 1,5 mL
- Jumlah Sperma lebih dari 15 x 106 mL
- Total Jumlah Sperma lebih dari 39 x 106
- Motilitas (pergerakan) sperma lebih dari 40% (Yang berarti sel sperma bergerak aktif dalam satu lingkaran luas dengan kecepatan yang teratur, pergerakan ekor yang membantu gerakan berenang sel sperma)
- Morfologi (bentuk) sperma lebih dari 4%
- Jumlah leukosit kurang dari 1
Jenis Kelainan Sel Sperma
Beberapa abnormalitas sperma dalam dunia medis yang sering ditemukan dan berdampak pada gagalnya pembentukan embrio antara lain
-
Azoospermia
yaitu tidak adanya sperma saat ejakulasi -
Oligospermia
yaitu jumlah sperma yang sedikit -
Astenozoospermia
yaitu motilitas (gerakan) sperma yang tidak normal (motilitas progresif dibawah 32%. Biasanya akibat gerakan ekor sel sperma yang tidak stabil atau adanya inflamasi) -
Teratozoospermia
yang berarti bentuk sel sperma yang tidak normal
Penanganan Pada Kelainan Sel Sperma
Jika telah ditemukan adanya kelainan pada sel sperma, ada cara yang dapat membantu Anda untuk memperbaiki kesuburan sel sperma. Cara yang dapat dilakukan antara lain:
-
Mengatur suhu air mandi
Mandi atau sauna dengan suhu terlalu tinggi dapat mempengaruhi kualitas yang menyebabkan jumlah sperma menurun. -
Mengurangi stres
Stres yang berkurang dapat meningkatkan gairah seksual dan memberikan hasil baik pada sel sperma anda sendiri.
-
Turunkan berat badan
Menurunkan berat badan sehingga lebih ideal dapat meningkatkan kualitas sperma. Jaringan lemak pada kantong zakar dapat meningkatkan suhu dalam yang menganggu kualitas sperma.
-
Hentikan kebiasaan merokok
Merokok dapat mengurangi kualitas sperma dengan menghancurkan sel-sel baik sehingga produksi sel untuk kebutuhan sel ovum ikut menurun. -
Jangan memakai celana terlalu sempit
Celana sempit akan menyebabkan suhu kelamin akan meningkat sehingga berdampak pada menurunnya jumlah sperma. - Mengkonsumsi suplemen vitamin serta mineral , seperti asam folat, antioksidan, zinc, asam amino D-aspartic acid, serta vitamin D.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.