Stroke menyebabkan efek neurologis yang berhubungan dengan kerusakan otak, seperti kelemahan, mati rasa, dan kesulitan berbicara. Sakit kepala adalah salah satu komplikasi yang dapat terjadi pasca stroke. Sekitar 10-15% penderita stroke mulai mengalami sakit kepala yang akan muncul tidak lama setelah terserang stroke.
Sakit kepala mungkin dapat mengganggu, menyakitkan, atau bahkan dapat membatasi kemampuan Anda untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Ada beberapa perawatan yang efektif untuk mengatasi sakit kepala pasca stroke, dan perawatannya sangat tergantung pada jenis sakit kepala dan obat-obatan yang digunakan.
Apa yang dapat dilakukan jika mengalami sakit kepala pasca-stroke?
Sakit kepala bisa sangat mengganggu, dan juga bisa menjadi suatu pertanda yang mengkhawatirkan. Jika Anda mulai mengalami sakit kepala pasca stroke, penting untuk berbicara dengan dokter mengenai sakit kepala Anda karena dua alasan.
- Pertama-tama, Anda perlu memastikan bahwa sakit kepala pasca-stroke yang dialami bukan merupakan pertanda terjadinya masalah serius. Pada sebagian besar kasus, sakit kepala yang muncul bukan merupakan pertanda sesuatu yang mengkhawatirkan. Dokter Anda dapat menentukan apakah sakit kepala yang muncul merupakan tanda sesuatu yang lebih signifikan.
- Alasan kedua untuk mendapatkan pertolongan medis untuk mengatasi gejala sakit kepala yang Anda alami. Ada banyak obat dan intervensi medis yang dapat dilakukan mengurangi frekuensi dan tingkat keparahan sakit kepala yang Anda derita.
Jenis-jenis sakit kepala pasca-stroke
Sakit kepala yang muncul sesaat setelah stroke tidak selalu berkorelasi dengan lokasi stroke di dalam otak. Sakit kepala pasca-stroke dapat dikelompokan ke dalam beberapa kategori sakit kepala.
Anda mungkin mengenali beberapa fitur sakit kepala pasca stroke sebagai berikut:
- Sakit kepala akibat penggunaan obat yang berlebihan. Penggunaan obat penghilang rasa sakit umumnya dapat memberikan pertolongan sementara selama beberapa jam, biasanya penggunaan obat penghilang rasa sakit dapat diikuti oleh efek penarikan ringan yang dapat menyebabkan sakit kepala. Penggunaan obat-obatan penghilang rasa sakit harus dikurangi secara bertahap agar dapat mengurangi efek sakit kepala akibat penggunaan obat-obatan yang berlebihan.
- Tension type headache dapat menyebabkan sakit kepala dan biasanya tidak berhubungan dengan gejala lain. Tension type headache biasanya relatif mudah dikendalikan dengan pemberian obat anti nyeri ringan dan istirahat.
- Sakit kepala migrain umumnya sangat menyakitkan dan mungkin berhubungan dengan mual, gejala neurologis dan rasa lelah yang luar biasa. Sakit kepala migrain mungkin memerlukan pemberian obat resep yang kuat. Karena beberapa obat migrain tidak disarankan untuk penderita penyakit jantung atau stroke, Anda mungkin perlu menemui ahli saraf untuk menangani sakit kepala migrain pasca stroke.
- Pengobatan pasca stroke dapat menyebabkan sakit kepala. Dipyridamole adalah pengencer darah yang digunakan untuk mencegah stroke. Bagi sebagian orang, penggunaan obat dipyridamole dapat memicu sakit kepala, mungkin karena hal itu dapat menyebabkan pembuluh darah membesar (melebar).
- Sakit kepala migrain adalah salah satu efek samping dari pelebaran pembuluh darah otak.
Namun selain menyebabkan sakit kepala, dalam sebuah studi yang diterbitkan dalam edisi Oktober 2014 dari European Journal of Neurology melaporkan bahwa penderita stroke yang menggunakan dipyridamole memiliki kemungkinan terserang stroke kembali lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang tidak menggunakan obat ini.
Mengapa sakit kepala pasca-stroke terjadi?
Anda mungkin mengalami sakit kepala jika stroke yang dialami menyebabkan pembengkakan di otak. Kondisi ini lebih sering terjadi jika stroke yang terjadi disebabkan oleh pendarahan di otak.
Sakit kepala yang muncul pasca stroke, mirip dengan sakit kepala tipe lain dari pola nyeri pasca stroke, tetapi sakit kepala pasca stroke memiliki karakteristik yang berbeda. Sumber penyebab sakit kepala pasca stroke tidak sepenuhnya dipahami dan mungkin terkait dengan sejumlah penyebab.
Cedera akibat stroke pada daerah sensorik otak dapat memicu rasa sakit. Perubahan aktivitas listrik otak setelah kerusakan stroke juga dapat menyebabkan rasa sakit. Perubahan aliran darah di otak setelah stroke juga dapat menghasilkan rasa sakit, terutama sakit kepala.
Sakit kepala juga bisa menjadi efek samping dari penggunaan beberapa obat, termasuk beberapa obat yang mungkin diberikan untuk mengatasi tekanan darah tinggi atau mengencerkan darah. Stres, depresi atau kurang tidur juga dapat menyebabkan sakit kepala.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.