Dibandingkan orang dewasa, anak-anak lebih rentan terkena infeksi telinga. Anak usia di bawah 3 tahun paling berisiko terkena infeksi telinga berair karena sistem imunnya masih lemah. Selain itu, saluran eustachiusnya juga cenderung lebih pendek dan sempit dibandingkan orang dewasa, sehingga lebih mudah mengalami infeksi telinga. Lalu, apa yang harus dilakukan untuk mengobati telinga berair pada anak? Berikut informasi selengkapnya.
Tanda dan gejala infeksi telinga berair pada anak
Cairan penyebab infeksi bermula dari gendang telinga anak yang terinfeksi dan pecah, kemudian lambat laun menimbulkan lubang. Kondisi ini bisa terjadi karena beberapa hal, mulai dari alergi, infeksi virus, infeksi bakteri, polip, pembengkakan sinus, perubahan tekanan udara, hingga amandel.
Baca Selengkapnya: 4 Jenis Infeksi Telinga Pada Anak dan Gejalanya
Sejumlah tanda dan gejala telinga berair akibat infeksi pada anak adalah:
- Meningkatnya suhu tubuh
- Gangguan pendengaran
- Merasa tidak enak pada badan
- Mual
- Nafsu makan menurun
- Telinga terasa berdengung, penuh, dan mampet
- Anak menjadi lebih rewel
- Susah tidur
Infeksi telinga berair dapat terjadi selama beberapa saat hingga berhari-hari. Apabila si kecil mengalami gejala tersebut dan disertai demam hingga 36 derajat Celsius terutama pada bayi usia di bawah 6 bulan, segera bawa si kecil ke dokter anak terdekat.
Infeksi telinga berair dapat mengganggu pendengaran anak selama beberapa waktu. Biasanya, kondisi tersebut akan membaik dalam beberapa hari hingga pendengaran anak kembali normal.
Namun apabila cairan penyebab infeksi tidak hilang semuanya, maka infeksi telinga berair dapat terjadi dalam waktu lama. Hal ini lebih dikenal denagn sebutan congek.
Cara mengobati telinga berair pada anak
Pengobatan infeksi telinga pada anak tergantung dari lama dan tingkat keparahan infeksi. Ada beberapa cara mengobati telinga berair pada anak yang bisa ortu lakukan, antara lain:
1. Obat penghilang rasa sakit
Infeksi pada telinga biasanya dapat sembuh sendiri tanpa pengobatan apa pun dalam waktu 2-3 hari. Sistem imun tubuh si kecil yang akan bekerja untuk melawan infeksi tersebut.
Namun, Anda juga dapat memberikan obat pereda nyeri seperti ibuprofen atau paracetamol untuk menurunkan demam dan membuat anak merasa nyaman.
2. Pemeriksaan tambahan
Pemeriksaan tambahan dibutuhkan jika masalah telinga berair pada anak tergolong cukup parah. Dokter akan melakukan analisis cairan telinga untuk memastikan kuman penyebab infeksi.
Selain itu, bisa juga dilakukan pemeriksaan menggunakan CT scan pada kepala untuk melihat apakah infeksi telah menyebar ke bagian telinga yang lain. Akan lebih baik lagi jika tes pendengaran juga dilakukan.
3. Pemberian antibiotik
Tidak semua kasus telinga berair pada anak harus diberikan antibiotik. Antibiotik hanya dapat diberikan apabila infeksi tidak sembuh dalam 2-3 hari, infeksi tergolong cukup berat, mengenai anak usia di bawah 2 tahun, atau memiliki risiko komplikasi tinggi.
Sebelum mengobati telinga berair pada anak dengan memberikan antibiotik, sebaiknya konsultasikan dulu ke dokter. Bila penyebabnya karena bakteri, maka dokter baru akan meresepkan antibiotik untuk anak.
4. Prosedur medis
Apabila anak mengalami infeksi telinga berulang kali, atau terjadi penumpukan cairan di area belakang gendang telinga hingga anak mengalami gangguan pendengaran, maka dokter biasanya akan dilakukan tindakan miringotomi agar cairan telinga dapat dikeluarkan.
Miringotomi adalah prosedur bedah yang dilakukan dengan cara memasukkan selang yang berfungsi untuk menyeimbangkan tekanan ke dalam membran timpani telinga. Prosedur tersebut dilakukan agar cairan yang menumpuk di belakang gendang telinga dapat dikeluarkan. Selang tersebut bisa lepas tanpa tindakan dokter, biasanya sekitar 6-12 bulan setelah dipasang.
Baca Juga: Tips Memilih Obat Tetes Telinga yang Cocok
Untuk mencegah telinga berair pada anak, orangtua wajib melengkapi rangkaian imunisasi pada anak supaya sistem imun tubuhnya kuat melawan infeksi. Selain itu, selalu jaga kualitas udara dan kebersihan di rumah untuk mencegah masuknya bakteri ke telinga anak.
Ajari si kecil agar terbiasa mencuci tangan secara rutin dan hindari kebiasaan anak tidur sambil nge-dot. Apabila gejala tak kunjung hilang meskipun Anda sudah mencoba mengobati telinga berair pada anak, segera kunjungi dokter untuk tindakan lebih lanjut.
Artikel ini hanya sebagai informasi kesehatan, bukan diagnosis medis. HonestDocs menyarankan Anda untuk tetap melakukan konsultasi langsung dengan dokter yang ahli dibidangnya.