Dalam melakukan aktivitas sehari-hari, otot memainkan fungsi penting dalam mendukung gerakan tubuh. Namun kalau digunakan terlalu berlebihan, otot juga bisa mengalami kelelahan atau bahkan menimbulkan nyeri otot. Misalnya nyeri otot kaki, betis, lengan, leher dan lain-lain.
Ketika mengalami nyeri otot, Anda mungkin langsung mencoba berbagai cara mengobati nyeri otot. Mulai dari menggosok dengan balsam, memijat, minum obat, dan lain sebagainya.
Yang menjadi pertanyaan, apakah cara mengobati nyeri otot yang Anda lakukan sudah benar sehingga dapat meredakan nyeri otot dengan cepat? Awas, salah penanganan bisa membuat nyeri otot tak kunjung hilang atau bahkan semakin parah, lho!
Bagaimana cara mengobati nyeri otot yang tepat?
Otot yang sakit berarti tengah mengalami luka (injury) kecil yang disebut microdamage dalam serat otot dan jaringan ikat, sehingga menimbulkan peradangan. Nah, pengobatan nyeri otot bertujuan untuk mengurangi peradangan dan memulihkan kondisi otot.
Berikut ini beberapa cara mengobati nyeri otot, yaitu:
1. Istirahat
Hal yang paling sederhana dan mudah untuk dilakukan namun cukup efektif mengobati nyeri otot adalah istirahat. Istirahat akan memberikan kesempatan bagi otot untuk menyembuhkan diri dan mencegah perdangan lebih lanjut.
2. Kompres dingin atau kompres hangat
Ketika tangan atau kaki terbentur, terkilir, atau melakukan aktivitas berlebihan, segera kompres bagian otot yang sakit dengan handuk yang sudah dicelupkan ke dalam air dingin. Bisa juga dengan membalut es batu dengan handuk, lalu ditempelkan pada area yang nyeri.
Untuk mengobati nyeri otot, lakukan 3 kali sehari selama 15 menit setiap sesi. Sensasi dinginnya dapat membantu meredakan nyeri otot, mengurangi reaksi peradangan, dan mencegah bengkak.
Kompres dingin akan lebih efektif jika dilakukan sesegera mungkin, sebelum 24 jam setelah nyeri otot pertama kali dirasakan. Kompres dengan air dingin lebih cocok untuk mengobati nyeri otot yang bersifat akut.
Sementara untuk mengobati nyeri otot kronis, gunakan kompres air hangat atau mandi air hangat. Sensasi hangatnya dapat membantu melancarkan peredaran darah dan merelaksasikan otot.
3. Minum obat pereda nyeri
Mengobati nyeri otot juga bisa dengan minum obat pereda nyeri, misalnya paracetamol atau obat nonsteroidal anti-inflammatory (NSAID) seperti ibuprofen, naproxen, atau aspirin.
Jenis obat-obatan tersebut dapat membantu meringankan rasa nyeri pada otot. Namun, hati-hati saat menggunakan obat NSAID dan hindari penggunaan jangka panjang.
Sebaiknya konsultasikan dulu dengan dokter atau apoteker mengenai dosis dan aturan minum. Beri tahukan juga kondisi medis dan daftar obat-obatan yang sedang Anda konsumsi untuk menghindari kemungkinan interaksi obat.
4. Latihan peregangan
Ketika nyeri otot sudah mulai berkurang, lakukan gerakan peragangan untuk mempercepat pemulihan. Hindari gerakan yang terlalu kuat supaya otot-otot Anda tidak kaget dan malah semakin nyeri.
Selain peregangan, Anda juga bisa melakukan aktivitas ringan lainnya seperti berjalan, bersepeda, atau berenang. Gerakan ringan ini bisa membantu menguatkan otot-otot tubuh dan mencegah nyeri otot balik lagi.
5. Pemijatan
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa pijat dapat membantu mengobati nyeri otot. Pasalnya, tekanan saat pijat dapat mensimulasi atau melancarkan aliran darah ke daerah otot sehingga mempercepat pemulihan.
Namun, pijatan sebaiknya tidak boleh terlalu keras dan tekanannya harus ringan atau lembut agar tidak menimbulkan trauma baru.
6. Obat krim nyeri otot
Saat ini banyak tersedia krim oles untuk meredakan nyeri otot. Kebanyakan krim oles (topikal) mengandung zat analgesik yang akan diserap langsung oleh kulit secara bertahap. Lambat laun, nyeri otot akan berkurang dan kembali pulih.
Untuk nyeri lokal, gunakan obat oles yang mengandung diklofenak atau koyo yang mengandung methylsalisilate.
Jika Anda sudah melakukan berbagai cara mengobati nyeri otot di atas tapi keluhan tak juga berkurang, segera konsultasikan ke dokter. Terlebih jika Anda mengalami:
- Rasa sakit yang tidak kunjung hilang setelah beberapa hari
- Nyeri otot yang parah tanpa sebab yang jelas
- Nyeri otot terjadi bersamaan dengan ruam pada kulit
- Nyeri otot terjadi setelah gigitan kutu atau serangga
- Nyeri otot disertai kemerahan atau bengkak disertai demam
- Nyeri otot disertai kelemahan
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.